6. Kontrol ekspor SALW
Pemerintah Filipina mengontrol volume senjata api yang diproduksi oleh perusahaan senjata legal dalam negeri melalui pembebanan jumlah produksi.
Perolehan senjata dari luar negeri harus disetujui oleh Kepala Kepolisian
Nasional Filipina sesuai dengan Undang-undang Republic Act No. 1937 atas ”Tariff and Custom Code of the Philippines” dan keterangan prosedur sebagai
berikut :
247
Pedagang dan pengedar terkait harus menulis sebuah surat kepada Kepala Kepolisian Nasional Filipina PNP dengan rekomendasi dari
Divisi Senjata Api dan Bahan Peledak FED meminta diterbitkannya ijin impor dengan tambahan atas : ijin untuk beroperasi, kegiatan ekspor sampai jangka
waktu 12 bulan, sertifikat end-user, dan permintaan akan pembelian. Negara asli atau negara sumber senjata akan mengeluarkan surat ijin kuasa
ekspor dan senjata yang dimaksud kepada negara penerima. Petugas berseragam yang berada pada pelabuhan atau pintu masuk saat senjata-senjata tadi tiba,
memasukkan bagian-bagian senjata, amunisi, atau alat lainnya yang digunakan atau akan digunakan dalam pabrik pembuat senjata melalui Divisi Pabean.
Surat atau dokumen tadi kemudian disimpan oleh pengirim atau pemilik senjata bersama dengan Kepala Pos atau Pabean yang mengeluarkan surat penerimaan.
Pihak penuntut penerima kemudian harus memberitahukan FED PNP mengenai simpanan ini lalu meminta pengiriman dan simpanan surat ini kepada FED PNP
247
Ibid. Lihat http:disarmament.un.orgcabnationalreports2006philippines.pdf
, hal 11.
Universitas Sumatera Utara
yang mengakhirinya denga sebuah kopi penerimaan yang dikeluarkan oleh Kepala Pos atau pihak Pabean. Perwakilan FED PNP yang bertanggungjawab sepenuhnya
harus dikirmkan simpanan surat-surat ini dari pihak Pabean atau Kepala Pos dan disimpan dalan penyimpanan FED PNP. Surat-surat kuasa ini tetap disimpan di
dalam FED PNP sampai ijin berikutnya dikeluarkan setelah mengikuti seluruh aturan dan undang-undang Adminitration Code on the Basic Firearms Law.
Pemerintah menggunakan serifikat end-user yang sah untuk tujuan ekspor. Filipina tidak memperbolehkan mengekspor kembali SALW.
248
7. Penandaan, penyimpanan catatan, dan pelacakan SALW