0374. Konteks Tuturan: 0385. Konteks Tuturan: 0393. Konteks Tuturan:

clxxv 108 “Wow, nilaimu bagus banget. Selamat ya….”

S, 0374. Konteks Tuturan:

Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya pada saat melihat hasil ujian atau nilainya temannya bagus dan temannya itu memang laik dapat nilai bagus karena pintar. Tuturan dituturkan dengan nada memuji. 109 “Eh, makasih ya. Kiriman SMSmu bagus banget….”

S, 0385. Konteks Tuturan:

Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya yang mengirimi SMS kepadanya dengan kata-kata indah. Tuturan dituturkan dengan nada memuji. 110 “Wah, ide kamu cemerlang banget…. Oke deh nanti kita kerjakan bareng-bareng

S, 0393. Konteks Tuturan:

Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya pada saat memberikan saran atau ide untuk mengerjakan tugas dari gurunya. Tuturan dituturkan dengan nada memuji. Ketiga contoh tuturan di atas, yaitu tuturan 108—110 menunjukkan bahwa penutur memberikan pujian atas keberhasilan atau kelebihan mitra tuturnya. Pada tuturan 108 penutur memuji dan meberikan selamat kepada temannya yang mendapatkan nilai bagus. Pada tuturan 109 penutur memuji SMS yang dikirim temannya. Pada tuturan 110 penutur memuji ide temannya yang cemerlang. Dengan berprinsip pada maksim pujian atau penghargaan tersebut, penutur telah memberi respon baik kepada mitra tuturnya dan juga memberikan dorongan yang tulus kepada mitra tuturnya agar terus bersemangat. clxxvi 4 Maksim Kerendahan Hati atau Kesederhanaan the modesty maxim Maksim kerendahan hati atau kesederhanaan ini dimaksudkan agar peserta tutur dapat bersikap rendah hati, dengan cara mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri. Maksim ini menuntut diri kita untuk tidak membanggakan diri sendiri. Penutur akan dikatakan sombong dan congkak apabila di dalam bertutur selalu memuji dan mengunggulkan dirinya sendiri. Dalam pandangan masyarakat kita, kerendahan hati dan kesederhanaan ini banyak digunakan sebagai parametter penilaian kesantunan seseorang. Berikut ini beberapa contoh tuturan yang memperlihatkan kepatuhan terhadap prinsip kerendahan hati atau kesederhanaan. 111 “Boleh, tapi nggak apa-apa ya rumahku jelek.”

S, 0396.

Dokumen yang terkait

Tindak Tutur Direktif dalam “Pengembara Makrifat” Karya Zubair Tinajauan Pragmatik

0 7 10

Skala Kesantunan Bentuk Tuturan Direktif Berdasarkan Persepsi Siswa di SMAN 1 Surakarta

0 5 16

KESANTUNAN DIREKTIF TUTURAN GURU UNTUK MEMOTIVASI SISWA DALAM AMANAT PEMBINA UPACARA DI SMP N 1 Kesantunan Direktif Tuturan Guru Untuk Memotivasi Siswa Dalam Amanat Pembina Upacara Di Smp N 1 Karangdowo.

0 2 21

KESANTUNAN DIREKTIF TUTURAN GURU UNTUK MEMOTIVASI SISWA DALAM AMANAT PEMBINA UPACARA DI SMP N 1 Kesantunan Direktif Tuturan Guru Untuk Memotivasi Siswa Dalam Amanat Pembina Upacara Di Smp N 1 Karangdowo.

0 3 15

BENTUK DAN STRATEGI KESANTUNAN DIREKTIF MENASIHATI SISWA DALAM BIMBINGAN KONSELING DI SMP MUHAMMADIYAH Bentuk Dan Strategi Kesantunan Direktif Menasihati Siswa Dalam Bimbingan Konseling Di Smp Muhammadiyah Program Khusus Surakarta Dan Implementasinya Seb

0 2 19

BENTUK DAN STRATEGI KESANTUNAN DIREKTIF MENASIHATI SISWA DALAM BIMBINGAN KONSELING DI SMP MUHAMMADIYAH Bentuk Dan Strategi Kesantunan Direktif Menasihati Siswa Dalam Bimbingan Konseling Di Smp Muhammadiyah Program Khusus Surakarta Dan Implementasinya Seb

0 4 18

KESANTUNAN TINDAK DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK Kesantunan Tindak Direktif Pada Tuturan Anak Dan Orang Tua Di Desa Ngrancang, Ngawi.

0 2 14

PENDAHULUAN Kesantunan Tindak Direktif Pada Tuturan Anak Dan Orang Tua Di Desa Ngrancang, Ngawi.

0 2 5

KESANTUNAN TINDAK DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK DAN ORANG TUA DI DESA NGRANCANG, NGAWI Kesantunan Tindak Direktif Pada Tuturan Anak Dan Orang Tua Di Desa Ngrancang, Ngawi.

0 3 23

STRATEGI KESANTUNAN POSITIF DAN NEGATIF DALAM BENTUK TUTURAN DIREKTIF DI LINGKUNGAN STKIP MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

0 0 12