Aspek Sintaksis Tujuan Pengarang

42

4.1 Aspek Sintaksis

Aspek sintaksis dalam model Todorov dibagi menjadi urutan logis, temporal, dan spasial. Urutan logis dan temporal merupakan hubungan waktu dan sebab akibat, sedangkan hubungan spasial merupakan hubungan antar unsur teks yang membentuk susunan teks karya sastra. Urutan logis dan temporal atau yang biasa disebut dengan kausalitas ini membentuk alur, sedangkan urutan spasial membentuk cerita. Pada awal analisis akan dibahas mengenai urutan spasial terlebih dahulu karena urutan spasial ini membentuk susunan cerita berdasarkan sekuenperistiwa yang ada. 4.1.1 Urutan Spasial Urutan spasial merupakan hubungan antar unsur yang menyusun suatu teks cerita. Lebih jelas diterangkan bahwa urutan spasial menjelaskan tiap-tiap bagian peristiwa yang diceritakan dalam teks secara berurutan. Mulai dari peristiwa awal yang merupakan permulaan dari cerita kemudian terus beruntut hingga sampai pada akhir cerita. Urutan spasial menjelaskan secara detail urutan peristiwa yang terdapat dalam Serat Panitibaya. Urutan spasial dalam teks Serat Panitibaya berbentuk tembang macapat Pangkur yang secara keseluruhan berjumlah 178 pada. Di dalamnya terdapat 176 ajaran dalam meniti kehidupan. Urutan-urutan peristiwa dalam Serat Panitibaya akan dijelaskan secara detail ke dalam urutan spasial dari pupuh Pangkur. 43

a. Tujuan Pengarang

Tujuan awal ditulisnya Serat Panitibaya ini adalah dengan maksud agar dapat digunakan sebagai perlambang untuk sesama hidup dan menjadi pedoman pusaka kepada anak-anak muda agar selalu berhati-hati dan bertindak bijaksana dalam mengarungi kehidupan. Serat Panitibaya berisi tentang peringatan agar generasi muda tidak salah jalan dalam mengarungi kehidupan, Serat ini juga berisi anjuran tentang perintah dan larangan agar dilaksanakan untuk mencapai keselamatan hidup. Kutipan yang menerangkan hal tersebut dapat dilihat pada pupuh Pangkur bait 1 sebagai berikut: 1. Ingkang kasedya kang yasa, nganggit layang kang sebab aniwasi,ingkang anyun akrap taruna taruna siwi, supaya rinegem kukuh ,dadi jati pusaka, sapangisor kang sia turun-temurun, iki kawit kang winilang, sabarang nama niwasi, pamurunge wriya guna, aja lali lire sawiji-wiji. pupuh Pangkur bait 1 Terjemahan: 1. Adapun maksud pembuat uraian ini saya, yang sebenarya ingin sekali akrab berdekatan hati dengan anak-anak muda, janganlah hal petuah ini sampai hilang, genggamlah yang kuat, agar dapat dijadikan pusaka sesuatu yang dihormati benar-benar, seterusnya bagi semua hal-hal yang terhitung tergolong, semuanya dapat mencelakakan diri, untuk mengurungkannya ada cara yang dapat menuju ke keselamatan, dan ini hendaklah jangan kau lupakan artinya satu-persatu. Berdasarkan kutipan di atas, tujuan pengarang yang utama adalah menjunjung tinggi norma sosial yang berhubungan dengan sesama manusia maupun Tuhan untuk menjalani kehidupan untukmencapai keselamatan di dunia maupun di akhirat dengan berpedoman pada aturan yang ada. 44

b. Nasihat bagi Kaum Lelaki