clxii
sosial, fisik, psikologis, dan sebagainya atau menyebabkan kebebasannya menjadi terbatas. Pada tuturan 79 penutur memaksakan mitra tutur untuk
menggantikan sesuatu yang menyebabkan mitra tutur mengeluarkan biaya, yaitu dengan tuturan
pokoknya harus diganti
. Begitu juga yang diperlihatkan pada bentuk tuturan
pokoknya kamu harus temeni aku
80 yang menyebabkan mitra tutur mengeluarkan biaya fisik atau tenaga,
cepat bawa ke kelas
81 yang menyebabkan mitra tutur mengeluarkan biaya fisik dan psikologis, dan
pokoknya situ yang traktir sekarang
82 yang menyebabkan mitra tutur mengeluarkan biaya, yaitu uang sakunya.
7 Mengatakan hal-hal yang jelek mengenai diri penutur atau orang atau barang
yang ada kaitannya dengan penutur.
Tuturan menjadi tidak santun jika penutur menyampaikan atau mengatakan hal-hal yang jelek mengenai diri penutur, orang, ataupun barang yang
ada kaitannya dengan penutur. Hal ini dapat dilihat pada data tuturan di bawah ini.
83
”Bangsat kau Don”
S, 0320. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada siswa lain pada saat
istirahat di luar kelas. Tuturan tersebut dituturkan dengan nada menjelek-jelekkan.
84 ”
Bodoh amat Yang penting gue happy....”
S, 0330. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada teman-temannya pada
saat istirahat di luar kelas. Tuturan tersebut dituturkan dengan nada cuek.
clxiii
85
”Apaan sih itu? Ih... jijik banget sih kamu
S, 0239. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada siswa lain laki-laki
yang membawa sesuatu di plastik. Tuturan tersebut dituturkan dengan nada menjelekan barang yang di bawa temannya itu
ketika melawati penutur yang sedang duduk-duduk.
Tuturan 83, 84, dan 85 di atas memperlihatkan bahwa si penutur menyampaikan atau mengatakan hal-hal yang jelek mengenai diri penutur,
orang, ataupun barang yang ada kaitannya dengan penutur, yaitu pada ungkapan
Bangsat kau Don
83,
Bodoh amat
84, dan
Ih... jijik banget
85. Ketiga contoh tuturan tersebut tidak santun atau tidak pantas diucapkan di depan mitra tutur, walaupun dengan temannya sendiri.
Dengan tuturan-tuturan tersebut secara sadar ataupun tidak sadar si penutur telah mengancam muka mitra tuturnya.
8 Mengungkapkan rasa senang atas kemalangan mitra tutur.
Tuturan akan menjadi tidak santun jika penutur mengungkapkan rasa senang atas kemalangan mitra tutur. Perhatikan contoh data tuturan berikut yang
mana si penutur mengungkapkan rasa senang atas kemalangan mitra tutur.
86
”Rasain kamu, emang enak digituin”
S, 0338. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada siswa lain pada saat
istirahat di luar kelas. Tuturan tersebut dituturkan dengan
clxiv
nada mengejek dan memperlihatkan ekspresi wajah senang melihat temannya malang.
87
”Mampus kamu sekarang Yan”
S, 0326. Konteks Tuturan:
Tuturan dituturkan oleh siswa kepada siswa lain pada saat
istirahat di luar kelas. Tuturan tersebut dituturkan dengan nada menjelek-jelekkan.
88
”Syukurin, makanya lihat-lihat kalau jalan”
S, 0367. Konteks Tuturan: