56
Tabel 10. Klasifikasi Skor Capaian Motivasi Belajar IPA
No Kategori Rentang Skor
1. Sangat Tinggi X 68
2. Tinggi
56 X ≤ 68 3.
Sedang 44 X ≤56
4. Rendah
32 X ≤ 44 5.
Sangat Rendah X ≤ 32
Berdasarkan tabel, nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada pra tindakan sebesar 51,94 berada pada kategori sedang. Hal ini dikarenakan perhitungan skor
rata- rata berada pada rentang skor 44 X ≤ 56, dan hanya 17,14 atau 6 siswa
yang mempunyai motivasi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih bisa ditingkatkan.
2. Siklus I
Setelah melakukan observasi guna mengetahui motivasi belajar siswa pada pra tindakan, peneliti mulai melaksanakan Siklus I. Siklus ini dilaksanakan dalam
dua pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan dalam dua jam pelajaran. Siklus tindakan dilaksanakan tanggal 25 Februari 2017 dengan alokasi waktu 4 x 35 menit.
Kegiatan pada siklus tindakan terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Masing-masing kegiatan tersebut dijabarkan sebagai berikut.
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan sebelum pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa hal
yaitu sebagai berikut
57
1 Berdiskusi dengan guru kelas terkait langkah-langkah penerapan integrasi
permainan tradisional dalam pembelajaran IPA di kelas IVA. 2
Menentukan dan mempersiapkan materi ajar yang akan dipelajari. Peneliti bertanya pada guru kelas IVA untuk menentukan materi.
3 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan integrasi
permainan tradisional kaumangenukan. RPP memuat kegiatan pembelajaran yang menerapkan integrasi permainan tradisional. Pada langkah pembelajaran
terdapat rincian kegiatan yang dilaksanakan guru dan siswa. RPP juga dilengkapi dengan LKS.
4 Membuat lembar observasi keterlaksanaan penerapan integrasi permainan
tradisional kaumangenukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi memuat aktivitas yang diamati selama pembelajaran.
5 Membuat lembar angket motivasi belajar.
6 Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan listrik statis.
7 Mempersiapkan alat untuk mendokumentasikan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, seperti kamera.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Berdasarkan perencanaan, siklus I dilakukan dalam dua pertemuan. Peneliti dalam melaksanakan Tindakan berkolaborasi dengan guru kelas. Rincian
pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut. 1
Pertemuan Pertama Pertemua pertama dilaksanakan hari Sabtu, 25 Februari 2017 pukul 07.00-
08.10 WIB. Materi yang dibahas tentang listrik statis dan dinamis. Rincian
58
pelaksanaan pembelajaran IPA dengan integrasi permainan tradisional adalah sebagai berikut.
a Kegiatan awal 10 Menit
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam.
2 Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran.
3 Guru melakukan komunikasi tentang kabar siswa dan kehadiran siswa.
4 Guru mengkomunikasikan kegiatan yang akan dilakukan
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam pembelajaran dengan ucapan
“Semangat pagi” , lalu anak-anak menjawab “pagi”. 6
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya “apakah diantara kalian ada yang pernah mengalami peristiwa kesetrum?” Hampir seluruh siswa menjawab
pernah dan tunju k jari. Guru menunjuk salah satu anak “ Kapan pernah
kesetrum?”, Ia menjawab “ saat habis mandi, kemudian mencolokkan kipas angin”. Dan beberapa anak lain juga ditunjuk dan menyebutkan jawaban
mereka. 7
Guru menyebutkan tujuan pembelajaran hari yaitu mempelajari listrik statis dan dinamis.
b Kegiatan Inti 100 Menit
1 Guru meminta siswa membuka buku paket, Siswa membaca teks ”Urang
Kanekes, si Suku Baduy”. 2
Guru mengajak siswa bertanya jawab berkaitan dengan bacaan yang telah dibaca siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
“Dari bacaan tadi
59
menceritakan tentang apa?” siswa menjawab, “suku Baduy”. Dan seterusnya pertanyaan terkait bacaan tadi.
3 Guru meminta salah satu siswa maju untuk menyalakan dan mematikan lampu
ruang kelas. Siswa berdiskusi tentang faktor yang menyebabkan lampu bohlam menyala.
“Mengapa lampu tadi bisa menyala dan mati saat saklar dinaik dan turunkan?” lalu anak menjawab, “ karena adanya listirk”.
4 Guru membentuk kelas menjadi kelompok kecil, satu kelompok terdiri dari 3-
4 anak. 5
Guru membagikan lembar kerja kelompok. Siswa diminta melakukan percobaan untuk mengetahui adanya listrik statis. Percobaannya yaitu
menggosokkan penggaris pada rambut kemudian mendekatkan pada potongan kertas kecil.
6 Guru menjelaskan penyebab timbulnya listrik statis pada percobaan tadi.
7 Siswa membaca teks tentang listrik statis dan listrik dinamis.
8 Guru menjelaskan istilah listrik statis dan listrik dinamis.
9 Guru menuliskan pengertian listrik statis dan listrik dinamis dengan bahasa
sendiri dan memberikan contoh gejala lain listrik statis. 10
Guru meminta siswa membacakan hasil diskusi mereka tentang percobaan listrik statis tadi secara bergantian.
11 Siswa mencermati gambar alat-alat elektronik, seperti lampu senter, kipas
angin, setrika, dan lemari pendingin. Guru menunjukkan gambar beberapa alat elektronik.
60
12 Selanjutnya, siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai penyebab alat-
alat elektronik dapat digunakan sesuai fungsinya. 13
Siswa secara berkelompok pula mencari informasi nama-nama alat elektronik beserta fungsinya. Siswa dapat mengamati lingkungan rumah atau sekolah
untuk menemukan alat-alat tersebut. Hasilnya ditulis dalam tabel. 14
Siswa diperkenalkan dengan permainan tradisional Genukan atau Kauman 15
Siswa diminta memperhatikan penjelasan dari guru tentang aturan permainan Genukan atau Kauman.
2 Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan langsung setelah jam 1 dan 2 selesai pada pukul 08.10-09.20 sebab pembelajaran yang digunakan adalah tematik. Langkah
kegiatannya adalah sebagai berikut. 16
Siswa diminta memahami permainan Genukan atau Kauman 17
Siswa diminta membentuk kelompok satu kelas menjadi dua kelompok dan satu juri
18 Siswa diminta mempraktikkan permainan Genukan atau Kauman
19 Siswa melakukan simulasi permainan Genukan atau Kauman
20 Siswa menjawab pertanyaan yang bagi tim yang kalah dalam permainan lihat
aturan permainan 21
Siswa menjawab pertanyaan bagi yang benar dapat poin 22
Juri mengkonfirmasi jawaban benar atau salah
61
23 Setelah permainan selesai ditentukan pihak pemenang dan pihak kalah dan
diberi reward sesuai kesepakatan. Tim yang kalah adalah Kaum Wetanan sehingga tim mereka diminta menyanyikan sebuah lagu yaitu “apuse”.
c Kegiatan Penutup 25 Menit
1 Bersama-sama dengan siswa, guru membuat rangkumansimpulan pelajaran.
2 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah diikuti. 3
Guru memberikan motivasi dan penguatan kembali sebelum penutup 4
Guru melakukan penilaian hasil belajar Membagikan soal evaluasi 5
Guru dibantu peneliti membagikan angket motivasi belajar. 6
Guru menyampaikan salam untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Belum berdoa karena belum waktunya jam pulang.
62
Berikut ini adalah dokumentasi ketika pelaksanaan permainan tradisional pada siklus I, kelas dibagi 2 kelompok dan penilaian secara tertutup guru
Gambar 6. Suasana saat pelaksanaan permainan tradisional siklus I.
c. Observasi pada saat Tindakan Siklus I