ccvi
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada siswa lain yang kurang bersemangat pada saat mengerjakan tugas kelompok di kelas.
173
“Silahkan, sekarang giliranmu”
S, 067. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh guru kepada siswa pada saat PBM
dengan nada menyuruh.
174
“Jangan lupa bawa catatannya ya besok”
S, 072. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada siswa lain pada saat
pulang sekolah.
175 “
Baca dulu perintah soalnya, jangan langsung menjawab”
G, 0101 Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh guru kepada siswa pada saat siswa
akan mengerjakan soal. Tuturannya bernada serius sambil menunjukkan soalnya.
Keempat contoh data tuturan di atas, yaitu data 172 – 175
memperlihatkan si penutur menggunakan strategi bertutur secara apa adanya atau tanpa basa-basi. Hal ini sering terjadi dalam peristiwa tutur di
lingkungan SMA Negeri 1 Surakarta, khususnya pada peristiwa tutur antarsiswa yang hubungannya akrab. Apabila si penutur siswa bertutur
dengan basa-basi yang berlebihan, biasanya mitra tutur temannya tidak senang atau justru akan mengancam muka mitra tuturnya.
b Melakukan tindak ujaran dengan menggunakan kesantunan positif
afirmatif
ccvii
Kesantunan positif adalah kesantunan yang dimaksudkan si penutur untuk menjaga muka positif si mitra tutur. Kesantunan positif mengacu
pada keinginan seseorang agar apa yang diasosiasikan dengan dirinya dinilai baik oleh orang lain. Perhatikan ketiga contoh tuturan berikut yang
memperlihatkan penutur bertutur dengan menggunakan kesantunan positif.
176
” Maaf Pak, mohon saya diberikan contohnya lagi Kelompok
saya belum selesai.”
S, 0382. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada pak guru pada saat PBM di kelas.
177
” Bagaimana kalau aku yang mengerjakan soal-soal ini biar
cepat selesai?”
S, 0389. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada siswa lainnya pada saat mengerjakan soal secara berkelompok.
178
” Tolong ya, nanti aku dibantu kalau maju di depan kelas”
S, 0392 Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada siswa lain pada saat menyiapkan presentasi tugas kelompok di depan kelas.
Ketiga contoh data di atas, yaitu data 176, 177, dan 178 menunjukkan bahwa penutur berkeinginan agar apa yang dituturkan
ataupun diasosiasikan dengan dirinya dinilai baik oleh orang lain atau mitra tutur, misalnya dengan memberikan tuturan-tuturan di atas, yang mana
tuturannya dapat berkenan bagi mitra tutur. Contoh tuturan di atas penutur menginginkan
suatu tujuan
bersama dan
memperlihatkan rasa
ccviii
kesetiakawanan. Dengan menggunakan afirmatif atau kesantunan positif pada saat bertutur, penutur telah memberi respon baik kepada mitra
tuturnya dan menjaga keharmonisan hubungan dengan mitra tutur agar komunikasi tetap berjalan lancar.
c Melakukan tindak ujaran dengan menggunakan kesantunan negatif
deferensial
Kesantunan negatif adalah kesantunan yang dimaksudkan si penutur untuk menjaga muka negatif si mitra tutur. Kesantunan negatif mengacu
pada keinginan seseorang agar tindakannya tidak diganggu orang lain atau dengan kata lain mengacu pada “kebutuhan untuk merdeka”. Di bawah ini
tiga contoh tuturan yang memperlihatkan si penutur bertutur dengan menggunakan kesantunan negatif.
179 ”
Tolong ya, kalian jangan ngomongin yang itu terus”
S, 0370. Konteks Tuturan: