Validasi Model Metode Estimasi Model

disimulasi dapat dilihat menggunakan beberapa kriteria statistik, yaitu: RMSE Root Mean Square Error, RMSPE Root Mean Square Percent Error, dan U = Theils Inequality Coefficient . Untuk melihat keeratan arah slope antara yang aktual dengan yang disimulasi digunakan R 2 koefisien determinasi. Makin kecil nilai RMSE, RMSPE, U dan makin besar R 2 maka model semakin valid untuk disimulasi. RMSPE digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai-nilai peubah endogen hasil pendugaan menyimpang dari alur-alur nilai aktualnya dalam ukuran relatif , atau seberapa dekat nilai dugaan itu mengikuti perkembangan nilai aktualnya. Semakin kecl nilai RMSPE menunjukkan pendugaan model yang makin baik. Kemudian, Statistik U yang nilainya berkisar antara 0-1 bermanfaat untuk mengetahui kemampuan model untuk analisis simulasi peramalan. Semakin mendekati nol atau semakin kecil nilai U-Theil, pendugaan model semakin baik. Nilai statitistik tersebut dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: RMSE = 5 , 1 2 1       − ∑ = T t a t s t Y Y T .............................................................. 36 RMSPE = { } 5 , 1 2 1       − ∑ = T t a t a t s t Y Y Y T .................................................. 37 U-Theil = 5 , 1 2 5 , 1 2 5 , 1 2 1 1 1       +             − ∑ ∑ ∑ = = = T t a s T t s t T t a s s s Y T Y T Y Y T ................................... 38 R 2 = ∑ ∑ ˆ 2 2 i i y y ................................................................................. 39 dimana: RSME = Root Mean Squares Error RMSPE= Root Mean Squares Percent Error U = Koefisien Ketidaksamaan Theil T = Jumlah Priode Pengamatan R 2 = Koefisien Determinasi

4.11.4. Prosedur Analisis

Menurut Koutsoyiannis 1977 terdapat tiga kriteria yang perlu dipenuhi oleh suatu model guna menangkap fenomena ekonomi, yaitu kriteria teoritis, kriteria statistik, dan kriteria ekonometrik. Kriteria teoritis ditetapkan oleh teori ekonomi berkenaan dengan tanda dan besaran koefisien. Kriteria ini ditentukan pada tahap awal pemodelan, yaitu tahap spesifikasi model operasional. Selanjutnya setelah kriteria teoritis dipenuhi, maka perlu memenuhi kriteria kedua, yaitu statistik atau first order test untuk evaluasi hasil pendugaan parameter. Setelah kriteria kedua terpenuhi, maka terakhir adalah memenuhi kriteria ekonometrik, menguji goodness dari hasil pendugaan. Akan tetapi pada model ekonometrik sering dihadapkan pada persoalan antara kriteria statistik dan kriteria ekonomi. Idealnya pada kriteria statistik mempunyai nili R 2 yang tinggi dan standard error yang pendugaan parameter yang kecil. Jika salah satu dari kedua tersebut tidak terpenuhi, maka perlu dipilih sesuai tujuan. Jika tujuannya untuk peramalan, maka lebih tepat menggunakan R 2 .Jika untuk menjelaskan perilaku, maka kriteria yang tepat adalah standard error. Jika kriteria statistik tidak terpenuhi, maka kriteria terkahir yang perlu dipertahankan adalah kriteria ekonomi, yaitu memperhatikan arah sign dan besaran size paaremeter yang diduga Koutsiyannis, 1977.

4.12. Simulasi Kebijakan Pengembangan Biodiesel

Simulasi pada dasarnya merupakan solusi matematis dari suatu kumpulan berbagai persamaan secara simultan. Simulasi model dengan demikian merujuk kepada sekumpulan persamaan tersebut. Simulasi model dilakukan dengan berbagai alasan, misalnya untuk pengujian dan evaluasi model, analysis kebijakan historis dan untuk peramalan Rubinfield, 1991. Untuk melihat bagaimana dampak pengembangan biofuel terhadap peubah lainnya khususnya adalah yang terkait dengan produk turunan kelapa sawit dilakukan simulasi terhadap beberapa peubah yang dianggap sangat mempengaruhi kebijakan tersebut. Penelitian Lopez 2008 yang dihubungkan dengan harga minyak mentah di Amerika Serikat adalah Ln Y = 0.68 + 3.12 Ln P, dimana Y adalah produksi biodiesel da P adalah harga minyak mentah. Dari persaamaan ini menyatakan jika harga minyak mentah naik 1 persen maka produksi biodiesel akan meningkat sebesar 3.12 persen atau jika produksi biodiesel naik 1 persen maka harga minyak mentah akan meningkat 0.32 persen. Penelitian yang di Malaysia juga menunjukan bahwa Produksi biodiesel dari kelapa sawit dipengaruhi oleh harga minyak kelapa sawit. Adapun simulasi tersebut dilakukan terhadap peubah berikut : 1. Pengembangan Biodiesel sebesar 20 persen. 2. Kombinasi Pengembangan Biodiesel sebesar 20 persen dan harga minyak dunia 10 persen. 3. Kombinasi Pengembangan Biodiesel sebesar 20 persen dan pajak ekspor