7 Struktur Penulisan Analisis Kelembagaan Pemanfaatan Sumberdaya Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah

13 sumberdaya alam atau anggota masyarakat terhadap suatu sumberdaya tertentu.Hak ini biasanya berdasarkan norma-norma sosial, hukum adat dan nilai- nilai budaya yang diwarisi dari nenek moyang mereka. Hak ini biasanya efektif dalam kelompok kecil dan akan tetap bertahan sepanjang didukung oleh kelompok dan atau diakui oleh otoritas negara. Ostrom dan Schlager 1996:130 mengklasifikasikan kepemilikan terhadap sumberdaya alam kedalam 5 jenis hak yaitu: akses access, pemanfaatan withdrawal, pengelolaan management, eklusi exclusion, dan pengalihan alienationseperti disajikan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Hak-hak yang terikat bundles of rights dan posisi pemegang hak Strata Hak Pemilik Penuh Full owner Pemilik Proprietor Penyewa Authorized claimant Pengguna Authorized user Pemegang Izin Masuk Authorized entrant Akses X X X X X Pemanfaatan X X X X Pengelolaan X X X Ekslusi X X Pengalihan X Sumber : Ostrom dan Schlager 1996:133 Hak akses adalah hak memasuki kawasan yang secara fisik terdefinisikan dan menikmati manfaat non-subtraktif,contohnya: seseorang yang membayar untuk memasuki TNdapat menikmati jasa wisata yang dihasilkan kawasan TN.Selama di TN, mereka telah membeli hak sementara untuk memasuki dan menikmati berbagai manfaat didalamnya selama tidak dianggap melanggar batasan yang berlaku. Hak mereka dilindungi oleh aturan sehingga pengguna TN lainnya mempunyai kewajiban untuk tidak mengganggu hak tersebut. Hak pemanfaatanadalah hak memasuki kawasan secara fisik dan memperoleh unit sumberdaya atau hasil dari sistem sumberdaya. Pengguna sumberdaya yang memegang hak ini mempunyai kewenangan untuk melakukan pemanenan unit sumberdaya pada lokasi tertentu. Pemegang hakpemanfaatan tidak hanya mempunyai hak untuk memasuki kawasan TN tetapi juga mempunyai hak untuk memanen hasil hutan. Hak pengelolaanadalah hak mengatur pola pemanfaatan internal dan mengubah sumberdaya dengan membuat perbaikan sumberdaya tersebut. Hak ini juga termasuk hak untuk memodifikasi dan merubahnya. Hak ini misalnya hak untuk membatasi jenis-jenis hasil hutan yang boleh dipanen, peralatanteknologi yang diizinkan untuk melakukan pemanenan, dan ukuran pohon atau hewan yang boleh dipanen. Pemegang hak pengelolaan mempunyai kewenangan menentukan cara, waktu, dan tempat dalam memanfaatkan sumberdaya. Hak ekslusiadalah hak menentukan pihak-pihak yang akan mempunyai hak pemanfaatan dan mekanisme hak-hak tersebut akan 14 dialihkan,contohnya: hak untuk menentukan kelompok masyarakat yang diizinkan memasuki atau melakukan pemanenan di dalam kawasan hutan. Hak pengalihan adalahhak untuk mengalihkan atau memindah-tangankan sebagaian atau seluruh hak pengelolaan dan hak ekslusi terhadap individu atau kelompok lainnya. Mengalihkan hak dapat berarti menjual atau menyewakan hak pengelolaan dan atau hak ekslusi. Individu yang telah mengalihkan haknya maka tidak akan memiliki kewenangan terhadap sumberdaya lagi. Berdasarkan hak-hak tersebut, Ostrom dan Schlager 1996:133 membagi pemegang hak sumberdaya alam menjadi lima kelas: authorized entrant, authorized users, claimants, proprietor dan owner. Authorized entrant adalah pengguna sumberdaya yang hanya memiliki hak akses.Authorized usersadalah pengguna sumberdaya yang secara bersamaan memiliki kedua hak yaitu hakakses dan hak pemanfaatan. Claimantsadalah pengguna sumberdaya yang memiliki tiga hak yaitu hak akses,hak pemanfaatan, dan hak pengelolaan. Proprietor adalah pengguna sumberdaya yang memiliki hak akses, hak pemanfaatan, hak pengelolaan, hak eklsusi, tetapi tidak mempunyai hak mengalihkan.Owner memegang hak akses,hak pemanfaatan,hakpengelolaan,hak eklusi dan mengalihkan hak mereka. 2. 3 Taman Nasional dan Kawasan yang dilindungi 2.3.1 Taman Nasional Konsep TN di Indonesia dipengaruhi oleh konsep TN yang dikembangkan IUCN yang mengadopsi TN Yellowstone di Wyoming, Amerika Serikat 10 yang merupakan TN pertama di dunia yang berdiri tahun 1872 Mackinnon et al. 1986:3; Nepal Weber 1995:1; Lu et al. 2005:418; Chape et al. 2005:444; Damayanti 2008:1. Konsep pembangunan TN di Amerika Serikat bertujuan melindungi satwa liar dan keindahan alam, merupakan kawasan yang luas, mempunyai keindahan alam, dimiliki dan dikelola oleh pemerintah pusat, serta tidak ditempati oleh manusia Lu et al. 2005:418; McNeely 1994; Saalismaa 2000:8. Konsep ini mempengaruhi perkembangan kawasan yang dilindungi di dunia Sudradjat Koesno 1988:2; Jepson Whittaker 2002:137; Dorji 2009:1.Setelah perang dunia ke-2, hampir semua negara berkembang membangun kawasan yang dilindungi mengadopsi model Yellowstone, dan pembangunan kawasan yang dilindungi semakin pesat sejak konsep TN diadopsi dalam sidang umum IUCN tahun 1969 di New DelhiDamayanti 2008:2. Definisi TN 11 berdasarkan sidang umum IUCN di New Delhi adalah: “ Kawasan yang relatif luas merupakan 1 tempat satu atau beberapa ekosistem yang secara material tidak boleh dirubah oleh perambahan dan eksploitasi manusia, tempat spesies tumbuhan dan hewan, secara geomorfologi dan habitat 10 Negara-negara yang mendirikan TN setelah Amerika Serikat, yaitu: Australia 1879, Canada 1885, New Zaeland 1894, Swedia 1909, Swiss 1914, Mexico 1917, beberapa negara jajahan Eropa di Afrika Afrika Selatan,1892; Rwanda, 1925; Madagaskar,1927; dan Kenya, 1935; Chili 1931, Argentina 1934, Ekuador 1935; dan beberapa negara jajahan Inggris di Afrika Timur 1948-1951. 11 Definisi TN pertama kali pada siding umum IUCN di New Delhi pada tahun 1969 IUCN 1994:5; Fathoni 1998:1; Dudley Stolton 2008.