Pra Tindakan Hasil Penelitian

52 Tabel 8. Jadwal Pengumpulan Data Siklus Hari,Tanggal Waktu Materi Pra Tindakan Kamis, 23 Februari 2017 09.40-11.00 Pengenalan dan uji coba permainan tradisional Kauman Siklus I Sabtu, 25 Februari 2017 07.00-09.20 Listrik statis dan dinamis serta simulasi permainan tradisional Kauman Siklus II Kamis, 6 April 2017 08.30-11.00 Gaya dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari serta simulasi permainan tradisional Kauman Deskripsi pra tindakan dan tindakan akan dijabarkan secara rinci pada penjelasan berikut ini.

1. Pra Tindakan

Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan observasi dan pembagian angket untuk memperoleh informasi kondisi awal siswa. Observasi dan pembagian angket dilaksanakan pada Kamis, 23 Februari 2017. Peneliti juga melakukan konsultasi dengan guru kelas terkait rencana pelaksanaan pembelajaran RPP saat tindakan. Saat berkonsultasi dengan guru, beliau mengatakan bahwa di kelas IV A anaknya sangat aktif dan antusias terhadap pembelajaran yang menarik seperti permainan dalam pembelajaran. Menurut beliau anak-anak kelas IVA akan lebih mudah menerima materi pembelajaran dengan permainan. Hal ini membuat peneliti semakin tertarik untuk melakukan integrasi permainan tradisional dalam pembelajaran. Berdasarkan data hasil observasi terhadap aktivitas dan peranan guru selama proses pembelajaran IPA, observasi dilaksanakan setelah jam istirahat. Setelah bel istirahat berbunyi, siswa masuk kelas namun ada beberapa anak masih makan di luar kelas. Sementara siswa yang lain sudah masuk kelas, namun suasana kelas 53 masih ramai. Guru kemudian meminta siswa untuk duduk di kursi masing-masing. Siswa dikondisikan oleh guru agar peneliti dapat memperkenalkan diri dengan anak-anak kelas IVA. Peneliti memperkenalkan diri pada anak-anak dan menyampaikan tujuan yang akan dilakukan di kelas IVA. Sambutan dari anak-anak pada peneliti cukup antusias karena sudah kenal serta pernah melaksanakan kegiatan PPL di SD Negeri Percobaan 2 selama dua 2 bulan. Peneliti pernah beberapa kali melakukan pembelajaran di kelas IVA saat kegiatan PPL bulan Juli- September tahun 2016 lalu tepatnya saat semester ganjil. Pada saat kegiatan PPL itu peneliti sudah melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas IV dan menemukan gejala rasa bosan siswa dengan pembelajaran yang sama setiap harinya. Dari hal itulah peneliti memiliki ide untuk melakukan integrasi permainan dalam pembelajaran, dan peneliti memilih permainan tradisional dalam pelaksanaannya . Peneliti mengenalkan permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan yaitu KaumanGenukan. Siswa cukup tertarik dengan penjelasan peneliti dan meminta untuk segera dilakukan permainan tersebut. Sebelum kegiatan permainan tradisional dilakukan, peneliti menjelaskan secara detail bagaimana aturan permainan Kauman yang telah dimodifikasi. Setelah semua siswa di kelas paham dengan aturan permainan kauman, simulasi segera dilakukan. Langkah pertama adalah membagi kelas menjadi dua kelompok besar dan menunjuk satu anak berperan sebagai juri yaitu “RA”. Peneliti melakukan penamaan kelompok yaitu kelompok satu diberi nama “Kaum Kulonan” dan kelompok dua diberi nama “Kaum Wetanan”. Simulasi uji coba permainan dilakukan sesuai langkah-langkah 54 yang diinstruksikan peneliti sampai langkah terakhir yaitu pemberian reward. Peneliti memberikan pilihan reward yaitu menyanyi bagi tim yang kalah berupa lagu wajib, lagu daerah, atau lagu anak. Siswa kelas IVA sepakat bagi tim yang kalah dalam permainan harus melaksanakan hukuman menyanyi satu lagu daerah. Setelah simulasi uji coba permainan tradisional dilakukan, peneliti menanya siswa apakah masih ada yang belum jelas dari aturan permainan tadi. Kegiatan pra tindakan selesai dan peneliti menutup pembelajaran dengan salam. Selain melakukan observasi, peneliti juga menggunakan angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum diberi tindakan. Pada pengisian angket, siswa mendapat bimbingan dari guru dibantu peneliti. Adapun hasil penilaian motivasi belajar IPA secara keseluruhan adalah sebagai berikut. Tabel 9. Distribusi Hasil Motivasi Belajar IPA Pra Tindakan No. Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase Perolehan Persentase Kumulatif 1. Sangat Tinggi X 68 2. Tinggi 56 X ≤ 68 6 17,14 17,14 3. Sedang 44 X ≤56 22 62,86 80 4. Rendah 32 X ≤ 44 7 20 100 5. Sangat Rendah X ≤ 32 100 Jumlah 35 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 35 siswa ada 6 siswa yang berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 17,14. Siswa yang berada pada kategori sedang ada 22 dari 35 siswa yaitu sebesar 62,86 dan yang berada pada kategori rendah ada 7 dari 35 siswa yaitu sebesar 20. Pencapaian motivasi belajar IPA pada pra tindakan secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 13 . Adapun 55 persentase motivasi belajar IPA per indikator pada pra tindakan dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Gambar 5. Histogram Pencapaian Motivasi Belajar IPA Per Indikator Pra Tindakan Berdasarkan data di atas, hanya ada 2 indikator yang dicapai lebih dari 70 dari jumlah keseluruhan siswa. Pencapaian indikator motivasi belajar yang paling tinggi yaitu adanya harapan dan cita-cita masa depan. Sementara itu, pencapaian indikator motivasi belajar yang paling rendah yaitu adanya penghargaan dalam belajar. Data perhitungan nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada pra tindakan adalah 51,94 atau sebesar 64,93. Berdasarkan skor capaian tersebut maka dapat dikategorikan sebagai berikut. 82,86 63,21 84,64 53,57 66,07 59,29 61,43 62,14 57,50 58,57 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 Pencapaian Motivasi Belajar Pra Tindakan 02 56 Tabel 10. Klasifikasi Skor Capaian Motivasi Belajar IPA No Kategori Rentang Skor 1. Sangat Tinggi X 68 2. Tinggi 56 X ≤ 68 3. Sedang 44 X ≤56 4. Rendah 32 X ≤ 44 5. Sangat Rendah X ≤ 32 Berdasarkan tabel, nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada pra tindakan sebesar 51,94 berada pada kategori sedang. Hal ini dikarenakan perhitungan skor rata- rata berada pada rentang skor 44 X ≤ 56, dan hanya 17,14 atau 6 siswa yang mempunyai motivasi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih bisa ditingkatkan.

2. Siklus I

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD Penerapan Strategi Pembelajaran True or False Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA Siswa K

0 2 18

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS IV MI Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Permainan Monopoli Pada Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Blagung Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 Penerapan Strategi Outing Class Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pandeyan Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogir

1 3 15

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN BERBASIS INTERPERSONAL DAN INTRAPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS III SD NEGERI PERCOBAAN 2 DEPOK SLEMAN.

0 0 139

IMPLEMENTASI METODE READING ALOUD DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS 2 SD CATURTUNGGAL 6 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 18 166

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGLEMPONG SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 107

PENINGKATAN SIKAP DISIPLIN SISWA MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN TRADISIONAL SISWA KELAS V SD NAHDLATUL ULAMA’ SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 178

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA UNTUK KELAS V DI SD CATURTUNGGAL 6 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 155

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DIPADU PERMAINAN TRADISIONAL CINA BUTA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN AMPELDENTO 01 - Repository UNIKAMA

0 0 15

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

0 0 6