Adab Bertamu dan Bertetangga Sikap dalam Menangani Pekerjaan

74 1. Membunyikan senapan pada malam hari tanpa tujuan akan membuat kekalutan pupuh Pangkur bait 58. 2. Mempergunakan senjata, granat, meriam, dan perkakas yang lain tanpa memahami cara kerjanya pupuh Pangkur bait 67. 3. Waspada dan berhati-hati memegang senjata baik berisi mesiu ataupun tidak pupuh Pangkur bait 145-146.

j. Adab Bertamu dan Bertetangga

Urutan logis dan temporal kesepuluh adalah adab bertamu dan bertetangga. Diuraikan bahwa seorang seseorang yang bertamu dan menginap di rumah orang lain, baik saudara atau lainnya haruslah melapor kepada pihak yang berwenang. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar tidak ada anggapan negatif kepada yang punya rumah maupun yang bertamu. Selain itu jika menginap di rumah seseorang terlalu lama akan mendatangkan sesuatu hal yang tidak baik. Terkadang yang mempunyai rumah enggan untuk menyuruh pergi sehingga mendatangkan kesalahpahaman antara keduanya. Apalagi yang menginap terlalu lama tersebut meminta makan dan pakaian kepada yang punya rumah dengan tanpa rasa malu dan terbebani yang akan membuat dirinya lupa bahwa statusnya adalah menumpang. Berikut ini merupakan adab bertamu dan bertetangga. 1. Apabila bertamu dan si empunya tidak ada yang menunggu janganlah masuk. pupuh Pangkur bait 20 75 2. Kalau ada yang bermalam segeralah si empunya melapor pada pejabat setempat dan apabila menumpang jangan terlalu lama. pupuh Pangkur bait 23-24 3. Jangan begadang melampaui batas. pupuh Pangkur bait 86 4. Jangan memanggil seseorang dengan nama “peraban” nama sebutan. pupuh Pangkur bait 96 5. Janganlah suka mengintip untuk mencari berita dirumah siapa saja baik malam ataupun malam hari. pupuh Pangkur bait 177

k. Sikap dalam Menangani Pekerjaan

Urutan logis dan temporal kesebelas yaitu sikap dalam menangani pekerjaan. Sebagai makhluk sosial dan individu, manusia membutuhkan kebutuhan yang bersifat jasmani seperti sandang, papan, rumah tinggal. Untuk memperoleh semua itu haruslah dilakukan dengan bekerja. Dalam bekerja juga diperlukan suatu sikap maupun tindakan yang mencerminkan keprofesionalan dan loyalitas terhadap pekerjaan tersebut. Sikap dalam menangani pekerjaan haruslah dilakukan dengan serius, apabila menanggapi masalah pekerjaan dengan bergurau maka akan menyebabkan masalah lain pupuh Pangkur bait 44. Seseorang yang loyal dengan pekerjaannya akan selalu profesional dengan pekerjaannya dengan tidak mementingkan besarnya upah yang diterima pupuh Pangkur bait 33. Dalam menangani pekerjaan tidak boleh menggampangkan yang akhirnya akan terbengkalai pekerjaannya sehingga tidak selesai seperti yang diharapkan pupuh Pangkur bait 34. 76

4.2 Aspek Semantik