kelapa sawit ini memang berperan penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perkembangan olein lebih banyak jika dibandingkan dengan perkembangan
stearin, disebabkan karena produk turunan yang dominan seperti bodiesel dan minyak goreng sawit berasal dari olein. Pada tahun 1988 poduksi olein sebesar
375 ribu ton meningkat terus hingga tahun 2009 mencapai produksi sebesar 3 880 ribu ton. Dari lima tahun terahir menunjukan kenaikan yang cukup pesat sebesar
49.34 persen. Sedangkan perkembangan produksi stearin tahun 1988 hanya sebesar 83
ribu ton dan pada tahun 2009 mencapai 856 ribu ton Dari lima tahun terakhir produksi stearin tahun 2005 sebesar 573 ribu ton sedang kan tahun 2009 mencapai
856 ribu ton dengan besar kenaikan 49.39 persen.
Sumber : Kementrian Perindustri, 2010
0.00 1000.00
2000.00 3000.00
4000.00 5000.00
19 88
19 90
19 92
19 94
19 96
19 98
20 00
20 02
20 04
20 06
20 08
Tahun R
ib u
T o
n
Olein Stearin
Gambar 19 . Perkembangan Olein dan Stearin
5.4 . Bahan bakar Biodiesel
Sumber : Direktorat Jenderal Energi Terbarukan dan Konversi Energi, 2011
Gambar 20 . Perkembangan Biodiesel Bahan bakar Biodiesel mulai berkembang sejak tahun 2005. Produksi
biodiesel tahun 2005 berkisar 120 ribu kiloliter seperti terlihat pada Gambar di atas tahun 2006 meningkat menjadi 456,60 ribu kiloliter dan menjadi 1.550 ribu
kiloliter pada tahun 2007 dan meningkat lagi menjadi 2 329 ribu liter dan dua tahun terakhir berturut-turut menpai 2 521 ribu kiloliter dan 2 647 ribu kilo liter
pada tahun 2009 dan 2010.
5.5. Bahan Bakar diesel
Produksi minyak diesel yang datang dari perut bumi bisa dikatakan cukup berkembang dan pada periode tertentu stabil mulai tahun 1998 pada periode
tertentu produksi mengalami stabil dari tahun 2001 sapai 200 8 berkisar antara 11.68 sampai 14.76 tetapi pada tahun 2009 menunjukan kenaikan cukup pesat
sebesar 14.76 juta kilo liter tahun 2008 menjadi 18.82 juta kilo liter. 0.00
500.00 1000.00
1500.00 2000.00
2500.00 3000.00
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Tahun R
ib u
K il
o L
it e
r
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009 Gambar 21. Perkembangan Produksi Minyak Diesel
Produksi minyak diesel tentunya dipengaruh oleh permintaan minyak diesel antara lain karena meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peralatan-
peralatan yang menggunakan minyak diesel. Pada tahun 1988 konsumsi minyak diesel sebesar 10.27 juta kiloliter terus naik sampai tahun 1996 sebear 18.83 juta
kilo liter dan sempat turun pada tahun 1997 hingga 18.83 juta kilo liter namun sesudah itu terjadi kenaikan dari tahun ke tahun hingga mencapai 27.09 juta kilo
liter pada tahun 2009.
Sumber : Badan Pusat Statitik, 2009 Gambar 22. Perkembangan Konsumsi Minyak Diesel dari, tahun 1998 sampai
2009
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00
19 88
19 90
19 92
19 94
19 96
19 98
20 00
20 02
20 04
20 06
20 08
Tahun R
ib u
T o
n
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00
19 88
19 90
19 92
19 94
19 96
19 98
20 00
20 02
20 04
20 06
20 08
Tahun R
ib u
T o
n