Biaya Investasi Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

mestinya sesuai dengan tujuan pembuatan dan peruntukannya. Sedangkan biaya investasi yang terkecil dalam usaha pembesaran ini adalah biaya perizinan, dimana perizinan ini berfungsi untuk melegalkan kegiatan usaha. Adapun perizinan yang dimaksud adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah setempat RT, RW, dan Kelurahan dan izin gangguan usaha yang ditimbulkan dari kegiatan usaha dari masyarakat yang berada di sekitar lokasi usaha pembesaran ikan gurami. Kegiatan reinvestasi dilakukan pada tahun ke tiga untuk pembelian serok besar dan ember. Sedangkan reinvestasi untuk instalasi air, drum, jerigen, diesel, pompa air, timbangan dan peralatan kantor dilakukan pada tahun ke enam. Sedangkan untuk sewa lahan, pembelian kendaraan bermotor, perizinan dan bangunan lainnya hanya dilakukan sekali pada awal kegiatan usaha.

7.1.3.2. Biaya Investasi Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Kegiatan pengusahaan pembenihan ikan gurami yang dilakukan Mekar Tambak Sari membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 141.960.000. Adapun biaya terbesar dikeluarkan untuk pembelian kendaraan bermotor yang merupakan sarana untuk pengangkutan dan pengiriman hasil produksi dari pembenihan ikan gurami. Selain itu juga biaya investasi yang dikeluarkan untuk bangunan juga cukup besar yaitu Rp 44.750.000. Hal ini dikarenakan pembenihan ikan gurami dilakukan di dalam ruangan dan setelah itu dipelihara di luar ruangan pada kolam terpal yang tersedia. Adapun rincian biaya investasi yang dikeluarkan pada pengusahaan pembenihan ikan gurami ini dapat dilihat pada Tabel 9. Table 9. Rincian Biaya Investasi dan Umur Ekonomis Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami Komponen Investasi Jumlah Satuan Umur Ekonomis Tahun Nilai Satuan Rp Total Nilai Rp Sewa Lahan 1.500 M 2 10 3.500 5.250.000 Indukan 20 ekor 10 300.000 6.000.000 Bangunan a. Saung Jaga 20 M 2 10 500.000 10.000.000 b. Ruang Aquarium 36 M 2 10 250.000 9.000.000 c. Tempat penyimpanan 20 M 2 10 500.000 10.000.000 d. Ruang Penetasan 9 M 2 10 250.000 2.250.000 e. WC 5 M 2 10 500.000 2.500.000 f. Kolam Indukan 100 M 2 10 20.000 2.000.000 g. Kolam Pemijahan 100 M 2 10 20.000 2.000.000 h. Instalasi Air 1 unit 5 500.000 500.000 i. Instalasi Listrik 1 unit 10 1.500.000 1.500.000 j. Kolam Terpal 250 M 2 5 20.000 5.000.000 a. Aquarium dan Rak 120 unit 10 150.000 18.000.000 b. Tabung Oksigen 1 unit 10 1.000.000 1.000.000 c. Blower 120 Titik 5 10.000 1.200.000 d. Selang Aerasi 120 m 5 3.000 360.000 e. Serok Besar 5 buah 2 10.000 50.000 f. Serok Kecil 5 buah 2 7.500 37.500 g. Ember 10 buah 2 10.000 100.000 h. Bak 30 buah 2 30.000 900.000 i. Jerigen 5 unit 5 50.000 250.000 j. Sendok Hitung 5 unit 2 5.000 25.000 k. Timbangan 1 unit 5 300.000 300.000 l. Pompa Air 1 unit 5 350.000 350.000 m. Baskom 5 unit 2 15.000 75.000 n. Genset 2400 W 1 unit 10 2.500.000 2.500.000 o. Gayung 5 unit 2 7.500 37.500 p. Sumur 1 unit 10 1.000.000 1.000.000 a. Meja 1 unit 5 250.000 250.000 b. Kursi 3 unit 5 150.000 450.000 c. White Board 1 unit 5 75.000 75.000 Transportasi a. Mobil Pick Up 1 unit 10 45.000.000 45.000.000 b. Motor 1 unit 10 12.500.000 12.500.000 Perijinan 1.500.000 1.500.000 Total 69.286.500 141.960.000 Tabel 9 menunjukan bahwa biaya investasi terkecil yang dikeluarkan dalam pengusahaan pembenihan ikan gurami adalah untuk perizinan yang berfungsi untuk melegalkan kegiatan usaha dan perizinan yang dimaksud diperoleh dari pemerintah daerah setempat RT, RW, dan Kelurahan dan dari masyarakat yang berada di sekitar lokasi usaha. Kegiatan reinvestasi mulai dilakukan pada tahun ke tiga untuk pembelian serok besar, serok kecil, ember, bak, sendok hitung, baskom dan gayung. Kegiatan reinvestasi yang dilakukan pada tahun ke enam meliputi pembuatan kolam terpal, instalasi air, pembelian blower, selang aerasi, jerigen, pompa air, timbangan dan peralatan kantor. Sewa lahan, pembelian indukan, pembelian kendaraan bermotor, perizinan dan bangunan lainnya hanya dilakukan sekali pada awal kegiatan usaha. 7.1.3.3. Biaya Operasional Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami Biaya operasional yang dikeluarkan dalam pengusahaan pembesaran ikan gurami dilakukan secara berkala selama kegiatan operasional perusahaan berjalan. Biaya operasional ini meliputi biaya tetap dan biaya variabel, yang ke duanya mulai dikeluarkan pada tahun pertama. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran produksi tertentu dan tidak berpengaruh secara langsung terhadap produksi, biaya tetap ini selalu dikeluarkan walaupun faktor produksi tidak digunakan. Dan biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Besarnya biaya variabel dihitung sesuai dengan penggunaan input produksi yang dikeluarkan dari kegiatan usaha pembesaran ikan gurami. 1 Biaya Tetap Komponen biaya tetap yang dikeluarkan pada pengusahaan pembesaran ikan gurami ini terdiri dari biaya penyusutan dari barang-barang investasi, abodemen listrik, pajak bumi dan bangunan, alat tulis kantor, Gaji karyawan, perawatan sarana produksi, dan angsuran pinjaman yang dikeluarkan setiap bulan. Total biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahun dari pengusahaan pembesaran ikan gurami Mekar Tambak Sari sebesar Rp 82.729.852. Adapun rincian biaya tetap per tahun dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Rincian Biaya Tetap Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami Mekar Tambak Sari Per Tahun. No Keterangan BiayaTahun Rp 1 Penyusutan 13.450.000 2 Abodemen Listrik 588.000 3 PBB 243.000 4 Alat tulis Kantor 600.000 5 Gaji Karyawan 3 orang 36.240.000 6 Perawatan 12.437.496 8 Angsuran Pinjaman 19.171.356 Total 82.729.852 Tabel 10 dapat dilihat bahwa biaya tetap yang paling banyak dikeluarkan adalah biaya yang dikeluarkan untuk gaji karyawan sebesar Rp 36.240.000 per tahun. Adapun biaya gaji karyawan ini merupakan gaji atau kompensasi yang diberikan untuk tiga orang karyawan. Dengan upah atau kompensasi dihitung perhari sebesar Rp 35.000 untuk pekerja lapangan dan Rp 40.000 untuk penanggug jawab lapangan. Upah diberikan setiap minggu dengan banyak hari kerja 6 hari dan jam kerja 7 jam. Sedangkan biaya tetap yang terendah dikeluarkan untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan PBB yang di bebankan kepada perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan status lahan dari lahan kosong menjadi tempat usaha sehingga biaya PBB yang dibebankan akan bertambah. Besarnya biaya PBB adalah Rp 243.000 per tahun. 2 Biaya Variabel Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya tergantung dengan jumlah output atau produksi ikan gurami yang dihasilkan, komposisi dan jumlahnya pun dapat berubah-ubaha sesuai dengan produksi ikan gurami yang akan dihasilkan. Besarnya biaya variabel yang dikeluarkan setiap tahun untuk pengusahaan pembesaran ikan gurami pada penelitian ini adalah Rp 163.720.000. Biaya variabel yang dikeluarkan dalam budidaya pembesaran ikan gurami pada penelitian ini terdiri dari : a Biaya Persiapan Kolam, Pemupukan dan Pengapuran Persiapan kolam dalam pembesaran ikan gurami ini meliputi pengeringan kolam pemeliharaan sebanyak empat kolam dengan luas masing-masing 250 m 2 , pembersihan kolam pemberokan dan pengolahan kolam pemeliharaan setelah pemanenan ikan gurami selesai dilakukan. Dalam persiapan kolam ini biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000 per siklus produksi. Biaya persiapan kolam ini meliputi pembelian saringan saluran pengairan, pembelian pembersih untuk kolam pemberokan dan konsumsi untuk pekerja. Kegiatan persiapan kolam dilakukan dua kali dalam setahun. Pemupukan dan pengapuran dilakukan setelah kolam selesai dikeringkan dan diolah. Pemupukan dan pengapuran dilakukan dua kali dalam setehun. Adapun dosis yang digunakan untuk pemupukan ini adalah 25 gr per m 2 untuk penggunaan kapur dan 500 gr per m 2 untuk penggunaan pupuk kandang. Sehingga pupuk kandang dan kapur yang digunakan adalah 25 gr X 1000 m 2 sebanyak 25.000 gr 25 kg per siklus untuk penggunaan kapur dan untuk penggunaan pupuk kandang 500 gr X 1000 m 2 sebanyak 500.000 gr 500 kg per siklus. Biaya yang dikeluarkan untuk kebituhan pupuk kandang adalah Rp 850 X 500 gr X 2 sebesar Rp 850.000 per tahun dan biaya yang dikeluarkan untuk kapur adalah Rp 1000 X 25 kg X 2 sebesar Rp 50.000 dalam setahun. b Biaya Pembelian Benih Benih ikan gurami dibeli dari petani ikan gurami disekitar lokasi usaha dan pedagang pengumpul dengan harga Rp 23.000 per kilo dengan berat rata-rata per ekor sebesar 200-250 gr. Dikarenakan padat tebar benih adalah 8-10 ekor per m 2 maka dalam satu kolam perusahaan menebar benih ikan gurami sebanyak 2000 ekor 400 kg, jumlah kolam yang harus diisi benih adalah empat kolam. Sehingga dalam satu siklus produksi biaya yang dikeluarkan untuk pembelian benih adalah 400 kg X 4 X Rp 23.000 sebesar Rp 36.800.000. Dalam waktu satu tahun perusahaan melakukan penabaran benih sebanyak dua kali dan besarnya biaya yang dikeluarkan per tahun adalah sebesar Rp 73.600.000 . Adapun pengeluaran biaya pembelian benih dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Biaya Pembelian Benih Per Siklus dan Per Tahun Selama 10 Tahun Tahun Harga Per Siklus Per Tahun Rp Rp Rp 1 23.000 36.800.000 73.600.000 2 23.000 36.800.000 73.600.000 3 23.000 36.800.000 73.600.000 4 23.000 36.800.000 73.600.000 5 23.000 36.800.000 73.600.000 6 23.000 36.800.000 73.600.000 7 23.000 36.800.000 73.600.000 8 23.000 36.800.000 73.600.000 9 23.000 36.800.000 73.600.000 2 23.000 36.800.000 36.800.000 Berdasarkan Tabel 11 dapat terlihat bahwa biaya pembelian benih dari tahun ke-1 sampai tahun ke-9 sama, dan pada tahun ke-10 biaya pembelian benih lebih kecil yaitu Rp 36.800.000, hal ini dikarenakan pada tahun ke-10 perusahaan hanya melakukan penebaran benih satu kali dalam setahun, karena pada tahun tersebut jika ingin dilakukan penebaran benih sebanyak dua kali maka penebaran benih ke dua baru dapat dilakukan pada bulan November atau diakhir tahun umur usaha, sehingga akan membutuhkan biaya investasi kembali. c Biaya Pakan Pengusahaan pembesarn ikan gurami dalam satu siklus produksi dilakukan selama enam bulan dengan lama pemeliharaan 154 hari 5.5 bulan. Pakan yang diberikan dalam kegiatan pembesaran terdiri dari dua jenis yaitu, pakan buatan yang berupa pelet dan pakan alami yang berupa daun talas dan limbah sayuran hijau. Kebutuhan pakan pelet per hari adalah sebesar 1 persen dari bobot benih yang ditebar sehingga kebutuhan pelet yang harus dipenuhi adalah 1.600 kg X 0.01 sebesar 16 kg. untuk kebutuhan pakan alami berupa daun talas atau limbah sayuran hijau yang harus tersedia adalah 1.600 kg X 0.1 sebesar 160 kg per hari. Dari perbandingan jumlah pakan yang digunakan dalam budidaya pembesaran ini diharapkan akan dapat diperoleh pertambahan bobot ikan gurami sebesar 300 persen dari bobot awal. Harga pakan ikan gurami berupa pelet adalah Rp 5.000 per kg dan untuk pakan hijauan adalah Rp 500 per kg. Pengeluaran biaya pakan setiap tahun dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Biaya Pembelian Pakan Per Siklus dan Per Tahun Selama 10 Tahun Tahun Per Siklus Rp Per Thn Rp 1 36.960.000 73.920.000 2 36.960.000 73.920.000 3 36.960.000 73.920.000 4 36.960.000 73.920.000 5 36.960.000 73.920.000 6 36.960.000 73.920.000 7 36.960.000 73.920.000 8 36.960.000 73.920.000 9 36.960.000 73.920.000 10 36.960.000 36.960.000 Berdasarkan Tabel 12 dapat terlihat bahwa pengeluaran biaya pakan yang dikeluarkan pada kegiatan pembesaran ikan gurami tahun ke-1 sampai tahun ke-9 adalah Rp 73.920.000 dan pada tahun ke-10 menjadi lebih kecil yaitu Rp 36.960.000. Hal ini dikarenakan pada tahun ke-10 hanya dilakukan satu kali penebaran benih, sedangkan perhitungan biaya dilakukan sesuai dengan jumlah penebaran benih yang dilakukan setiap tahunnya. d Biaya Tenaga Kerja Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pembesaran ikan gurami ini berasal dari sekitar lokasi usaha dengan upah diberikan langsung per hari sebesar Rp 50.000. Tenaga kerja kerja ini dipekerjakan untuk membantu pada saat panen penangkapan ikan dan pengolahan kolam pengeringan dan perbaikan kolam setelah kegiatan panen selesai dilakukan. Jumlah pekerja yang dipergunakan sebanyak dua orang, dengan hari kerja sebanyak dua hari. Besarnya biaya tenaga kerja yang dikluarkan adalah Rp 400.000 per tahun. e Biaya Transportasi BBM, Pemakaian Listrik, Pemakaian Telpon, Biaya Panen dan Biaya Pengiriman Biaya BBM dikeluarkan untuk kebutuhan trasportasi selama kegiatan produksi berlangsung, kebutuhan BBM per hari adalah sebanyak 5 liter dengan biaya per liter Rp 4.500. Pemakaian listrik digunakan untuk penerangan lokasi, selain itu juga penerangan ini berguna dalam peningkatan keamanan lingkungan baik dari gangguan binatang pemangsa ikan gurami ataupun orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Pemakaian telepon biasanya dipergunakan dalam kegiatan pemasaran dan untuk komunikasi selama kegiatan produksi berlangsung. Biaya panen adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan sebelum kegiatan panen dilakukan pembelian bambu. Sedangkan biaya pengiriman yang dikeluarkan dalam kegiatan pembesaran ini dipergunakan untuk hal-hal yang tidak terduga retribusi jalan, pungutan liar, parkir, dan kerusakan kendaraan. Adapun rincian biaya variabel ini dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Rincian Biaya Variabel Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami Mekar Tambak Sari Per Tahun Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk BBM yaitu sebesar Rp 8.100.000 per tahun dengan asumsi biaya yang dikeluarkan per bulan adalah Rp 675.000, biaya pemakaian listrik per tahun sebesar Rp 1.200.000 dengan asumsi biaya pemakaian perbulan adalah Rp 100.000, asumsi biaya pemakaian telepon per bulan adalah Rp 300.000 sehingga biaya per tahun yang dikeluarkan sebesar Rp 3.600.000, biaya panen per tahun Rp 400.000, dan biaya pengiriman per tahun sebesar Rp 1.400.000 dengan asumsi dalam satu siklus produksi empat belas kali pengiriman dan biaya sekali pengiriman adalah Rp 50.000. Pengeluaran biaya variabel terbesar yang ditunjukan Pada Tabel 13 adalah untuk pengeluaran pakan dan pembelian benih yaitu, Rp 73.920.000 untuk pembelian pakan per tahun dan Rp 73.600.000 per tahun untuk pembelian benih ikan gurami. Hal ini dikarenakan dalam mengusahakan ikan gurami pemberian pakan harus dilakukan secara intensif agar produksi yang dihasilkan dapat sesuai harapan, mengingan ikan gurami merupakan ikan yang mempunyai pertumbuhan agak lambat. Selain itu juga penggunaan benih untuk mengusahakan agar benih No Keterangan Biayatahun Rp 1 Pakan 73.920.000 2 Benih 73.600.000 4 TransportasiBBM 8.100.000 5 Pemakaian Listrik 1.200.000 6 Pemakaian Telpon 3.600.000 7 Biaya Panen 400.000 8 Tenaga kerja 400.000 9 Pemupukan Kolam 900.000 10 BiayaPengiriman 1.400.000 11 Persiapan Kolam 200.000 Total 163.720.000 mencapai ukuran konsumsi dengan lama waktu budidaya enam bulan, haruslah menggunakan benih yang sudah berukuran agak besar yaitu paling tidak mempunyai bobot 200 -250 kg per ekor. 7.1.3.4 Biaya Operasional Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan selama kegiatan operasional dari pengusahaan pembenihan ikan gurami berlangsung. Biaya operasional terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 1 Biaya Tetap Biaya tetep merupakan biaya yang jumlahnya tetap dalam volume kegiatan tertentu dan dikeluarkan secara rutin setiap tahunnya oleh perusahaan. Biaya tetap yang dikeluarkan pada pengusahaan pembenihan ikan gurami terdiri dari biaya penyusutan, gaji karyawan, abodemen listrik, pajak bumi dan Bangunan PBB, pembelian alat tulis kantor, perawatan kolam dan peralatan produksi, serta angsuran pinjaman. Total biaya tetap yang dikeluarkan dalam pembenihan setiapa tahunnya sebesar Rp 101.728.354. Adapun rincian biaya tetap yang dikeluarkan dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Rincian Biaya Tetap Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami Mekar Tambak Sari Per Tahun No Keterangan Biayatahun Rp 1 Penyusutan 14.884.500 2 Abodemen Listrik 588.000 3 PBB 243.000 4 Alat tulis Kantor 300.000 5 Gaji Karyawan 4 orang 47.160.000 6 Perawatan 19.381.500 7 Angsuran Pinjaman 19.171.354 Total 101.728.354 Biaya tetap yang paling besar dikeluarkan pada pembenihan ikan gurami adalah biaya yang dikeluarkan untuk gaji karyawan sebesar Rp 47.160.000 per tahun. Adapun biaya gaji karyawan ini merupakan gaji atau kompensasi yang diberikan untuk empat orang karyawan. Dengan upah atau kompensasi dihitung per hari sebesar Rp 35.000 untuk pekerja lapangan dan Rp 40.000 untuk penanggug jawab lapangan. Upah diberikan setiap minggu dengan banyak hari kerja 6 hari dan jan kerja 7 jam. Sedangkan biaya tetap yang terendah dikeluarkan untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan PBB yang di bebankan kepada perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan status lahan dari lahan kosong menjadi tempat usaha sehingga biaya PBB yang dibebankan akan bertambah. Besarnya biaya PBB adalah Rp 243.000 per tahun. 2 Biaya Variabel Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya tergantung dengan jumlah output atau produksi benih ikan gurami yang dihasilkan, komposisi dan jumlahnya dapat berubah-ubah sesuai dengan produksi benih ikan gurami yang akan dihasilkan. Besarnya biaya variabel yang dikeluarkan setiap tahun untuk pengusahaan pembenihan ikan gurami pada penelitian ini adalah Rp 104.918.400. Biaya variabel yang dikeluarkan dalam pembenihan ikan gurami pada penelitian ini terdiri dari : a Biaya Pakan Indukan Pakan yang diberikan kepada indukan ikan gurami berupa pelet dan hijauan atau limbah sayuran. Pelet diperoleh dari toko pakan ikan yang ada di daerah sekitar lokasi usaha dan pakan hijauan yang berupa daun talas diperoleh dari petani sekitar yang biasanya diantar langsung oleh penjualnya. Harga pakan pelet per kilogramnya Rp 8.000 dan pakan hijauan Rp 500 per kilogram. Kebutuhan pakan per hari adalah 2 persen dari bobot badan indukan dan diberikan dua kali dalam sehari. Sedangkan kebutuhan pakan hijauan adalah 10 persen per hari dari bobot badan indukan dan diberikan sekali dalam sehari. Jumlah indukan ikan gurami adalah 20 ekor dengan berat berat badan masing-masing 3 kg. Jumlah pakan yang dibutuhkan perhari adalah 2,4 kg untuk pelet dan 6 kg untuk pakan hijauan. Jadi pengeluaran biaya untuk kebutuhan pakan selama setahun dengan asumsi satu tahun 360 hari adalah 2,4 kg X Rp 8.000 X 360 sebesar Rp 6.912.000 untuk biaya pelet dan 6 kg X Rp 500 X 360 sebesar Rp 1.080.000. Sehingga jika ditotal maka kebutuhan pakan secara keseluruhan selama satu tahun adalah Rp 7.992.000. b Pakan Benih Pemberian pakan untuk benih dibedakan menjadi dua yaitu, pakan untuk larva dan pakan untuk benih. Pakan larva diberikan pada saat larva berumur empat hari dari penetasan, pakan yang diberikan berupa cacing sutra dengan harga Rp 12.000 per kilo gram dan kebutuhan per hari sebanyak 9,6 kg. Sedangkan pakan berupa pelet halus diberikan pada saat larva sudah menjadi benih atau pada saat berumur 31 hari dari penetasan. Kebutuhan pakan per hari berupa pelet halus ini yaitu 14,4 kg dan harga per kilogramnya Rp 7.500. Biaya kebutuhan pakan berupa cacing sutra yang dikeluarkan setiap tahun pada pembenihan ikan gurami dengan siklus produksi sebanyak enam kali adalah 9,6 kg X Rp 12.000 X 27 hari X 6 sebesar Rp 18.662.400. Sedangkan biaya kebutuhan pakan berupa pelet adalah 14.4 Kg X Rp. 7,500 X 63 hari X 6 sebesar Rp 40.824.000. Sehingga jika dijumlahkan maka kebutuhan pakan benih selama satu tahun adalah Rp 59.486.400. c Pemupukan dan Pengapuran Pemupukan dan pengapuran merupakan bagian dari kegiatan pengolahan kolam yang dilakukan setelah kolam selesai dikeringkan. Pemupukan dan pengapuran dilakukan dua kali dalam satu siklus produksi yaitu, satu kali pada saat indukan berada di kolam pemijahan dan satu kali pada saat indukan sudah dilepas kembali ke dalam kolam pemeliharaan indukan. Adapun dosis yang digunakan untuk pemupukan ini adalah 25 gr per m 2 untuk penggunaan kapur dan 500 gr per m 2 untuk penggunaan pupuk kandang,sehingga pupuk kandang dan kapur yang digunakan dalam kegiatan produksi ini adalah 25 gr X 200 m 2 X 6 sebanyak 30,000 gr 30 kg per tahun untuk penggunaan kapur, dan untuk penggunaan pupuk kandang 500 gr X 200 m 2 X 6 sebanyak 600.000 gr 600 kg per tahun. Biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan pupuk kandang adalah Rp 850 X 600 kg sebesar Rp 510.000 per tahun dan biaya yang dikeluarkan untuk kapur adalah Rp 30 kg X Rp 1000 sebesar Rp 30.000 dalam setahun. Dan jika ditotal maka biaya pemupukan yang dikeluarkan setiap tahun sebesar Rp 540.000. d Biaya Bahan Bakar Minyak BBM, Pemakaian Listrik, Pemakaian Telepon, Biaya Panen dan Biaya Pengiriman Biaya BBM dikeluarkan untuk kebutuhan trasportasi selama kegiatan produksi berlangsung dan sebagai bahan bakar jenset apabila listrik padam. Kebutuhan BBM per hari diasumsikan sebanyak 10 liter dengan biaya per liter Rp 4.500. Pemakaian listrik digunakan untuk penerangan lokasi, selain itu juga penerangan ini berguna untuk pencahayaan larva ikan gurami selama masa pemeliharaan di dalam ruang akuarium. Pemakaian telpon biasanya dipergunakan dalam kegiatan pemasaran dan untuk komunikasi selama kegiatan produksi berlangsung. Biaya panen adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan sebelum kegiatan panen dilakukan. Sedanggakan biaya pengiriman yang dikeluarkan dalam kegiatan pembesaran ini dipergunakan untuk hal-hal yang tidak terduga retribusi jalan, pungutan liar, parkir, dan kerusakan kendaraan. Adapun rincian biaya variabel ini dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Rincian Biaya Variabel Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami Mekar Tambak Sari Per Tahun No Keterangan BiayaPr Tahun Rp 1 Pakan Indukan 7.992.000 Pakan Benih 59.486.400 2 Oksigen 600.000 3 Pengemas 750.000 4 Bahan Bakar BBM 16.200.000 5 Pemakaian Listrik 4.200.000 6 Pemakaian Telpon 6.000.000 7 biaya Panen 2.400.000 8 Ijuk 1.350.000 9 Obatan-obatan 1.200.000 10 Biaya Pengiriman 4.200.000 11 Pemupukan 540.000 Total 104.918.400 Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk BBM yaitu sebesar Rp 16.200.000 per tahun dengan asumsi biaya yang dikeluarkan per bulan adalah Rp 1.350.000. Biaya pemakaian listrik per tahun sebesar Rp 4.200.000 dengan asumsi biaya pemakaian per bulan adalah Rp 350.000. Biaya pemakaian telpon per bulan diasumsikan sebesar Rp 300.000 sehingga biaya per tahun yang dikeluarkan Rp 3.600.000. Biaya panen per tahun Rp 1.800.000, dengan asumsi biaya panen per bulan sebesar Rp 300.000 dan dalam setahun panen dilakukan sebanyak enam kali. Biaya pengiriman sebesar Rp 4.200.000 dengan asumsi dalam satu siklus produksi empat belas kali pengiriman dan enam kali pemanenan dalam setahun, dengan biaya sekali pengiriman adalah Rp 50.000. Pengeluaran biaya variabel terbesar yang ditunjukan Pada Tabel 15 adalah untuk pengeluaran pakan benih sebesar Rp 56.376.000 dan untuk pengeluaran BBM sebesar Rp 16.200.000 per tahun. Hal ini dikarenakan dalam pengusahakan pembenihan ikan gurami pemberian pakan harus dilakukan secara intensif agar produksi yang dihasilkan dapat sesuai harapan, mengingat ikan gurami merupakan ikan yang mempunyai pertumbuhan agak lambat. Selain itu juga penggunaan BBM sangat diperlukan sebagai bahan bakar genset terutama apabila listrik sedang padam. Karena pada saat pemeliharaan larva, aerator tetap harus hidup dan penerangan tetap harus cukup. e Biaya Pengemas dan Oksigen, Biaya Pembelian Ijuk dan Obat-Obatan Pengemas yang biasa yang digunakan dalam pembenihan adalah kantong plastik. Kantong plastik dan oksigen digunakan pada saat melakukan penjualan dan pengiriman kepada konsumen. Kapasitas kantong plastik 500 ekor benih ikan berukuran 4-5 cm. Kantong plastik yang dibutuhkan per siklus benih dengan jumlah produksi 48.000 ekor benih adalah 100 kantong plastik dan dalam satu kilo gram kantong plastik terdapat 20 buah, sehingga kantong plastik yang dibutuhkan adalah 5 kg. Harga per kilogram kantong plastik Rp 25.000 maka biaya kantong plastik yang dikeluar kan selama satu tahun Rp 25.000 X 5 kg X 6 siklus adalah sebesar Rp 750.000. Oksigen diberikan pada saat benih sudah dikemas dalam kantong plastik. Untuk satu kantong plastik biaya oksigen yang dikeluarkan Rp 1000, sehingga biaya oksigen untuk enam siklus pembenihan adalah Rp 1000 X 100 X 6 siklus adalah sebesar Rp 600.000. Ijuk digunakan pada saat indukan ikan gurami berada di kolam pemijahan. Dalam sekali pemijahan diperlukan 45 ikat ijuk untuk dijadikan sarang oleh induk gurami. Satu ekor induk betina membutuhkan sekitar 3 ikat ijuk, dengan harga per ikat Rp 5.000. Jumlah induk betina dalam sekali memijah sebanyak 15 ekor. Sehingga dalam satu siklus produksi dibutuhkan biaya pembelian ijuk sebesar Rp 225.000. Jadi dalam setahun biaya yang dikeluarkan untuk pembelian ijuk adalah Rp 225.000 X 6 siklus adalah sebesar Rp 1.350.000. Obat –obatan yang biasa dipergunakan berupa larutan garam dapur dengan dosis 300 gr per m 3 selama 24 jam, dan vitamin. Obat-obatan ini digunakan pada saat pergantian air. Sehingga diperkirakan biaya yang dikeluarkan untuk obat- obatan sebesar Rp 200.000 per siklus. Jadi pengeluaran biaya obat-obatan selama satu tahun sebesar Rp 200 000 X 6 siklus adalah sebesar Rp 1.200.000. f Biaya Panen dan Pengiriman Biaya panen adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan sebelum kegiatan panen dilakukan. Besarnya biaya panen per tahun diperkirakan Rp 400.000. Sedangkan biaya pengiriman yang dikeluarkan dalam kegiatan pembesaran ini dipergunakan untuk hal-hal yang tidak terduga retribusi jalan, pungutan liar, parkir, dan kerusakan kendaraan. Biaya pengiriman diasumsikan Rp 50.000 dalam sekali pengiriman, banyaknya pengiriman diasumsikan empat belas kali pngiriman dalam satu siklus, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman dalam satu siklus adalah Rp 50.000 X 14 kali pengiriman sebesar Rp 700.000. Jadi dalam setahun pengeluaran untuk biaya pengiriman adalah Rp 700.000 X 6 siklus adalah sebesar Rp 4.200.000.

7.1.4. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami