22
penyampaiannya perlu dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. Samatowa, 2011:5
C. Kajian Mengenai Permainan Tradisional
1. Pengertian Permainan
Bermain dan permainan merupakan hal yang sangat dekat dengan dunia anak. Menurut Kimpraswil
dalam As’adi, 2009:26 mengatakan definisi permainan adalah usaha olah diri olah pikiran dan olah fisik yang sangat bermanfaat bagi
peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalam melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi. Lain halnya dengan Joan Freeman
dan Utami Munandar mendefinisikan permainan sebagai suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh secara fisik, intelektual, sosial,
moral, dan emosional. Menurut Mulyadi 2004: 30 bermain secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan yang terdapat
beberapa pengertian bermain sebagai berikut. 1
sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak, 2
tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik, 3
bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak serta melibatkan peran aktif keikutsertaan anak,
4 memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan seuatu yang bukan
bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial.
Menurut beberapa pendapat para ahli tersebut peneliti menyimpulkan definisi permainan adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh beberapa anak untuk
23
mencari kesenangan yang dapat membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektual, sosial, moral, dan
emosional.
2. Pengertian Permainan Tradisional
Permainan tradisional menurut James Danandjaja dalam Dharmamulya 2008:10 adalah salah satu bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar
secara lisan diantara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun serta banyak mempunyai variasi. Menurut Sujarno 2010: 148,
permainan tradisional merupakan hasil budaya yang besar nilainya bagi anak dalam rangka berfantasi, berekreasi, berolah raga dan sebagai sarana untuk berlatih hidup
sopan dan terampil dalam bermasyarakat. Sifat atau ciri dari permainan tradisional anak adalah sudah tua usianya, tidak
diketahui asal-usulnya, siapa penciptanya, dan darimana asalnya. Biasanya disebarkan dari mulut ke mulut dan kadang kadang mengalami perubahan nama
atau bentuk meskipun dasarnya sama. Jika dilihat dari akar katanya, permainan tradisional tidak lain adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturan permainan
yang merupakan pewarisan dari generasi terdahulu yang dilakukan manusia anak- anak dengan tujuan mendapat kegembiraan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran dalam menggunakan permainan tradisional yaitu.
24
1 Persiapan
Permainan yang dimainkan secara berkelompok yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran untuk mengukur pengetahuan yang sudah dimiliki dan
persiapan alat-alat permainan dalam pembelajaran. 2
Penyampaian Permainan yang dilakukan secar berkelompok dapat dijadikan sarana
penjuaan dalam kegiatan pembelajaran. 3
Pelatihan Permainan dapat digunakan untuk mempraktekkan pengetahuan atau
keterampilan yang dimiliki sesuai dengan topik pembelajaran. 4
Penampilan hasil Permainan yang telah dimainkan dalam kaitannya dengan pembelajaran dapat
dilakukan pengujian pengetahuan atau menerapkan keterampilan yang dihasilkan. Meier, 2003:208-209.
Menurut Bennet 1998:46 dengan ini diharapkan bahwa permainan berpengaruh untuk menambah variasi pembelajaran anak sekolah serta memiliki
pandangan yang jelas tentang kualitas belajar, hal ini diindikasikan sebagai berikut. 1
Gagasan dan minat anak merupakan sesuatu yang utama dalam permainan, 2
Permainan menyediakan kondisi yang ideal untuk mempelajari dan meningkatkan mutu pembelajaran,
3 Rasa memiliki merupakan hal yang pokok bagi pembelajaran yang
diperoleh melalui permainan, 4
Pembelajaran menjadi lebih relevan bila terjadi atas inisiatif sendiri,
25
5 Anak akan mempelajarai cara belajar dengan permainan serta cara
mengingat pelajaran dengan baik, 6
Pembelajaran dengan permainan terjadi dengan gampang, tanpa ketakutan, 7
Permainan memudahkan para guru untuk mengamati pembelajaran yang sesungguhnya dan siswa akan mengalami pengurangan kebosanan belajar
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Dengan demikian permainan tradisional dikatakan dapat meningkatkan
motivasi belajar jika diterapkan dalam pembelajaran guna menambah variasi guru dalam mengajar serta mengurangi kebosanan siswa. Permainan tradisional Kauman
atau Genukan dapat meningkatkan motivasi belajar jika digunakan dalam pembelajaran IPA dengan cara menyesuaikan dengan topik pembelajaran,
digunakan sebagai sarana belajar dan bermain disertai dengan modifikasi yang menarik.
3. Jenis Permainan Tradisional