Hakikat Belajar Kajian tentang Motivasi Belajar

10 adalah bahwa tingkat motivasi berbeda antara seorang dengan orang lain dan dalam diri seseorang pada waktu yang berlainan. Siagian, 2012:137. Memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti menggerakan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap awalnya akan menyebabkan si subjek belajar merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan sesuatu kegiatan belajar. Sardiman, 2007:77. Berdasarkan pemaparan teori-teori di atas maka dapat disimpulkan, motivasi merupakan suatu dorongan yang muncul dari dalam diri manusia maupun luar tubuh manusia eksternal sehingga seseorang memiliki keinginan untuk memperbaiki tingkah laku yang lebih baik dari sebelumnya guna mencapai tujuan tertentu. Sasaran motivasi tersebut adalah sebagai berikut: a Mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan.. b Menentukan arah tujuan yang hendak dicapai, dan c Menentukan perbuatan yang harus dilakukan Uno, 2010:9.

3. Hakikat Belajar

Para ahli pendidik sering mengatakan bahwa belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup dan tidak terbatas pada pendidikan formal yang ditempuh oleh seseorang di berbagai tingkat lembaga pendidikan. Pendidikan formal itu memang penting karena merupakan dasar untuk menempuh pendidikan yang sifatnya non formal. Salah satu bentuk nyata dari telah “belajarnya” seseorang adalah perubahan dalam persepsi, perubahan dalam kemauan, perubahan dalam tindak tanduk dan sebagainya. Siagian, 2012:106. 11 Menurut Thorndike Budiningsih, 2005:21 belajar adalah proses interaksi antara stimulus pikiran, perasaan, atau gerakan dan respons yang juga berupa pikiran, perasaan, atau gerakan. Jelasnya menurut Thorndike, perubahan tingkah laku dapat berwujud sesuatu yang dapat diamati konkret, atau sesuatu yang tidak bisa diamati nonkonkret. Menurut Skinner, deskripsi hubungan antara stimulus dan respons, untuk menjelaskan perubahan tingkah laku dalam hubungannya dengan lingkungan adalah deskripsi yang tidak lengkap. Respons yang diberikan oleh siswa tidak sesederhana itu, sebab pada dasarnya setiap stimulus yang diberikan berinteraksi satu dengan lainnya, dan interaksi ini akhirnya memegaruhi respons respons yang dihasilkan. Sedangkan respons yang diberikan, dapat menghasilkan berbagai konsekuensi, yang yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkah laku Uno, 2010:13. Menurut pandangan Good and Broophy, yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri belajar. Perubahan perilaku tersebut tampak dalam penguasaan siswa pada pola-pola tanggapan respons baru terhadap lingkungannya yang berupa keterampilan skill, kebiasaan habit, sikap atau pendirian attitude, kemampuan ability, pengetahuan knowledge, pemahamanunderstanding, emosi emotional, apresiasi appreciation, jasmani dan etika atau budi pekerti, serta hubungan sosial. Menurut teori tadi maka belajar umumnya diartikan sebagai proses perubahan perilaku seseorang setelah 12 mempelajarai suatu objek pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentu.Sardiman, 2007:92 Terdapat tiga ciri yang tampak dari orang yang mempelajari suatu objek pengetahuan tertentu, yaitu 1 adanya objek pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang menjadi tujuan untuk dikuasai; 2 terjadinya proses, berupa interaksi antara seseorang dengan lingkungannya atau sumber belajar orang,media,dsb, baik melalui pengalaman langsung atau belajar berpartisipasi dengan berbuat sesuatu maupun pengalaman pengganti; 3 terjadinya perubahan perilaku baru sebagai akibat mempelajari suatu obyek pengetahuan tertentu Uno, 2010:16. Menurut rumusan pendapat Uno pengertian belajar dirumuskan: 1 Memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, 2 Suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkungannya, 3 Perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian, atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar, yang terdapat dalam berbagai bidang studi, atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi, 4 Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik dan pengalaman tertentu. Dari beberapa pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu pengalaman yang diperoleh berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. 13

4. Pengertian Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD Penerapan Strategi Pembelajaran True or False Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPA Siswa K

0 2 18

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS IV MI Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Permainan Monopoli Pada Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Blagung Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 Penerapan Strategi Outing Class Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pandeyan Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogir

1 3 15

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN BERBASIS INTERPERSONAL DAN INTRAPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS III SD NEGERI PERCOBAAN 2 DEPOK SLEMAN.

0 0 139

IMPLEMENTASI METODE READING ALOUD DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS 2 SD CATURTUNGGAL 6 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 18 166

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGLEMPONG SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 107

PENINGKATAN SIKAP DISIPLIN SISWA MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN TRADISIONAL SISWA KELAS V SD NAHDLATUL ULAMA’ SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 178

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA UNTUK KELAS V DI SD CATURTUNGGAL 6 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 155

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DIPADU PERMAINAN TRADISIONAL CINA BUTA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN AMPELDENTO 01 - Repository UNIKAMA

0 0 15

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

0 0 6