24
Todorov 1985:12 lebih jelasnya mengelompokkan telaah sastra dalam tiga bagian, yaitu: 1 aspek semantik meliputi hubungan in praesentia
hubungan sintagmatik dan hubungan in absentia hubungan paradigmatik, 2 aspek sintaksis meliputi struktur teks urutan logis dan temporal, urutan
spasial, sintaksis naratif, kekhususan dan reaksi, 3 aspek verbal meliputi modus, kala, ragam bahasa, penutur pencerita.
2.2.1 Aspek Sintaksis
Tomachevski dalam Todorov, 1985:40 mengusulkan bahwa unsur- unsur tematik disusun menurut dua jenis terpenting, yaitu: unsur-unsur itu
mengikuti prinsip kualitas dalam susunan kronologis tertentu atau unsur-unsur itu dikemukakan tanpa memperhitungkan kaitan temporal, jadi dalam urutan
yang sama sekali tidak mengandung kausalitas intern. Jenis pertama disebut urutan spasial, sedangkan yang kedua disebut urutan logis dan kronologis
2.2.1.1 Urutan Spasial
Menurut Todorov 1985:45 bahwa biasanya karya-karya yang disusun sesuai urutan ini tidak disebut cerita. Di masa lalu jenis struktur yang
dibicarakan lebih banyak dipakai dalam puisi daripada prosa. Secara umum, urutan spasial dapat dikatakan mempunyai ciri-ciri seperti adanya susunan
tertentu unsur-unsur teks membentuk susunan teks. Studi tentang urutan spasial yang paling sistematis oleh Roman
Jakobson dalam Todorov, 1985:46. Dalam analisisnya tentang puisi, ia menunjukkan bahwa setiap tingkatan ujaran, mulai dari fonem dengan ciri
pembedanya sampai kategori tata bahasa dan kiasan, dapat merupakan
25
susunan kompleks, dalam simetri, gradasi, antitese, paralelisme dan seterusnya yang kompleks yang keseluruhannya membentuk suatu struktur spasial yang
tangguh. Cara menganalisis urutan spasial Serat Panitibaya dapat dilihat dari tataran bahasa, sehingga ajaran-ajaran dalam karya sastra Serat ini akan
mudah dipahami.
2.2.1.2 Urutan Logis dan Kronologis
Sebuah karya-karya di masa lalu disusun sesuai dengan urutan yang dapat dikatakan kronologis dan logis perlu ditambahkan bahwa hubungan
logis yang biasanya diingat orang merupakan implikasi atau biasa disebut kausalitas. Kausalitas sangat erat hubungannya dengan tempo. Kausalitas
membentuk alur, sedangkan tempo membentuk cerita Todorov, 1985:41. Urutan kronologis disebut juga urutan temporal atau urutan waktu
merupakan urutan peristiwa sebagaimana tampak pada teks. Ada dua definisi waktu dalam teks naratif, yaitu 1 waktu cerita, dan 2 waktu penceritaan.
Waktu cerita adalah waktu berlangsungnya peristiwa. Sedangkan waktu penceritaan adalah urutan paparan peristiwa sebagaimana muncul pada teks,
sehingga waktu penceritaan mendahului waktu cerita. Berdasarkan hal tersebut, urutan logis peristiwa dalamsuatu karya
sastra dapat sikatakan sebagai suatu hal yang menunjukkan kausalitas kumpulan unsur-unsur bahasa terstruktur tang secara teoretis terletak
berderetan di suatu hubungan formal. Sedangkan urutan kronologis memberikan gambaran tentang waktu berlangsungnya suatu peristiwa.
26
2.2.2 Aspek Semantik