Sikap yang Perlu Dihindari Apabila Berkata-kata Pesan Leluhur

69 kepandaian pupuh Pangkur bait 147, tepa salira, menjaga kebersihan pupuh Pangkur bait 92, tidak menonjolkan pangkat pupuh Pangkur bait 114-115, rajin menuntut ilmu pupuh Pangkur bait 133, dan mengetahui kedudukan diri sendiri pupuh Pangkur bait 88.

d. Perbuatan yang Tidak Dibenarkan bagi Kaum Laki-laki

Urutan logis dan temporal keempat adalah perbuatan yang tidak dibenarkan bagi kaum lelaki. Hal ini merupakan salah satu aspek kehidupan yang penting untuk diketahui dan diamalkan agar tidak salah jalan dalam mengarungi kehidupan. Dalam Serat Panitibaya disebutkan bahwa seorang lelaki dalam berumah tangga menikah tidak diperkenankan untuk mengambil janda temanmu, pembantu, majikan, pimpinan serta saudaramu sendiri yang akan menyebabkan sebuah kesalahpahaman. Seorang lelaki tidak diperbolehkan menikah lebih dari empat kali karena akan melanggar Sunah Rosul dan norma sosial. Dalam membina keluarga yang harmonis, seorang lelaki tidak diperkenankan menikahi wanita yang belum sah bercerai walaupun sudah disetujui oleh orang tuanya, menikahi seorang bekas istri yang teah diceraikan tanpa surat talak walaupun belum menikah lagi karena akan melanggar aturan agama. Nasihat bagi kaum lelaki seperti dijelaskan di atas jelas tercantum dalam pupuh Pangkur bait 1-12.

e. Sikap yang Perlu Dihindari Apabila Berkata-kata

Urutan logis dan temporal yang kelima adalah sikap dalam berkata-kata. Sikap tersebut merupakan sikap yang harus dimengerti oleh setiap orang. 70 Kaitannya dengan sopan santun. Hal ini sangat besar manfaatnya karena perkataan merupakan kunci dari sebuah komunikasi. Dijelaskan bahwa perkataan manusia haruslah sesuai dengan norma kesopanan yang ada dalam masyarakat. Manusia yang lembut tutur katanya merupakan cerminan masyarakat Jawa. Dalam tradisi masyarakat Jawa tidak diperbolehkan berkata-kata yang dapat menjadikan orang lain merasa sakit hati seperti angkuh, memandang rendah orang lain, menghina sesama, mencaci maki, pongah, dan menyangung diri sendiri sombong karena harta maupun kekuasaan semata. Dalam sikap berkata-kata sudah seharusnya menjaga etika dalam pembicaraan dilingkungan sosial. Tidak lancang menyahut pembicaraan orang, mempermudah suatu permasalahan apa saja yang akan menyebabkan pertengkaran pupuh Pangkur 38-45.

f. Pesan Leluhur

Urutan logis dan temporal yang keenam adalah pesan leluhur. Masyarakat Jawa percaya dengan adanya alam lain selain manusia, hal ini merupakan warisan tradisi kepercayaan oleh leluhur. Pesan leluhur merupakan ajaran yang harus senantiasa dijaga agar kita tidak salah dalam mengarungi kehidupan. leluhur merupakan tokoh penting dalam suatu kebudayaan masyarakat pada suatu tempatdaerah. Bentuk-bentuk ajaran tersebut haruslah tetap diajarkan kepada generasi muda agar mengerti dan menerapkannya pada kehidupan. Dalam berkehidupan tentu tidak lepas dari norma yang telah ada sebelumnya. 71 Penjelasan dalam Serat Panitibaya tentang pesan leluhur sebagai berikut. 1. Jangan berani melanggar kata-kata orang yang memberi nasihat pupuh Pangkur bait 129. 2. Jangan beradu kesaktian dengan “makhluk halus” pada tempat-tempat angker bait 130-133. 3. Jangan meniru tingkah laku Raja dan Pembesar bait 37. 4. Jangan bertempat tinggal dekat sungai, jalan, pepohonan yang serba besar dan gunung berapi bait 116. 5. Jangan berbicara apabila pergi kelumbung, pedaringan dan dapur sebab dikira memanggil roh halus bait 171. 6. Jangan menggemari gending apabila belum memiliki pemahaman yang tinggi bait 173. 7. Apabila menanak nasi periuknya roboh dan ketika memipis anak pipisan patah, jika tidak diruwat akan mendatangkan bencana bait 172. 8. Jangan membunyikan gamelan pada waktu petang hari dan jum’at pagi hari sampai petang itu merupakan larangan bait 109. 9. Jangan saling bersenandung, bernyanyi, dan saling bercerita diwaktu maghrib dan subuh pagi-pagi sekali bait 110. 10. Jangan bertandang dan bertamu masuk kedalam rumah apabila si empunya tidak di tempat bait 120.

g. Orang yang Tak Pantas Didekati