Luas Areal Kelapa Sawit.

penjelas dengan endogen hasil pendugaan parameter menyatakan bahwa rasio harga minyak kelapa sawit domestik dengan upah minimum perkebunan dan harga pupuk mempengaruhi peubah endogen, pada taraf nyata 0.01 sementara itu harga tandan buah segar berpengaruh terhadap peubah endogen pada tingkat signifikan pada alpha 0.015. Harga tandan buah segar merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap luas areal perkebuanan kelapa sawit dengan nilai parameter dugaan 0.004163. Jika harga tandan buah segar naik sebesar Rp 1 per kg maka akan meningkatkan luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 0.004163 juta ha. Koefisien harga tandan buah segar dan rasio harga minyak kelapa sawit domestik dengan upah minimum perkebunan mempunyai tanda 0.004163 dan 465.1184 dengan tanda positif yang mengartikan bahwa jika terjadi kenaikan kedua peubah ini akan berpengaruh menaikan luas areal perkebunan kelapa sawit. Sebalikya harga pupuk bertanda negatif -1.56968 yang mengartikan bahwa jika terjadi kenaikan harga pupuk akan menurunkan luas areal perkebunan kelapa sawit. Permasalahan yang dihadapi petani adalah ini memberi respon kepada petani tidak bisa memperluas areal perkebuan sawit karena tingginya harga pupuk. Faktor lain yang cukup mempengauhi luas areal perkebunan kelapa sawit adalah harga lahan sendiri yang cukup tinggi berkisar antara 20 juta sampai 50 juta per ha PT. CIC , 2007. Hasil pendugaan parameter persamaan produksi tandan buah segar kelapa sawit bahwa peubah-peubah penjelas di dalam persamaan tersebut dapat menerangkan 95 pesen fluktuasi peubah produksi tandan buah segar kelapa sawit. Peubah endogen produksi tandan buah segar kelapa sawit dipengaruhi secara nyata oleh harga tandan buah segar kelapa sawit, luas area perkebunan kelapa sawit dan produksi tandan buah segar tahun lalu. Hasil pendugaan memperlihatkan bahwa harga tandan buah segar dan luas areal perkebuan kelapa sawit sebagai peubah penjelas secara bersama-sama pada taraf nyata 0.01 yang ditunjukan oleh statistik F dengan nilai 167.82. Tabel 11. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Luas Areal Kebun Kelapa Sawit Variable Parameter Estimate Standart Error t Value Pr |t| 1.Luas Area Kelapa Sawit Intercept 0.986319 0.934778 1.06 0.3061 HTBS 0.004163 0.001470 2.83 0.0115 RHDSWUP 465.1184 151.4831 3.07 0.0069 HRPPK -1.56968 0.654663 -2.40 0.0283 Durbin-Watson = 1.85 R-Square = 0.77 Prob-value 0.0001 2.Produksi tandan buah segar Intercept -4.60911 6.520647 -2.93 0.0090 HTBS 0.005996 0.016251 2.22 0.0399 LSW 6.245353 0.917725 14.55 0.0001 PTBSL 0.457829 0.217965 2.10 0.0509 Durbin-Watson = 0.5037 R-Square = 0.95 Prob-value 0.0001 3.Harga tandan buah segar Intercept -219.159 132.9038 -1.65 0.1186 HDSW 0.453376 0.255454 1.77 0.095 PTBS 272.2344 77.84919 3.5 0.003 UPAHMP 5.682256 1.737369 3.27 0.0048 HTBSL -0.49302 0.35867 -1.37 0.1882 Durbin-Watson = 1.8344 R-Square = 0.77 Prob-value 0.0001 Hasil pendugaan persamaan produksi tandan buah segar menunjukan secara nyata dipengaruhi oleh harga tandan buah segar dan luas areal pekebunan areal kelapa sawit dengan masing-masing nilai parameter dugaan sebesar 0.005996 dan 6.245353. Nilai dugaan ini menjelaskan arti jika terjadi kenaikan harga tandan buah segar meningkat sebesar Rp 1 per kg maka akan menaikan produksi tandan buah segar sebesar 0.005996 juta ton. Sementara itu jika terjadi perluasan perkebunan kelapa sawit sebesar 1 juta ha akan menaikan produksi tandan buah segar sebesar 6.245353 jua ton. Hal ini menyatakan bahwa dengan adanya kenaikan harga tandan buah segar akan memberi motivasi kepada petani untuk meningkatkan produksi tandan buah segar yang diikuti juga jika peluasan perkebunan sawit meningkat. Harga tandan buah segar akan dipengaruhi oleh harga minyak kelapa sawit domestik, produksi tandan buah segar, upah minimum perkebunan dan harga tandan buah segar tahun lalu, dari hasil pendugaan terlihat dari nilai koefisien determinasi sebesar 0.77 dan juga mempunyai nilai sinifikan yang bertaraf 0.01. Harga tandan buah segar dipengaruhi oleh harga minyak kelapa sawit domestik, harga pupuk, produksi tandan buah segar nilai parameter pendugaan masing-masing sebesar 0.457575, -2.04901 dan 0.001216. Dari nilai parameter pendugaan ini diartikan bahwa jika harga minyak kelapa sawit domestik naik 1 per kg maka akan menaikan harga tandan buah segar sebesar 0.457575 rupiah per kg. Secara umum dapat dikatakan bahwa petani kelapa sawit cenderung menaikan harga tandan buah segar jika terjadi kenaikan harga minyak kelapa sawit domestik, harga pupuk, dan produksi tandan buah segar.

6.1.2. Minyak Kelapa Sawit

Persamaan untuk blok minyak kelapa sawit terdiri dari persamaan produksi minyak kelapa sawit, konsumsi minyak kelapa sawit, harga domestik minyak kelapa sawit, harga ekpor minyak kelapa sawit dan ekspor minyak kelapa sawit. Berdasarkan hasil penelitan yang terdahulu dan penyesuaian yang dilakukan maka produksi minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh rasio harga minyak kelapa sawit domestik dengan upah minimum perkebunan, harga tandan buah segar, dan konsumsipermintaan minyak kelapa sawit domestik. Konsumsi minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh rasio harga domestik minyak kelapa sawit dengan upah minimum perkebunan, harga ekspor minyak sawit, , harga minyak goreng kelapa sawit, pajak ekspor minyak kelapa sawit dan total bahan baku biodesel yaitu olein dan stearin. Harga domestik minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa sawit, konsumsi minyak kelapa sawit, produksi minyak kelapa sawit domestik dan harga minyak dunia. Harga ekspor minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pajak ekspor minyak kelapa sawit, ekspor minyak kelapa sawit dan harga domestik minyak kelapa sawit. Selanjutnya volume ekspor minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa sawit, pajak ekspor minyak kelapa sawit, nilai tukar rupiah dan inflansi. Tabel 12. menyajikan hasil pendugaan persamaan produksi minyak kelapa sawit, Permintaan minyak kelapa sawit, Harga domesik minyak kelapa sawit, harga ekspor minyak kelapa sawit dan ekspor minyak kelapa sawit. Koefisien determinasi hasil pendugaan mendapatkan hasil 0.76 , 0.76, 0.78, 0.84 dan 0.74. Dari nilai tersebut dapat dinyatakan bahwa produksi minyak kelapa sawit, harga domestik minyak kelapa sawit dan harga ekspor minyak kelapa sawit yang dapat dijelaskan oleh peubah penjelas di atas 75 persen, sedangkan yang lain ekspor minyak kelapa sawit hanya dapat menerangkan 0.74 . Pengaruh signifikan peubah penjelas untuk peubah endogen produksi minyak kelapa sawit yaitu peubah rasio harga domestik minyak kelapa sawit