48
membahayakan dirinya. Orang tua tidak diperbolehkan mempekerjakan anak kecil untuk pekerjaan mengasuh bayi pupuh Pangkur bait 25-29
h. Etika dalam Pergaulan
Uraian etika dalam pergaulan yang terdapat pada Serat Panitibaya bahwa dalam pergaulan khususnya menanggapi pembicaraan haruslah dilakukan
dengan sopan. Pembicaraan yang penting maupun tidak, haruslah tetap dicermati agar orang yang berbicara merasa dihormati dan tidak diabaikan.
Dalam menanggapi pembicaraan penting tidak diperbolehkan secara bermanis- manis yang menimbulkan maksud ambigu dalam dirinya. Jangan terlalu banyak
tertawa dan senyum yang dapat menyebabkan pembicaraan tidak terarah dalam suatu maksud yang jelas. Oleh karena itu dalam pergaulan khususnya cara
berbicara dan menanggapi pembicaraan seseorang haruslah dilakukan dengan semestinya, yaitu sesuai dengan apa yang dibicarakan pupuh Pangkur bait 30.
i. Sikap Memilih Orang yang Jujur
Uraian selanjutnya dalam Serat Panitibaya dijelaskan bahwa dalam memilih orang yang jujur yaitu orang yang dapat memberikan pertolongan dan
dapat membimbing atau menunjukkan jalan yang benar. Disebutkan pula orang yang jujur jika dapat memberikan contoh yang baik, sehingga orang tersebut
dapat menjadi tauladan lainnya. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial yang sudah
seharusnya tolong-menolong tanpa melihat adanya status. Janganlah menjadi orang yang mengingkari janji walau masih saudara karena akan menyebabkan
pertengkaran. Selain itu dalam berperilaku jujur haruslah dipikirkan dengan hati
49
dan pikiran yang jernih agar tidak gegabah. Orang yang jujur akan banyak disukai oleh oranglain karena nilai sebuah kejujuran sangatlah mahal tidak bisa
diukur dengan apapun. Walau dengan banyaknya materi yang dimiliki, tidak akan bisa membeli sebuah kejujuran yang menjadikan sebuah identitas diri
manusia yang baik pupuh Pangkur bait 31-32.
j. Orang yang Mementingkan Materi
Uraian selanjutnya dalam Serat Panitibaya yaitu uraian tentang orang yang mementingkan materi akan hilang kewaspadaannya. Orang yang hanya
mementingkan materi akan beracuan pada nilai materi yang didapat tanpa mendapatkan suatu ketentraman batin. Layaknya seseorang yang bepergian
sendiri kenegara lain, dengan diberi janji upah, jika tergiur maka hilanglah kewaspadaannya. Hal tersebut menunjukkan sebuah orientasi kebendaan akan
mendatangkan semuanya hilang dari pikiran seseorang yang melakukan sesuatu yang lebih baik. Berpikiran hanya materi tidak akan memperoleh ketentraman
batin yang diharapkan oleh kebanyakan orang pupuh Pangkur bait 33.
k. Orang yang Bermulut Besar
Uraian dalam Serat Panitibaya lainnya bahwa orang yang bermulut besar seringkali menghamburkan kesanggupan berlebihan tanpa disertai bukti yang
nyata. Orang yang demikian akan mendapatkan dirinya tidak dipercaya orang lain karena dalam setiap pekerjaan yang dilakukan akan setengah-setengah
sehingga tidak akan selesai sesuai apa yang diharapkan. Orang yang bermulut besar seringkali menyangkal pendapat maupun berita yang akan menyebabkan
50
salah paham. Selain itu kata-kata yang berlebihan tidak baik untuk diungkapkan karena hanya akan berujung dengan bualan saja pupuh Pangkur bait 34-35.
l. Etika Bawahan dengan Pemimpin