clxxxviii
134
“Sudahlah nggak usah disesali Pasti nanti ada gantinya yang lebih baik.”
S, 0269.
Konteks Tuturan: Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya dengan nada nada
menasihati sambil memberikan penguatan dan sikap optimis.
135
“Ayo Den, kamu harus berusaha, pasti kamu bisa.”
S, 074.
Konteks Tuturan: Tuturan Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya dengan
nada semangat dan optimis pada saat PBM di kelas.
Ketiga contoh tuturan di atas, yaitu tuturan 133—135 menunjukkan si penutur berusaha menumbuhkan sikap optimis kepada
mitra tuturnya. Pada tuturan 133 sikap optimis yang ditunjukkan penutur kepada mitra tutur, yaitu dengan tuturan “
Bapak yakin, kalian bisa mengerjakan tugas ini dengan baik…”
Pada tuturan 134 sikap optimis yang ditunjukkan penutur kepada mitra tutur, yaitu dengan tuturan “
Pasti nanti ada gantinya yang lebih baik.
” Pada tuturan 135 sikap optimis yang
ditunjukkan penutur kepada mitra tutur, yaitu dengan tuturan “…
pasti kamu bisa.
” Dengan memberikan atau menumbuhkan sikap optimis tersebut, mitra tutur akan merasa senang, puas, dan merespons dengan baik. Hal
tersebut juga akan memberikan semangat dan dorongan bagi mitra tutur.
12 Melibatkan Mitra Tutur ke Dalam Aktivitas Penutur
Melibatkan mitra tutur ke dalam aktivitas penutur juga merupakan salah satu strategi untuk menciptakan komunikasi yang santun dalam kegiatan
berkomunikasi. Pada umumnya mitra tutur akan merasa senang dan dihargai
clxxxix apabila dilibatkan ke dalam aktivitas penutur ketika bertutur. Hal tersebut juga
akan memberikan semangat dan dorongan bagi mitra tutur. Berikut ini beberapa contoh tuturan direktif yang mana si penutur melibatkan mitra tutur ke dalam
aktivitas penutur.
136
Guru: “Hari ini mengerjakan tugas secara berkelompok dulu ya?”
Siswa: “Baik Bu…. Kelompoknya kayak kemarin saja ya Bu” Guru: “Boleh, tapi jangan ramai ya Nanti kalau sudah selesai
dikumpulkan
G-S, 0412. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh guru dan siswa pada saat guru memberikan tugas karena guru berhalangan memberi
pelajaran di kelas.
137
Siswa: “Wah, panas sekali ya hari ini. Beli es yuk” Siswa: “Iya. Segernya kalau minum es teh. Beli sekarang yuk
Siswa: “Ayo….”
S-S, 417. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya pada saat istirahat di dalam kelas. Temannya merespon baik tuturan
tersebut dengan menyetujui ajakannya.
138
Siswa: “Besok jadi main ke tempatku kan?” Siswa: “Iya jadi. Nanti aku hubungi yang lainnya biar ramai.”
Siswa: “Iya, temen-temen dihubungi ya”
S-S, 0418. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa dan temannya pada saat mengobrol di luar kelas. Temannya merespon baik tuturan
tersebut dan penuh semangat.
Ketiga contoh tuturan di atas, yaitu tuturan 136—138 menunjukkan si penutur melibatkan mitra tutur ke dalam aktivitas penutur.
Dengan melibatkan mitra tutur ke dalam aktivitas penutur, mitra tutur akan
cxc
merasa dirinya dihargai. Hal tersebut juga akan memberikan respon baik dan semangat bagi mitra tutur pada saat peristiwa tutur.
13 Menawarkan atau Menjanjikan Sesuatu
Salah satu strategi untuk menciptakan komunikasi yang santun dalam kegiatan berkomunikasi, yaitu dengan menawarkan atau menjanjikan sesuatu
kepada mitra tutur. Tentu saja yang ditawarkan atau dijanjikan adalah ha-hal yang baik, yang membawa keuntungan bagi si mitra tutur. Perhatikan beberapa contoh
tuturan direktif berikut yang mana si penutur menawarkan atau menjanjikan sesuatu kepada mitra tutur.
139 “
Tenang saja, besok saya bawakan. Kamu jangan cemberut gitu dong”
S, 0325.