27
Aspek semantik merupakan hubungan perlambang: penanda tertentu mengacu penanda tertentu, suatu unsur pengungkapan unsur yang lain, suatu
peristiwa yang lain, dan seterusnya Saputra dalam Marfuah, 1998:25. Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa
semantik sebagai subdisiplin linguistik yang mempelajari tentang makna. Makna tersebut menjadi satu kesatuan dalam karya sastra yang selanjutnya
diinterpretasikan sebagai bentuk yang menyatakan simbol. Keberadaan makna dalam karya sastra merupakan sentralisasi yang berfokus pada sensual pola
pikir pembaca, sebab pembaca yang menentukan pandangan terhadap karya sastra. Padanan tersebut menjadikan aspek semantik sebagai suatu unsur
penting untuk mengkonkretkan makna yang ada dalam karya sastra.
2.2.2.1 Hubungan Sintagmatik in praesentia
Todorov 1985:11-12 mengemukakan bahwa hubungan in praesentia adalah hubungan antar unsur-unsur yang hadir secara bersama-sama,
berdampingan. Hubungan-hubungan in praesentia merupakan hubungan konfigurasi, hubungan konstruksi, bentuk atau satuan. Hubungan ini
digunakan untuk menelaah struktur karya sastra dengan menekankan urutan satuan-satuan makna karya yang dianalisis. Dalam hubungannya dengan karya
sastra tersebut dapat berupa hubungan kata, peristiwa, tokoh, jadi bagaimana peristiwa yang satu diikuti peristiwa yang lain yang bersebab-akibat, kata-kata
saling berhubungan dengan makna penuh. Luxemburg 1992:150 mengemukakan bahwa peristiwa diartikan
sebagai peralihan satu keadaan ke keadaan yang lain. Luxemburg
28
menggolongkannya menjadi tiga, yaitu: peristiwa fungsional, peristiwa kaitan, dan peristiwa acuan. Peristiwa fungsional adalah peristiwa-peristiwa yang
menentukan atau mempengaruhi perkembangan plot. Peristiwa ini merupakan inti cerita sebuah karya sastra yang bersangkutan. Dalam hal ini kehadiran
peristiwa-peristiwa fungsional dalam kaitannya dengan logika cerita merupakan suatu keharusan. Apabila sejumlah peristiwa fungsional
ditinggalkan, akan menyebabkan cerita menjadi lain dan kurang logis. Peristiwa kaitan adalah peristiwa-peristiwa yang berfungsi mengaitkan
peristiwa-peristiwa penting. Peristiwa acuan adalah peristiwa yang tidak secara langsung berpengaruh melainkan mengacu pada unsur-unsur lain,
misalnya berhubungan dengan maslah perwatakan atau suasana yang melingkupi batin seorang tokoh. Dengan berpedoman pada definisi ini kita
dapat membedakan kalimat-kalimat yang menyajikan sebuah peristiwa dari kalimat-kalimat yang menyajikan sebuah peristiwa dari kalimat-kalimat
deskrpitif dan dari kalimat-kalimat yang mengungkapkan hal-hal yang umum, kalimat diskurtif.
Peristiwa berkaitan dengan tokoh, istilah tokoh menunjuk pada orangnya atau pelaku.tokoh dalam sebuah cerita bila dari peran fungsinya
menempati kedudukan yang sangat penting karena peristiwa-peristiwa yang hadir melalui adanya tokoh. Tokoh adalah pelaku peristiwa yang ditampilkan
oleh pencerita sebagai pembangun sebuah struktur karya sastra.
29
2.2.2.2 Hubungan Paradigmatik in absentia