18
diperlakukan sama, tidak
didorong berkomunikasi
penyelesaian tugasnya.
Pemberian ganjaran
reward dan
hukuman pada
siswa Pemberian reward
dan hukuman
seimbang serta
berdasarkan keadilan guru.
Ganjaran reward lebih
sering daripada hukuman.
Ganjaran harus selaras
dengan mutu unjuk
kerja siswa.
Toleransi terhadap konflik
Konflik diselesaikan secara
bertahap. Guru
benar, siswa patuh. Konflik
harus segera dipecahkan
Konflik dikonfrontasi
kan apabila
terkait dengan
pembelajaran
6. Peranan Guru dalam Motivasi Belajar
a
Mengenal setiap siswa yang diajarnya secara pribadi,
b
Memperlihatkan interaksi yang menyenangkan,
c Menguasai berbagai metode dan teknik mengajar serta menggunakannya
secara tepat,
d
Menjaga suasana kelas supaya para siswa terhindar dari konflik dan frustasi,
e Memperlakukan siswa sesuai keadaan dan kemampuannya. Sardiman,
2007:83. B.
Kajian tentang IPA SD 1.
Definisi IPA Sains
Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical sciences dan life sciences. Menurut James Conant dalam
Samatowa, 2011:1 mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil
19
eksperimentasi dan observasi serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut.
Ilmu pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam IPA. Berhubungan
dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam IPA atau science itu pengertiannya dapat disebut
sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Samatowa, 2011:3.
Kesimpulan dari uraian di atas maka didapat bahwa sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai objek dan menggunakan metode ilmiah.
2. Proses Belajar Mengajar IPA
Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling
berhubungan inter independent dalam ikatan untuk mencapai tujuan Samatowa, 2006: 5.
Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Hal ini sesuai
dengan yang diutarakan Burton bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya,
keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Samatowa, 2006: 5.
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggungjawab moral yang cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam
20
kegiatan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar.
Proses belajar mengajar merupakan suatu inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegangn peran utama. Proses belajar mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar
Samatowa, 2006: 4. Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam, proses belajar mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan
kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi program tindak lanjut dalam Suryabrata, 2008: 18.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar IPA meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan,
pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran IPA.
Menurut Cross dalam Samatowa, 2011 : 8, belajar sains bukan hanya untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat, melainkan
juga untuk mengembangkan berbagai nilai. Berikut ini adalah beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan guru dalam membelajarkan IPA yaitu :
1 Pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan pembelajarannya,
anak telah memiliki berbagai konsepsi, pengetahuan yang relevan dengan apa yang mereka pelajari,
21
2 aktivitas anak melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal utama
dalam pembelajaran IPA, 3
dalam setiap pembelajaran IPA kegiatan bertanyalah yang menjadi bagian yang penting, bahkan menjadi bagian yang paling utama dalam pembelajaran, dan
4 dalam pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah. Samatowa, 2011:10-11
3. Pendekatan Belajar IPA