Menjabarkan Tentang Sifat-sifat yang Terpuji Perbuatan yang Tidak Dibenarkan bagi Kaum Laki-laki

68 38. Ketiga puluh tujuh, jangan kamu angkuh, memandang rendah, menghina sesama manusia, jika dengan akal sehat sudah dapat diterangkan olah kehendak Allah yang nantinya engkau menjadi sebuah tumpuan kesalahan, membuat rebut dan celaka. 40. Ketiga puluh Sembilan, jangan sombong, pongah, dan menyanjung diri sendiri karena kaya raya. Bila dipercaya mengabdi, walaupun gagah berani, tetapi bila salah badan dapat merusak. Maka engaku terkutuk dan menjadi sengsara. 42. Keempat puluh satu, jangan sering mempermudah apa yang disebut janji, apabila bersangkutan dengan janji tidak disertai tanda-tangan jangan-jangan salah, salah jika salah satu mengingkarinya atau kurang terima dan menuntut maka salah seorang akan menderita rugi. Kutipan di atas menujukkan sifat-sifat yang tidak terpuji dan haruslah dijauhi. Sifat sifat tersebut misalnya sombong, angkuh, sering ingkar janji, pongah, malas, menyanjung diri sendiri, dsb. Sifat-sifat tersebut merupakan cerminan manusia yang mempunyai penyakit hati dan harus dijauhi.

c. Menjabarkan Tentang Sifat-sifat yang Terpuji

Urutan logis dan temporal yang ketiga adalah tentang sifat-sifat yang terpuji. Manusia sebagi makhluk sosial tentulah seringkali melakukan kesalahan dan tidak luput dari dosa. Manusia dalam melakukan sesuatu sangatlah mudah terpengaruh oleh tindakan yang kurang baik dan tidak terpuji. Oleh karena itu dalam melakukan tindakan sudah seharusnya berpedoman pada norma yang berlaku dalam masyarakat maupun agama. Manusia haruslah melakukan sifat-sifat yang terpuji seperti disebutkan dalam Serat Panitibaya berikut ini: patuh pada nasihat leluhur pupuh Pangkur bait 174, menghormati yang lebih tua pupuh Pangkur bait 168, cekatan dalam menangani masalah perkara pupuh Pangkur bait 150, tidak menonjolkan 69 kepandaian pupuh Pangkur bait 147, tepa salira, menjaga kebersihan pupuh Pangkur bait 92, tidak menonjolkan pangkat pupuh Pangkur bait 114-115, rajin menuntut ilmu pupuh Pangkur bait 133, dan mengetahui kedudukan diri sendiri pupuh Pangkur bait 88.

d. Perbuatan yang Tidak Dibenarkan bagi Kaum Laki-laki

Urutan logis dan temporal keempat adalah perbuatan yang tidak dibenarkan bagi kaum lelaki. Hal ini merupakan salah satu aspek kehidupan yang penting untuk diketahui dan diamalkan agar tidak salah jalan dalam mengarungi kehidupan. Dalam Serat Panitibaya disebutkan bahwa seorang lelaki dalam berumah tangga menikah tidak diperkenankan untuk mengambil janda temanmu, pembantu, majikan, pimpinan serta saudaramu sendiri yang akan menyebabkan sebuah kesalahpahaman. Seorang lelaki tidak diperbolehkan menikah lebih dari empat kali karena akan melanggar Sunah Rosul dan norma sosial. Dalam membina keluarga yang harmonis, seorang lelaki tidak diperkenankan menikahi wanita yang belum sah bercerai walaupun sudah disetujui oleh orang tuanya, menikahi seorang bekas istri yang teah diceraikan tanpa surat talak walaupun belum menikah lagi karena akan melanggar aturan agama. Nasihat bagi kaum lelaki seperti dijelaskan di atas jelas tercantum dalam pupuh Pangkur bait 1-12.

e. Sikap yang Perlu Dihindari Apabila Berkata-kata