Penegakan hukum mengenai perdagangan SALW ilegal

diambil alih. Pencarian oleh petugas penjaga pantai dan pejabat Biro Bea dan Cukai yang menghantarkan pada tersangka. 236 Implementasi yang lebih ketat dan penegakan hukum mengenai senjata api, peraturan dan ketentuan yang telah diambil alih. The Firearms and Explosives Division FED atau divisi senjata api dan bahan peledak dari Philippine National Police PNP atau kepolisian nasional Filipina telah membangun cabang Inspektorat yang bertujuan untuk mengintensifkan kampanye melawan perdagangan ilegal oleh penyalur-penyalur ilegal. Hal ini dilakukan melalui inspeksi mendadak di toko-toko, pendataan inventarisasi yang detil, kunjungan pengawasan pada perusahaan dan memperketat kontrol pengiriman. Kawalan dari polisi digunakan untuk memonitor pergerakan dan pengiriman senjata api mereka dari satu fasilitas ke tempat perbelanjaan lain. Kerugian Selama Operasi Militer dan Polisi bisa dikurangi dengan keprofesionalitasan polisi dan militer. Latihan secara teratur, pendidikan dan informasi dari personel adalah cara untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan kemampuan dalam meningkatkan keamanan akan senjata api. Laporan yang baik dari kehilangan senjata api sebaik mungkin dapat ditutupi dari musuh juga ditugaskan oleh Executive Order 122 pada September 1994. Perhitungan yang baik dari jumlah senjata api pemerintah kemudian dapat dilanjutkan dengan aktivitas untuk audit dimasa yang akan datang dan juga sebagai inventarisasi. 237

3. Penegakan hukum mengenai perdagangan SALW ilegal

236 Ibid. Lihat http:disarmament.un.orgcabnationalreports2006philippines.pdf , hal 6. 237 Ibid. Lihat http:disarmament.un.orgcabnationalreports2006philippines.pdf , hal 7. Universitas Sumatera Utara Pemerintah Filipina tengah memperkuat kampanye melawan produksi, perdagangan, penyimpanan, pengiriman, kepemilikan, dan juga pendanaan bagi perolehan SALW ilegal. Perusahaan senjata lokal terkonsentrasi di wilayah Pulau Cebu yang terletak di Kota Danao, Kota Mandaue dan kota-kota lainnya di sekitar wilayah ini. Akhir-akhir ini terdapat dua buah perusahaan senjata lokal yang diberi ijin oleh pemerintah untuk memproduksi senjata api berdasarkan kepada ijin produksi mereka yang dikeluarkan oleh Kepala Kepolisian Nasional Filipina. Akan tetapi, masih terdapat pengusaha-pengusaha senjata lokal yang tidak terdaftar yang secara ilegal memproduksi senjata api ’paltik’ di belakang atau industri rumah-rumah kecil yang dikelola oleh anggota keluarga dengan tujuan untuk memproduksi senjata agar dapat dijual dan meningkatkan penghasilan. Badan penegak hukum memanfaatkan segala daya upaya untuk menangkap pengusaha-pengusaha senjata ilegal ini atas pelanggaran terhadap Hukum Senjata Api yang berlaku. 238 Desentralisasi proses permohonan aplikasi perijinan pada level regional bisa mendorong pengusaha-pengusaha ’paltik’ ilegal ini untuk terus tidak terselesaikan dan terhenti dengan peraturan-peraturan yang ada saja. Pemerintah Filipina terus mendorong perusahaan-perusahaan ini untuk masuk ke dalam industri perusahaan-perusahaan senjata lokal berijin berlisensi. 239 Pemerintah juga mematuhi kebijakan Dewan Keamanan PBB mengenai embargo senjata sesuai dengan Piagam PBB. Kebijakan dan peraturan pemerintah yang relevan dengan senjata api didasarkan seluruhnya kepada Dekrit Presiden 238 Ibid. Lihat http:disarmament.un.orgcabnationalreports2006philippines.pdf , hal 8. 239 Ibid. Lihat http:disarmament.un.orgcabnationalreports2006philippines.pdf , hal 8. Universitas Sumatera Utara Nomor 1866 yang diubah oleh Republic Act Nomor 8294. Dekrit Presiden 1866, yang juga dikenal sebagai Hukum Senjata Api Filipina sebagaimana yang telah diubah oleh Republic Act RA 8294, meningkatkan hukuman bagi kejahatan terkait senjata api, yang berjudul ”Codifying the Laws on IllegalUnlawful Possession, Manufacture, Dealing in, Acquisition or Disposition of Firearms, Ammunition and Explosives or Instruments used in the Manufacture of Firearms, Ammunition or Explosives and Imposing Stiffer Penalties for Certain Violations Therefore and For Relevant Purposes.” Tujuan dari Dekrit Presiden 1866 ini ialah untuk menekan kejahatan yang dapat mempengaruhi keamanan dan ketertiban umum karena adanya proliferasi kepemilikan dan produksi senjata api, amunisi dan bahan peledak ilegal. Selain itu dekrit ini juga diharapkan dapat mencegah aksi-aksi kejahatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa umat manusia, pengrusakan properti, penghancuran sumber-sumber berharga milik negara, dan untuk menghukum kepemilikan, produksi, perolehan, keterkaitan dengan, atau kecenderungan senjata api, amunisi dan bahan peledak ilegal. Dekrit Presiden 1866 yang telah diubah dan diperbaharui dengan Republic Act 8294 ini menghasilkan hukuman dan sanksi yang lebih berat bagi kejahatan-kejahatan yang berhubungan dengan senjata api. 240

4. Manajemen penyimpanan dan keamanan SALW milik pemerintah