cxcii
143
“Wow, nilaimu bagus banget. Selamat ya….”
S, 0374. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya pada saat melihat hasil ujian atau nilainya temannya bagus dan
temannya itu memang laik dapat nilai bagus karena pintar. Tuturan dituturkan dengan nada memuji.
144
“Wah, ide kamu cemerlang banget…. Oke deh nanti kita kerjakan bareng-bareng
S, 0393. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya pada saat memberikan saran atau ide untuk mengerjakan tugas dari
gurunya. Tuturan dituturkan dengan nada memuji.
Ketiga contoh tuturan di atas, yaitu tuturan 142—144 memperlihatkan strategi penutur dengan memberikan pujian kepada mitra
tuturnya. Pada tuturan 142 penutur memuji hasil karya temannya yang bagus sekali dengan ungkapan “
Wow, bagus banget”
. Pada tuturan 143 penutur memuji nilai temannya yang bagus dengan ungkapan
“Wow, nilaimu bagus banget”.
Pada tuturan 144 penutur memuji ide temannya yang cemerlang dengan ungkapan
“Wah, ide kamu cemerlang banget….”
. Dengan strategi tersebut, diharapkan mitra tutur akan merasa senang dan lebih
bersemangat lagi. Selain itu, hubungan komunikasi akan terjalin harmonis karena adanya suatu perhatian dari peserta tutur.
15 Menghindari Sedemikian Rupa Ketidakcocokan
Salah satu strategi untuk menciptakan komunikasi yang santun dalam kegiatan berkomunikasi, yaitu dengan menghindari ketidakcocokan ketika
cxciii bertutur. Apabila dalam komunikasi sudah timbul ketidakcocokan, biasanya
komunikasi menjadi tidak lancar dan sering muncul tuturan-tuturan yang tidak santun untuk mempertahankan pendapatnya. Perhatikan beberapa contoh tuturan
direktif berikut yang mana si penutur berupaya menghindari ketidakcocokan ketika bertutur agar komunikasi tetap berjalan lancar dan santun di hadapan mitra
tuturnya.
145 “
Ya bolehlah nanti kita bahas lagi.”
S, 0333.
Konteks Tuturan: Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya dengan nada
merendah pada saat temannya itu emosi.
146
“Terima kasih Pak, besok saya tidak akan mengulangi lagi.”
S, 0413. Konteks Tuturan: