0419. 0420. Konteks Tuturan: 0336. Konteks Tuturan: 0171. Konteks Tuturan :

cc Tuturan dituturkan oleh siswa kepada teman sekelompoknya pada saat mengerjakan tugas kelompok di kelas. Penutur bersikap pesimis pada saat bertutur dengan temannya. Ketiga contoh tuturan di atas, yaitu tuturan 157—159 menunjukkan sikap pesimistis si penutur pada saat mengungkapkan maksudnya. Pada tuturan 157 sikap pesimis yang ditunjukkan penutur kepada mitra tutur, yaitu dengan tuturan “... tetapi kayaknya dia tidak mau ngasih.” Pada tuturan 158 sikap pesimis yang ditunjukkan penutur kepada mitra tutur, yaitu dengan tuturan “… tapi kami takut nanti mengganggu Bapak .” Pada tuturan 159 sikap pesimis yang ditunjukkan penutur kepada mitra tutur, yaitu dengan tuturan “Kayaknya kita tidak bisa menyelesaikan tugas ini,… ” Dengan bersikap pesimis tersebut, kelangsungan maksud si penutur akan dapat dikurangi sehingga terasa lebih santun dibandingkan dengan pengungkapan membanggakan diri dan dengan tuturan secara langsung. 11 Jangan Membebani atau Minimalkan Paksaan Salah satu strategi untuk menciptakan komunikasi yang santun dalam kegiatan berkomunikasi, yaitu dengan tidak membebani mitra tutur atau dengan meminimalkan paksaan kepada mitra tutur. Di bawah ini beberapa contoh tuturan direktif yang mana si penutur berusaha tidak membebani mitra tutur atau meminimalkan paksaan kepada mitra tutur. 160 “Boleh ya saya pakai sebentar kursinya?”

S, 0419.

cci Konteks Tuturan: Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya pada saat ingin memakai kursi temannya itu. Tuturan permintaan itu dituturkan dengan meminimalkan perasaan temannya. 161 “Kamu bisa ya jaga rahasia kita ini?”

S, 0420. Konteks Tuturan:

Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya pada saat mengobrol di sudut sekolah. Tuturan permintaan tersebut dituturkan dengan nada melarang secara halus. 162 “Keberatan nggak kalau besok nemani aku?”

S, 0336. Konteks Tuturan:

Tuturan dituturkan oleh siswa kepada temannya pada saat ia membutuhkan teman untuk menemaninya pergi pada besok harinya. Tuturan permintaan itu dituturkan dengan meminimalkan perasaan temannya. Contoh data tuturan di atas, yaitu tuturan 160—162 memperlihatkan strategi bertutur dengan tidak membebani mitra tutur atau dengan meminimalkan paksaan kepada mitra tutur. Hal tersebut dapat diungkapkan dengan rumusan pertanyaan, seperti pada ketiga contoh di atas, yaitu “Boleh ya saya pakai sebentar kursinya?” 160 , “Kamu bisa ya jaga rahasia kita ini?” 161 , “Keberatan nggak kalau besok nemani aku?”

163. Dengan strategi tersebut, penutur telah berusaha menjaga muka positif

mitra tutur agar tidak terancam. Dengan demikian, komunikasinya akan tetap berjalan lancar sesuai dengan maksud dan tujuannya, 12 Menggunakan Bentuk Pasif Salah satu strategi untuk menciptakan komunikasi yang santun dalam kegiatan berkomunikasi, yaitu dengan menggunakan bentuk pasif ketika bertutur. ccii Perhatikan beberapa contoh tuturan direktif berikut yang mana si penutur menggunakan bentuk pasif ketika bertutur. 163 “Tolong kami dibantu ya Pak Please Pak….”

S, 0171. Konteks Tuturan :

Tuturan dituturkan oleh siswa kepada pak guru dengan nada merayu. 164 ” Untung kalian itu diterima di SMA 1 dengan guru-guru yang pinter, handal, dan cakep. Coba kalau kalian di sekolah pinggiran....” S, 0304. Konteks Tuturan: Tuturan dituturkan oleh pak guru kepada siswanya dengan nada santai sambil senyum-senyum pada saat PBM di kelas. Siswa pun memperhatikan dengan santai tuturan pak guru tersebut sambil menyahut tuturan tersebut. 165 “ Maaf Bu, disuruh Bapak kepala sekolah untuk menemui Beliau di ruangannya.”

S, 040.

Dokumen yang terkait

Tindak Tutur Direktif dalam “Pengembara Makrifat” Karya Zubair Tinajauan Pragmatik

0 7 10

Skala Kesantunan Bentuk Tuturan Direktif Berdasarkan Persepsi Siswa di SMAN 1 Surakarta

0 5 16

KESANTUNAN DIREKTIF TUTURAN GURU UNTUK MEMOTIVASI SISWA DALAM AMANAT PEMBINA UPACARA DI SMP N 1 Kesantunan Direktif Tuturan Guru Untuk Memotivasi Siswa Dalam Amanat Pembina Upacara Di Smp N 1 Karangdowo.

0 2 21

KESANTUNAN DIREKTIF TUTURAN GURU UNTUK MEMOTIVASI SISWA DALAM AMANAT PEMBINA UPACARA DI SMP N 1 Kesantunan Direktif Tuturan Guru Untuk Memotivasi Siswa Dalam Amanat Pembina Upacara Di Smp N 1 Karangdowo.

0 3 15

BENTUK DAN STRATEGI KESANTUNAN DIREKTIF MENASIHATI SISWA DALAM BIMBINGAN KONSELING DI SMP MUHAMMADIYAH Bentuk Dan Strategi Kesantunan Direktif Menasihati Siswa Dalam Bimbingan Konseling Di Smp Muhammadiyah Program Khusus Surakarta Dan Implementasinya Seb

0 2 19

BENTUK DAN STRATEGI KESANTUNAN DIREKTIF MENASIHATI SISWA DALAM BIMBINGAN KONSELING DI SMP MUHAMMADIYAH Bentuk Dan Strategi Kesantunan Direktif Menasihati Siswa Dalam Bimbingan Konseling Di Smp Muhammadiyah Program Khusus Surakarta Dan Implementasinya Seb

0 4 18

KESANTUNAN TINDAK DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK Kesantunan Tindak Direktif Pada Tuturan Anak Dan Orang Tua Di Desa Ngrancang, Ngawi.

0 2 14

PENDAHULUAN Kesantunan Tindak Direktif Pada Tuturan Anak Dan Orang Tua Di Desa Ngrancang, Ngawi.

0 2 5

KESANTUNAN TINDAK DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK DAN ORANG TUA DI DESA NGRANCANG, NGAWI Kesantunan Tindak Direktif Pada Tuturan Anak Dan Orang Tua Di Desa Ngrancang, Ngawi.

0 3 23

STRATEGI KESANTUNAN POSITIF DAN NEGATIF DALAM BENTUK TUTURAN DIREKTIF DI LINGKUNGAN STKIP MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

0 0 12