SALW dan Aktor Non Negara InsurgentArmedRebelGroups

masalah kebikajan multilateral. Adanya perubahan yang paling signifikan ialah perubahan dalam matriks konflik selama masa Perang Dingin dimana konfik internal dan komunal mulai memiliki profil yang lebih tinggi dibandingkan dengan konflik antar negara. Konflik komunal bukanlah gejala yang sama sekali baru, tetapi karena profil mereka yang semakin meningkat berarti perhatian yang lebih besar harus diberikan kepada persoalan SALW ini. Selain itu, perdagangan global yang semakin bebas dan konsekuensinya berupa menurunnya pengawasan oleh Pabean serta perkembangan cara-cara untuk menutupi perdagangan internasional illegal seperti melalui pencucian uang telah membuka peluang besar bagi lalu lintas senjata sebagai komoditas yang menguntungkan.

C. Aktor-aktor dalam Perdangan Senjata Ilegal

1. SALW dan Aktor Non Negara InsurgentArmedRebelGroups

Kelompok etnis insuregent groups terbentuk dari sejumlah actor, struktur, dan tujuan yang berbeda. Suatu kelompok yang terlibat dalam konflik internal, mungkin saja memiliki tujuan untuk mendaptkan otonomi atas sesuatu bagian wilayah di kawasan sebuah Negara, ketika kelompok yang lainnya memiliki tujuan untuk mengmbil alih pemerintahan secara keseluruhan atau membentuk pemerintah yang baru. Atau kelompok lain hanya ingin mendapatkan bagian yang lebih lebar dan alokasi sumber daya dari pemerintah. Sementara di sisi lain, kelompok pemberontak ini bahkan hanya bergerilya melawan pemerintah demi kepentingan finansial, seperti penghidupan yang lebih layak. Akan tetapi pada umumnya kelompok-kelompok ini bergerilya melawan pemerintah demi Universitas Sumatera Utara kepentingan konflik dimana mereka berusaha untuk menjatuhkan pemerintah yang ada dan memperoleh otonomi. 31 Dalam memahami keberadan insurgent groups perlu dipertanyakan beberapa informasi umum yang hampir sama di seluruh insurgent groups yang pernah ada misalnya : 1 profil politik kelompok, termasuk sejarah, ideologi, dan para sekutu mereka, 2 kemampuan militer, termasuk ukuran pasti tentang senjata, pengaruh geografis wilayah, kontrol di medan pertempuran, dan tingkat pelatihan kepada para anggota.3 tingkat dasar dukungan yang mereka miliki, termasuk batasan-batasan etnis dan kondisi geografis terhadap bantuan yang datang, 4 aktivitas ekonomi, termasuk bantuan dana asing, seperti dari Negara-negara tetangga, juga dari perdagangan obat-obatan illegal, perdagangan manusia, sampai kepada pemerasan. 32 Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dapat memberikan beberapa indikasi sebelumnya akan kesempatan dan desakan akan adanya perjanjian dan kewajiban politik seperti yang diusulkan dalam tabel di bawah ini. Dengan menganalisis informasi-informasi tersebut, maka faktor-faktor tersebut akan memainkan peranan penting dalam melihat strategi masing-masing kelompok dan sikap mereka terhadap adanya perjanjian politik political engagement. Tidak hanya itu, kita juga dapat memprediksi bagaimana sikap mereka nantinya pada saat terjadi konflik aktif, apakah mereka tipe kelompok yang bersedia untuk 31 Hamis K.Wall, the DInamic of Small Arms Transfer in South East Asian Insurgencies http:se2.isn.chserviceengineFileContent?serviceID=ESDPfileid=0A8A6552-6BB9- F5F10AF2-16A794839ADBIngf=en,diakses pada tanggal 25 Agustus 2009 32 Sue Williams dan Rob Ricigliano, Understanding Armed Groups. 2005 http:www.c-r.orgour-workaccrodengaging-groupsunderstanding-armed-groups.php , diakse pada tanggal 18 Agustus 2009. Universitas Sumatera Utara bernegosiasi dengan pemerintah atau tidak, apakah nantinya kelompok ini akan menyebabkan jatuhnya banyak korban, apakah mereka jumlah mereka akan terus menerus berkembang, serta seperti apakah jenis tujuan dan prioritas mereka dalam menginterpretasikan mereka ke depannya. Tabel 1. Negative and Positive Indicator of ANalysing Non – State Actors Negative Indicators Indicators Positive Political Power - Disregard for rule of law and elections - Political assassinations - Intolerant of - Are or have been in political power - Respect riles of law, provide services - Have political institutions, agenda, candidates - Territory - Engage in ethnic cleansing, destruction or - Have or territory or control over it - Hold territory over time - Set up system within the territory - Allow freedom of movement Social and economic support - Isolate themselves from wider society - Derive substansial profit from the war economy - Enjoy support of public constituency - See settlement of conflict as delivering economic benefits to Universitas Sumatera Utara Use of military force - Indicrimante, high cilivialn casualty - No or litet egfecit - Comman dan dontorl - Tropps undisplined - Tropps, force use dt sutanin olegal acitit - Poesse without necessarily using force - Observe humaitarin law, proper treatment of civilians - Troops disciplined Sumber : Sue Williams and Rob Ricligliano, Understanding armed groups, 2005 http:www.c-r.orgour-workaccordengaging-groupsunderstanding-armed- groups.php Sumber dana yang diterima oleh kelompok non negara ini ketika terlibat dalam konflik internal sangat penting guna memampukan mereka untuk ambil bagian dalam konflik bersenjata. Ditekankan oleh Klare bahwa : whaterver the original motivation for the estabilsihment of a particular paramilitary organization. It must find some way of generating operating funds. 33 Klare memperlihatkan bahwa ketika kelompok-kelompok ini mencoba untuk mencari sumber dana bagi kebutuhan senjata dan komoditas militer lainnya, 33 Michael T. Klare, The Deadly Connection, Paramilitary Bands, Small Arms Diffusion, and State Failure. Dalam buku When States Fail : Causes and Consequences, Robert I. I Rotberg eds. Pricenton University Press, New Jersey, 2004. hal 120 Universitas Sumatera Utara they morph into predatory organizations.” 34 Hal ini dapat menimbulkan masalah yang lebih lanjut dalam lingkaran konflik ketika para pemimpin kelompok ini terkontaminasi oleh kepentingan-kepentingan untuk memperkaya diri sendiri, so will both seek to increase their illicit gain and to resist effort by outside parties to mediate or terminate the conflict” 35 Kelompok etnis pemberontak dalam kondisi konflik internal memiliki dampak yang besar dalam perdagangan senjata, terutama senjata-senjata yang beredar melalui jalur illegal. Menurut Capie, terdapat tiga alasan mengapa aktor non negara menimbulkan perhatian besar dalam konteks SALW. Pertama, aktor non negara merupakan peserta aktif dan penting dalam perdagangan senjata dan amunisi. Kedua, dalam konflik internal merek merupakan faktor-faktor poltik dan militer penting. Ketiga, komunitas internasional terpukul dengan adanya isu penggunaan SALW oleh aktor-aktor non Negara, sebagian besar berkaitan dengan pelanggaran HAM. 36 Berikut termasuk salah satu contoh dari sekian banyak kelompok bersenjata armed groupsinsurgent groups yang memiliki peran besar dalam perdagangan dan perdagangan dan peredaran SALW illegal di negarannya. Lord Resistance Army LRA merupakan kelompok bersenjata insurgent armed groups yang pola perolehan senjata oleh pasukannya mencontohkan penularan efek kelompok bersenjata, proxy wars, dan transfer senjata yang berdampak luas. Pengaruh mereka meluas di wilayah Sudan dan 34 Ibid.Michael T. Klare. Hal 120 35 Ibid.Michael T. Klare. hal 121 36 Hamish K.Wall, the Dinamic of Small Arms Transfer in South East Asian Insurgencies http:se2.isn.chserviceengineFileContenct?serviceID=ESDPFileid=0A8A6552-6bb9-f5f10af2- 16a794839adbiNG=en,diakses pada tanggal 25 Agustus 2009 Universitas Sumatera Utara bagian lain di Tanduk Arfika. Berasal dari Uganda tapi kemudian berpindah ke Sudan Selatan dan DRC, LRA sendiri yang mengatur soal sumber, pemeliharaan, dan penyediaan sejumlah besar arsenal, yang dirangsang dan merangsang perlombaan senjata antara musuhnya dan juga penduduk lokal. 37 Sehinga dapat dilihat bahwa LRA merupakan kelompok-kelmpok pemberontak bersenjata yang besar dan kuat, memiliki sumber-sumber persenjaaan yang lebih dari cukup serta memiliki akses terhadap senjata yang mengaitkan keberadaan SALW di beberapa negara di kawsan Afrika. LRA sudah terkenal memiliki dan menggunakan SALW dalam skala besar, termasuk AK – 47, Type 81RPK light machine guns, PKM light machine guns, rocket-propelled grenades RPGs, B 10 s dan anti aircraft wepons, dan juga banyak persedian amunisi yang terkubur di sepanjang utara Uganda dan selatan Sudan. Di Sudan, kelompok ini biasanya bertempat tinggal di wilayah bagian Barat dan Utara Equatoria. Walaupun muatan-muatannya sulit untuk dibuktikan, Uganda People’s Defence Force UPDF mengacu pada pengukuran stok senjata dan amunisi milik LRA. 38 Tindakan yang dilakukan LRA dan UPDF mengakibatkan penyebaran senjata bagi komunitas lokal. Selama masa konflik yang melibatkan LRA – UPDFNRA National Resistance Army dari 1986 sampai sekarang, kedua kelompok ini membayar informal lokal dengan senjata dan amunisi. Sementara itu, anggota kelompok yang setia akan menyimpan kembali dan 37 James Bevan, Small Arms and Ammunition Production in Sudan. Unpublished background paper. Geneva : Small Arms Survey. 2007 38 Ibid. Small Arms Survey 2007 Universitas Sumatera Utara selanjutnya memberikan senjata tersebut kepada sejumlah anggota kelompok bersenjata. Tidak hanya itu, tentara pemerintah yang memiliki upah rendah juga seringkali menjual senjata mereka kepada kelompok-kelompok ini. Kehadiran UPDF di Sudan Selatan merupakan faktor pendorong bagi warga sipil untuk mempersenjatai diri. Senjata-senjata ini kemudian berada di tangan warga desa di sepanjang Kenya, Uganda, dan perbatasan Sudan. Pasar gelap sebagai pendapatan utama kelompok ini datang dari Ethiopia, Somalia, dan juga Uganda. GoS-held Torit di Utara Equatoria merupakan sumber senjata utama bagi LRA. Rute Transfer melewati utara Nimule. Sementara itu, kelompok pemberontak dari utara Equqatoria dilaporka juga berhasil meningkatkan perdagangan senjata gelap dari Kenya dan Somalia menuju Uganda. 39

2. SALW dan Broker Senjata Ilegal