Magarin Produk Turunan Minyak Kelapa Sawit berbasis Pangan

sebesar 0.34 juta ton dan selanjutnya terjadi kenaikan cukup pesat hingga tahun 2009 sebesar 0.30 juta ton. Meningkatnya produksi margarin dipengaruhi oleh perkembangan harga margarin yang cukup baik seperti terlihat pada gambar 99. Pada tahun 1988 harga margarin sebesar Rp 7044 per kg, hingga tahun 2009 harga margarin naik menjadi Rp 32.115 per kg. harga margarine ini tentunya dipengaruhi harga domestik minyak kelapa sawit sebagai bahan baku dari margarin. Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009 Gambar 28. Perkembangan Harga Margarin Meningkatnya produksi margarin dipengaruhi oleh perkembangan harga margarin yang cukup baik seperti terlihat pada gambar 99. Pada tahun 1988 harga margarin sebesar Rp 7044 per kg, hingga tahun 2009 harga margarin naik menjadi Rp 32.115 per kg. harga margarine ini tentunya dipengaruhi harga domestik minyak kelapa sawit sebagai bahan baku dari margarin. 0.00 10000.00 20000.00 30000.00 40000.00 19 88 19 90 19 92 19 94 19 96 19 98 20 00 20 02 20 04 20 06 20 08 Tahun R u p ia h P e r K g

VI. PENDUGAAN MODEL PENGEMBANGAN BIODIESEL TERHADAP PRODUK TURUNAN KELAPA SAWIT

6.1. Hasil Pendugaan Model Secara Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada masing-masing blok yang terdiri dari blok luas areal kelapa sawit, blok minyak diesel, blok bahan baku biodiesel, blok produk turunan kelapa sawit, pada penelitian ini sesuai dengan pejelasan sebelumya diduga menggunakan metode 2SLS two-stage least squares met hod. Pendugaan dilakukan berdasarkan data sekunder pada priode 1999 sampai 2009. Pembahasan dilakukan dahulu secara umum, dan dilanjutkan dilakukan interpretasi berdasarkan blok-blok persamaan yang ada.

6.1.1 Luas Areal Kelapa Sawit.

Persamaan untuk blok kelapa sawit terdiri dari persamaan luas areal perkebunan kelapa sawit, produksi tandan buah segar dan harga tandan buah segar, memperlihatkan koefisien Determinasi R 2 masing-masing sebesar 0.77, 0.95 dan 0.77 artinya peubah-peubah penjelas yang dimasukan dalam setiap persamaan mampu menjelaskan keragaman setiap peubah endogen. Selain itu tanda paraneter dugaan yang diperoleh secara umum masih sesuai dengan logika ekonomi. Luas Areal Kelapa Sawit dipengaruhi oleh harga tanda buah segar , rasio harga minyak kelapa sawit domestik dengan upah minimum perkebunan dan harga pupuk. Peningkatan harga tandan buah segar dan rasio harga minyak sawit domestik dengan upah minimum perkebunan akan meningkatkan luas Areal perkebunan kelapa sawit, sementara harga pupuk berpengaruh menurunkan luas Areal perkebunan kelapa sawit. Melihat sejauh mana hubungan antara peubah penjelas dengan endogen hasil pendugaan parameter menyatakan bahwa rasio harga minyak kelapa sawit domestik dengan upah minimum perkebunan dan harga pupuk mempengaruhi peubah endogen, pada taraf nyata 0.01 sementara itu harga tandan buah segar berpengaruh terhadap peubah endogen pada tingkat signifikan pada alpha 0.015. Harga tandan buah segar merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap luas areal perkebuanan kelapa sawit dengan nilai parameter dugaan 0.004163. Jika harga tandan buah segar naik sebesar Rp 1 per kg maka akan meningkatkan luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 0.004163 juta ha. Koefisien harga tandan buah segar dan rasio harga minyak kelapa sawit domestik dengan upah minimum perkebunan mempunyai tanda 0.004163 dan 465.1184 dengan tanda positif yang mengartikan bahwa jika terjadi kenaikan kedua peubah ini akan berpengaruh menaikan luas areal perkebunan kelapa sawit. Sebalikya harga pupuk bertanda negatif -1.56968 yang mengartikan bahwa jika terjadi kenaikan harga pupuk akan menurunkan luas areal perkebunan kelapa sawit. Permasalahan yang dihadapi petani adalah ini memberi respon kepada petani tidak bisa memperluas areal perkebuan sawit karena tingginya harga pupuk. Faktor lain yang cukup mempengauhi luas areal perkebunan kelapa sawit adalah harga lahan sendiri yang cukup tinggi berkisar antara 20 juta sampai 50 juta per ha PT. CIC , 2007. Hasil pendugaan parameter persamaan produksi tandan buah segar kelapa sawit bahwa peubah-peubah penjelas di dalam persamaan tersebut dapat menerangkan 95 pesen fluktuasi peubah produksi tandan buah segar kelapa sawit. Peubah endogen produksi tandan buah segar kelapa sawit dipengaruhi secara