Nomor 1866 yang diubah oleh Republic Act Nomor 8294. Dekrit Presiden 1866, yang juga dikenal sebagai Hukum Senjata Api Filipina sebagaimana yang telah
diubah oleh Republic Act RA 8294, meningkatkan hukuman bagi kejahatan terkait senjata api, yang berjudul ”Codifying the Laws on IllegalUnlawful
Possession, Manufacture, Dealing in, Acquisition or Disposition of Firearms, Ammunition and Explosives or Instruments used in the Manufacture of Firearms,
Ammunition or Explosives and Imposing Stiffer Penalties for Certain Violations Therefore and For Relevant Purposes.” Tujuan dari Dekrit Presiden 1866 ini
ialah untuk menekan kejahatan yang dapat mempengaruhi keamanan dan ketertiban umum karena adanya proliferasi kepemilikan dan produksi senjata api,
amunisi dan bahan peledak ilegal. Selain itu dekrit ini juga diharapkan dapat mencegah aksi-aksi kejahatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa
umat manusia, pengrusakan properti, penghancuran sumber-sumber berharga milik negara, dan untuk menghukum kepemilikan, produksi, perolehan,
keterkaitan dengan, atau kecenderungan senjata api, amunisi dan bahan peledak ilegal. Dekrit Presiden 1866 yang telah diubah dan diperbaharui dengan
Republic Act 8294 ini menghasilkan hukuman dan sanksi yang lebih berat bagi kejahatan-kejahatan yang berhubungan dengan senjata api.
240
4. Manajemen penyimpanan dan keamanan SALW milik pemerintah
dan yang diperjual belikankan
240
Ibid. Lihat http:disarmament.un.orgcabnationalreports2006philippines.pdf
, hal 7.
Universitas Sumatera Utara
FED PNP merupakan wadah penyimpanan seluruh keterangan mengenai kegiatan impor dan produksi SALW dan amunisi. Seluruh senjata api yang
disimpan dalam Gudang FED PPN dibutuhkan untuk balistik. Kantor Cabang Gudang Penyimpanan FED PNP diberi tugas untuk memeriksa seluruh senjata
api, bagian-bagian senjata, asesorisnya dan amunisi baik yang dibeli dari luar negeri maupun buatan lokal sebelum memasukkan mereka ke dalam tempat yang
disediakan. Laporan pemeriksaan ini digunakan sebagai dasar dalam menyandikan pada Firearms Information Management System FIMS di atas
persetujuan Kepala Kantor Cabang Penyimpanan. Senjata yang telah diamankan dan disimpan merupakan senjata yang diperjual belikan, digunakan sebagai bukti,
dan CCDS. Tempat penyimpanan itu sendiri berada di dalam Markas Besar PNP, yakni Camp Crame, Kota Quezon yang juga dijaga dan dilindungi dengan baik.
241
Dengan adanya Peraturan Eksekutif 122, semua senjata yang disita, ditangkap dan disimpan oleh Unit Polisi Lokal dan Angakatan Bersenjata Filipina
diserahkan kembali ke dalam Kantor Cabang Penyimpanan Senjata milik FED PNP untuk dicatat dan disusun berdasarkan tipe, jenis, kaliber, kategori dan
buatannya, yang seluruhnya dicatat dalam FIMS. Terdapat beberapa peraturan terkait dengan Gudang Penyimpanan ini, di antaranya : hanya pedagang senjata
berijin dengan simpanan senjata yang diijinkan saja yang dapat masuk ke dalam gudang tersebut. Banyaknya jumlah personel penjaga gudang per satu orang
pedagang tergantung pada besarnya ukuran bisnis mereka. Kartu tanda pengenal akan dikeluarkan untuk tujuan ini. Selain itu, hanya personel dan pegawai
241
Ibid. Lihat http:disarmament.un.orgcabnationalreports2006philippines.pdf
, hal 9.
Universitas Sumatera Utara
pengusaha senjata dengan jumlah terbatas saja yang dapat memasuki area wilayah gudang penyimpanan. Keseluruhan gudang penyimpanan sendiri terbuat
dari baja dan hanya menyimpan senjata api, amunisi dan alat pemadam api.
242
Pencatatan inventaris dilakukan sedikitnya sekali setahun oleh PNP termasuk senjata api dalam penjagaan dari perintah apapun untuk menjaga atau
bukti-bukti sesuai dengan Surat Edaran Memorandum Nomor 9 milik PNP. FIMS keluaran FED PNP terdiri atas seluruh kepemilikan dan catatan
senjata dan dapat dengan mudah dilacak dan diperbaharui. Hal ini termasuk senjata yang dimiliki oleh Angkatan Bersenjata Filipina, Kepolisian Nasional
Filipina dan badan-badan berwenang lainnya.
5. Pengumpulan dan pembuangan SALW hasil sitaan, tangkapan,