Keterkaitan Pengembangan Biodiesel dari Kelapa Sawit Terhadap
sebagaimana terlihat pada Gambar 6. Kenaikan permintaan terhadap minyak kelapa sawit berdampak pada kenaikan permintaan terhadap berdampak terhadap
tandan buah segar kelapa sawit di mana kurva D1 bergeser ke kanan menjadi D2. Pergeseran ini menyebabkan terjadi perubahan dimana TBS naik dari q1 menjadi
q2 dan harga juga naik dari p1 menjadi p2 Pindyc and Rubinfeld, 2001 3.10. Dampak Penggunaan Minyak Sawit sebagai biodiesel terhadap Bahan
Pangan
Gambar 7. Dampak Penggunaan Biodiesel Terhadap Bahan Pangan
Penggunaan minyak kelapa sawit untuk bahan bakar biodiesel di sisi lain juga dapat menjadi ancaman bagi industri hilir yang menggunakan minyak kelapa
sawit juga berkembang untuk biodiesel maka akan menyebabkan permintaan kelapa sawit meningkat. Peningkatan permintaan CPO ditunjukan oleh
bergesernya kurva permintaan CPO dari D1 ke D2. Meningkatnya permintaan CPO membuat harga CPO juga meningkat dari p1 ke p2. Ini berarti harga input
minyak goreng meningkat. Dengan asumsi bahwa produsen minyak goreng rasionalmemaksimumkan
keuntungan maka keuntungan maksimum dapat dicapai pada saat nilai produk marginal NPM sama dengan harga input. Pada saat harga input kelapa sawit
sebesar p1 maka keuntungan maksimum tercapai pada saat input yang dipergunakan sebesar x1, tetapi jika harga input meningkat menjadi p2 maka
keuntungan maksimum tercapai pada saat input yang digunakan sebesar x2, yang lebih kecil dari x1. Ini berarti bahwa penggunaan kelapa sawit sebagai biodiesel
menyebabkan penggunaan kelapa sawit sebagai bahan baku minyak goreng menurun.. Menurunnya penggunaan kelapa sawit sebagai bahan balu minyak
goreng maka berakibat produksi minyak goreng juga menurun, yaitu menurun dari y1 menjadi y2. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan kelapa sawit sebagai biodiesel akan menyebabkan harga kelapa sawit meningkat, permintaan keapa sawit produsen minyak goreng menurun dan
produksi minyak goreng juga menurun Hartoyo et al. , 2009.