Uji Statistik F dan uji Statistik t

, min : 1 1 ≠ β satu ada imal H Keterangan: I = banyaknya variabel bebas dalam suatu persamaan. Apabila nilai peluang P-value uji statistik F tarf α=5, maka tolak H 0. Tolak H Berarti variabel eksogen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel endogen. Pada uji satatistik t, hipotesis yang digunakan: , : 1 = β H arah satu uji H : 1 a Β 1 0; b Β 1 0; Uji dua arah c , 1 ≠ β Kriteria uji Jika: , 1 β bila P-value uji t α, maka disimpulkan tolak H 0. , 1 β bila P-value uji t α, maka disimpulkan tolak H 0. , 1 ≠ β bila P-value uji t α2, maka disimpulkan tolak H 0. Pada penelitian ini menggunakan uji dua arah dan taraf α =20 sehingga jika nilai peluang P-value uji statistik-t taraf α =20, maka tolak H atau suatu variabel eksogen tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel endgen.

4.11.2. Uji Statistik Durbin watson Dw dan Durbin h

Untuk mengetahui apakah terdapat serial korelasi autocorrelation atau tidak dalam setiap persamaan maka digunakan uji Dw dan Dh. Uji Dh digunakan apabila dalam persamaan tersebut terdapat variabel beda kala lag endogenouus variable. Menurut Pyndic dan Rubinfiled 1991 uji serial korelasi menggunakan uji statistik Dw Durbin watson tidak valid untuk digunakan pada persamaan yang menagandung variabel beda kala. Sebagai penggantinya, maka dignakan uji ststistik Dh dengan formula” [ ] var 1 2 1 1 β n n d h hitung −       − = ...................................................... …35 dimana: D = dw statisitik N = jumlah observasi Var β=varians koefisien regresi untuk lagged dependent variable. Jika ditetapkan taraf α=0.05, diketahui -1.96 ≤ h hitung ≤ 1.96, maka disimpulkan bahwa tidak persamaan tidak mengalami serial autokorelasi. Jika diketahui nilai hitung h hitung ≤ 1.96 maka terdapat autokorelasi negatif, sebaliknya jika diketahui h hitung ≥ 1.96 maka terdapat autokorelasi positif.

4.11.3. Validasi Model

Validasi Model merupakan tahap penting dalam Model ekonometrika. Validasi dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana model yang dibangun mampu menjelaskan fenomena yang sebenarnya. Jika model persamaan simultan yang dibangun pada penelitian ini dianggap syah valid, maka terhadap model tersebut dapat dilakukan berbagai macam peramalan dan simulasi. Untuk mengetahui apakah model cukup valid untuk simulasi alternatif kebijakan, maka dilakukan validasi model. Keragaman antara kondisi aktual dengan yang