Orang yang Bersifat Sombong serta Bermulut Besar

87 Kutipan ini menerangkan bahwa seorang pemimpin yang bijaksana tidak boleh melakukan hal-hal yang menjadi penyakit hati yang disimbolkan ringan tangan suka menagani, suka marah, iri hati, menghajar anak, istri dan pembantu, baik di malam maupun siang hari. Ringan tangan suka menangani merupakan perbuatan yang dilakukan dengan tindakan secara fisik memukul, menampar, dsb. Pemimpin yang bijak haruslah menjadi suri tauladan mampu mengayomi dan membimbing terhadap yang di pimpin keluarga maupun lainnya.

4.2.8 Orang yang Bersifat Sombong serta Bermulut Besar

Unsur yang hadir in praesentia dalam Serat Panitibaya dilambangkan dengan simbol orang yang bersifat sombong dan bermulut besar. Unsur yang tidak hadir in absentia dalam simbol tersebut memiliki makna cerminan perilaku manusia yang suka membual dan mengaku seolah-olah orang tersebut bisa melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak bisa dia lakukan. Ungkapan tersebut dapat dilihat pada kutipan pupuh Pangkur bait 34, 97, dan 101 sebagai berikut: 34. Kaping tri dasa tri aja, ngumbar sanggup kaduk lamun tan yekti, marang sabarang wong iku, mundur majua wiring, wataking wong ngucap yen wis keh katrucut, temah angantepi salah, tan wurung temah niwasi. 97. Ping nawa dasa sad aja, angkuh nampik kalane den-takoni, den- takoni lan den-celuk, den enggal saurana, kang nakoni den- apekake yen nepsu, yen nepsu pada waniya, sapele gawe niwasi. 101. Kaping satus iku aja, sok ambuwang nampik kajaba lali, ngendi senggone katemu, mring sanak prasanakan, aja isin ngaruhana aja angkuh, ndyan wong cilik malarat, runtike puji niwasi Terjemahan: 34. Ketiga puluh tiga, jangan menghamburkan kesanggupan berlebih- lebihan jika tidak mampu. Kepada siapa juga baik itu tidak jadi 88 maupun terus, akan tetap mendapat malu. Sifat orang bila berbicara banyak tidak dapat dikekang dan akhirnya mengakui tindakan yang salah, celaka juga akhirnya. 97. Kesembilan puluh enam, jangan sombong sewaktu ditanya, tak mau menanggapi, kalau ditanya dan memberi hormat segera engaku membalasnya. Orang yang bertanya jika kau abaikan akan dapat menjadi marah apabila sama-sama berani akan dapat berbahaya. 101. Keseratus, jangan sering engkau membuang muka dan takmau menanggapi kecuali jika engkau lupa. Di tempat manapun engaku berjumpa dengan saudara dan kerabat maka tegurlah jangan sombong, walaupun dia orang kecil dan miskin. Oleh kemarahan doa-nya dapat membahayakan. Kutipan di atas menunjukkan makna dan simbol adanya seseorang yang bersifat sombong dan bermulut besar, suka membual dan mengunggul- unggulkan bahwa dirinya bisa memberikan sesuatu kemuliaan kepada orang lain tanpa orang tersebut berusaha.

4.2.9 Ayam Trondhol Saba ing Lumbung