35 dipengaruhi air asinpayau, dan hanya dipengaruhi air tawar dari sungai itu
sendiri. Ekosistem hutan rawa gambut TNS memainkan peranan penting dalam
sistem hidrologi. Tanah gambut merupakan tanah organik yang mampu menyerap air dalam jumlah yang besar sehingga air hujan yang jatuh dapat diserap dan
mengurangi bahaya banjir. Kapasitas menyimpan tanah gambut antara 80 sampai 90 dari volume gambut. Tanah gambut akan menjadi penampung air
pada musim hujan dan melepaskannya secara bertahap pada musim kemarau. Selain mempunyai peranan dalam sistem hidrologi, ekosistem hutan rawa gambut
TNS juga berperan sebagai gudang penyimpanan karbon. Tanah gambut terdiri dari timbunan bahan organik yang belum terdekomposisi sempurna sehingga
masih tersimpan unsur karbon dalam jumlah besar. Vegetasi yang tumbuh pada lahan gambut mengikat karbon-dioksida dari atmosfir melalui proses fotosintesis
menyebabkan tambahan simpanan karbon dalam ekosistem tersebut. Kandungan karbon tanah gambut umumnya dihitung berdasarkan hasil perkalian dari
persentase C-organik, berat, luas dan kedalaman gambut. Diperkirakan kandungan karbon TNS yang mempunyai luas 568.700 hektar atau 18,9 luas lahan gambut
Kalimantan Tengah adalah sebesar 1.199,78 juta ton
29
.Dengan karakteristik seperti diuraikan diatas, TNS mempunyai beberapa potensi pemanfaatan.
4.4 Potensi Pemanfaatan Sumberdaya TNS
Beberapa potensi pemanfaatan sumberdaya TNS adalah: Pertama, potensi
jasa karbon. TNS berperan penting sebagai gudang penyimpanan karbon,
diperkirakan kandungan karbonTNS adalah sebesar 1.199,78 juta ton
30
. Kandungan karbon di hutan gambut relatif lebih besar dibandingkan hutan non
gambut, hasil penelitian kerjasama WWF, IPB dan CCROM menunjukkan bahwa emisi karbon akibat kebakaran hutan selama 2001-2009 di TNS adalah sebesar
1.362.517 tC lebih besar dibandingkan di TN Tesso Nilo yang hanya sebesar 23.927 tCWWF 2009:67. Kedua, potensi jasa air. TNS berperan penting dalam
sistem hidrologi, ekosistem hutan rawa gambut mempunyai kapasitas menyimpan air antara 80 sampai 90 volume gambut pada musim hujan dan
melepaskannya secara bertahap pada musim kemarau. Selain itu, TNS yang diapit dua daerah aliran sungai DAS yaitu Katingan, dan Sebangau, mempunyai
peranan penting mendukung kegiatan perikanan dan transportasi, studi Greenomic tahun 2004 memperlihatkan bahwa pada skenario rendah, nilai ekonomi perikanan
yang terdiri dari nilai ekonomi konsumsi ikan, dan transportasi air sungai yang bergantung pada peranan hidrologis kawasan TNS adalah sebesar Rp361,45
milyar selama 55 tahun dengan nilai diskonto 10 BTNS 2008c:5.
Ketiga,
potensi jasa wisata alam. TNS mempunyai 5 lima keunggulan komparatif dalam pengembangan wisata alam, yaitu 1 TNS mempunyai potensi tumbuhan dan
satwa liar yang tinggi, dan habitat populasi Orangutan yang menjadi perhatian
29
Jumlah kandungan gambut TNS dihitung secara proporsional luas wilayah TNS terhadap luas gambut provinsi Kalteng, yaitu luas Kalteng 3.010.640 ha dengan kandungan gambut 6.351,52 juta
ton Wahyunto et al. 2005:210
30
Kandungan karbon TNS dihitung dari proporsi kandungan karbon Kalteng, yaitu 18.9 dari kandungan karbon Kalteng.Menurut Wahyunto et al 2005:210 kandungan karbon Kalteng adalah
sebesar 6351.52 juta ton.
36 dunia internasional; 2 TN
posisi penting dalam konte ditetapkan sebagai demonst
and forest degradationDA mempunyai fenomena alam
dan bentang alam yang inda sekitar khususnya suku D
menarik; dan 5 TNS terle Palangka Raya sehingga akse
memposisikan dirinya po Kalimantan Tengah”
31
. Kee mempunyai keanekaragama
166 spesies tumbuhan,116 ikan BTNS 2007.
Sumber: BTNS 2008
Gambar 4.3Peta sun Sebanga
Karakteristik TNS se pemanfaatan sumberdaya. T
atau lahan basah, maka transpor sungai atau kanal Gambar
31
Buku Profil Potensi Wisata Ala
TNS sebagai ekosistem hutan rawa gambut m nteks isu perubahan iklim, dan pada tahun 201
onstration activityreducing emission from def DA REDD+ oleh Kementerian Kehutanan;
lam berupa bukit- bukit yang tersusun dari ba indah berupa sungai, danau, dan bukit; 4 m
Dayak mempunyai budaya dan kearifan lok rletak di ibukota propinsi Kalimantan Tengah y
aksesibilitas mudah. Berdasarkan potensi terse
positioning sebagai “Pintu Gerbang E eempat, potensi tumbuhan dan satwa liar TS
man tumbuhan dan satwa liar TSL yang tin 116 spesies burung, 35 spesies mamalia, dan 36
2008c
ungai dan anak sungai di kawasan Taman ngau
seperti diuraikan di atas berpengaruh terha a. TNS yang merupakan ekosistem hutan raw
ransportasi utama sangat tergantung terhadap k bar 4.3. Ketika permukaan air tinggi maka tr
Alam TNS BTNS 2008
mempunyai hun 2010 TNS
deforestation n; 3 TNS
batu granit, masyarakat
n lokal yang h yaitu Kota
rsebut, TNS rbang Ekowisata
TSL. TNS tinggi yaitu
n 36 spesies
an Nasional
rhadap pola awa gambut,
p keberadaan transportasi
37 menjadi mudah dan cepat sehingga biaya menjadi murah. Mudah dalam arti untuk
menjangkau lokasi dimana orang memanfaatkan sumberdaya ikan, getah jelutung, kulit gemor bisa menggunakan perahu ketinting sampai pada lokasi
yang terdekat dengan waktu yang relatif cepat. Sebaliknya ketika permukaan air sungai atau kanal rendah maka transportasi menjadi sulit karena perahu ketinting
tidak bisa menghantar sampai lokasi yang terdekat, sehingga harus dilanjutkan dengan jalan kaki, dengan demikian selain butuh waktu lama maka biaya
transportasi juga menjadi mahal.
4.5 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar TNS
Masyarakat sekitar TNS menggantungkan hidupnya pada sumberdaya TNS. Ketika masih beroperasi HPH, mayoritas masyarakat sekitar bekerja sebagai
penebang kayu. Namun, ketika HPH dan industri penggergajian kayu sudah banyak yang tutup, masyarakat beralih kembali ke sektor pertanian, perikanan,
dan mencari hasil hutan bukan kayu HHBK. Sumberdaya TNS yang saat ini masih banyak dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat setempat, antara
lain: ikan, getah jelutung, kulit gemor, rotan, dan burung. Terdapat 46 desakelurahan berada di sekitar TNS. Penduduk sekitar TNS berjumlah sekitar
46.724 jiwa BTNS 2007.Suku yang tinggal didaerah ini mayoritas Dayak Ngaju yang merupakan penduduk asli,hanya sebagian kecil suku Banjar, Jawa, Melayu
dan suku lainnya Awang 2006:21. Masyarakat pendatang yang menetap di daerah ini umumnya adalah masyarakat yang telah melakukan perkawinan
dengan masyarakat setempat. Desa-desa sekitar TNS merupakan desa tradisional yang berada di pinggir Sungai Sebangau dan Katingan dengan t
ipe permukiman memanjang mengikuti aliran sungai. Mayoritas masyarakat sekitar TNS bermata
pencaharian sebagai nelayan.Sungai dan kanal merupakan transportasi utama masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya TNS.Masyarakat Dayak Ngaju
telah mempunyai aturan dalam pemanfaatan sumberdaya alam, yang disebutkelembagaan adat Kedamangan.Masyarakat setempat masih mengakui
kelembagaan adat Kedamangan. Mereka mempunyai tradisi dan warisan budaya yang sangat kuat dan erat dengan alam semesta Awang 2006:21. Sejarahnya,
masyarakat Dayak Ngaju sudah mengenal Kedamangan jauh sebelum bangsa Barat datang di tanah Dayak. Kata ”kedamangan” berarti persekutuan orang yang
bertempat tinggal dalam suatu wilayah dimana mereka saling kenal dan corak kehidupan mereka relatif homogen serta banyak tergantung kepada
alamDiansyah 2011:69.