Indeks Harga Konsumen KERANGKA TEORITIS 3.1.

yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu. Indeks harga konsumen disusun oleh Badan Pusat Statistik berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber relevan, seperti pasar konsumen, produsen, lembaga- lembaga konsumen, dan sebagainya. Penetapan indeks harga konsumen dilakukan dengan mempergunakan metode tertentu baik dengan indeks angka ditimbang, maupun dengan angka indeks tidak ditimbang. Adapun waktu dasar yang dipergunakan adalah tahun di mana ekonomi dianggap dalam keadaan stabil dan tidak berjauhan dengan tahun yang akan datang. Dalam penetapan indeks harga konsumen, ada beberapa faktor yang dianggap mempunyai pengaruh cukup besar terhadap pembentukan harga konsumen, sebagai berikut: 1. Kebijakan pemerintah berkenaan dengan politik ekonomi dan moneter serta politik perdagangan luar negeri. 2. Kebijakan harga yang ditetapkan oleh pemerintah. 3. Jumlah permintaan konsumen terhadap komoditas. 4. Kenaikan pendapatan masyarakat. 5. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen. 6. Nilai mata uang jika dibandingkan dengan kurs.

3.12. Skenario Pengembangan Biodiesel dan Kelapa Sawit

Trend kenaikan harga bahan bakar fosil, akibat keterbatasan sumber daya telah menarik banyak nega untuk menggunakan biodiesel sebagai salah satu bahan bakar nabati. Pada tahun 2001 sekitar 79.4 persen dan energi primer dunia masih berasal dari bahan bakar fosil dimana 44 persen diantaranya berupa bahan bakar minyak UNDP, 2004. Kombinasi dari harga, permintaan, cadangan dan penurunan biaya pnoduksi biodiesel telah menarik banyak negara untuk bergabung dengan trend bahan bakar nabati m LEA, 2006. Sielhorts et al.,2008 Wetlands International menyatakan bahwa terdapat dua skenario yang sering digunakan sebagai dasar dalam pengembangan bahan bakar nabati yang terjadi di seluruh dunia termasuk untuk biodiesel dan kelapa sawit. Skenario tersebut adalah sebagal benikut :

1. Skenario substitusi impor

Skenario substitusi impor digunakan berdasarkan asumsi negara pengembang bahan bakar nabati akan melakukan substitusi impor bahan bakar bensin dan diesel dengan etanol dan biodiesel. Besarnya tingkat substitusi disesuaikan dengan ketersediaan lahan, investasi yang dibutuhkan dan kemampuan teknologi yang dimiliki.

2. Skenario peningkatan ekspor

Skenario peningkatan ekspor digunakan berdasarkan kemampuan negara negana pengembang bahan bakar nabati memenuhi permintaan bahan bakar nabati dari konsumen dunia. Besarnya permintaan yang dapat dipenuhi tergantung pada daya saing masing-masing produsen bahan bakar nabati. Permintaan bahan bakar nabati ini jika terpenuhi dapat menjadi tambahan nilai ekspor bagi negara bersangkutan.