BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Secara harafiah, media berarti perantara atau pengantar. Sadiman 2014:6 mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Sanjaya 2012:105 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dan
lingkungannya. Dijelaskan pula oleh Sanaky 2013:3 bahwa media adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan
materi pembelajaran. Materi yang diterima adalah pesan instruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Dari pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan alat atau perantara yang berfungsi menyampaikan materi pembelajaran berupa pesan kepada penerima pesan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
15
teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat yang tersedia, guru harus dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Hamalik dalam Arsyad, 2010:1-3 mengemukakan bahwa, guru
harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi:
a. Media sebagai alat komunikasi, guna lebih mengefektifkan proses
belajar mengajar. b.
Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. c.
Seluk beluk proses belajar. d.
Hubungan antara metode mengajar dan media pembelajaran. e.
Nilai atau manfaat media pembelajaran dalam pengajaran. f.
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. g.
Berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran. h.
Media pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. i.
Usaha inovasi dalam media pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Penggunaan media tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam
membantu mempertinggi proses pembelajaran peserta didik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media
pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan
manfaat media pembelajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pembelajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan
tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar peserta didik. Kedua, guru terampil membuat media pembelajaran sederhana untuk
keperluan pembelajaran. Ketiga, pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pembelajaran.
Menilai keefektifan media pembelajaran sangat penting bagi guru agar ia bisa menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan atau tidak
selalu diperlukan dalam pembelajaran sehubungan dengan prestasi belajar yang dicapai peserta didik.
Media sebagai alat bantu mengajar, berkembang sedemikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun
cukup banyak sehinga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu maupun materi yang akan disampaikan. Apabila dikaitkan dengan
pembelajaran, maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari
17
pengajar ke peserta didik. Dengan demikian, media pembelajaran merupakan segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi dari sumber pengajar ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran. Selain itu, berfungsi pula
memberikan penguatan dan motivasi. Kedudukan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk
mempertinggi proses interaksi guru dan peserta didik serta interaksi peserta didk dengan lingkungan belajarnya. Oleh karena itu, dalam hal ini
media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang digunakan guru. Melalui penggunaan
media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil
belajar peserta didik. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Manfaat Media
Sudjana dan Rivai dalam Arsyad, 2010: 24-25 mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik, yaitu
sebagai berikut: a.
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih jelas dipahami oleh peserta didik, dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
c. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga. d.
Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar uraian guru tetapi aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan. Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik,
1994:15, mengemukakan manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir sehingga
mengurangi verbalisme. b.
Memperbesar perhatian siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar sehingga membuat pelajaran lebih mantap. d.
Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan peserta didik.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur, terutama melalui gambar
hidup. f.
Membantu tumbuhnya pengertian yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisien serta keragaman yang
lebih banyak dalam belajar. Dari uraian dan pendapat para ahli di atas, dapat
disimpulkan beberapa
manfaat dari
penggunaan media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, yaitu: a.
Media pembalajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan
proses dan hasil belajar. b.
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
20
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung
dengan guru, masyarakat dan lingkunganya. c.
Ciri-ciri Media Gerlach dan Ely, dalam Kustandi Sutjipto, 2011:13-15
mengungkapkan, media memiliki tiga ciri antara lain sebagai berikut: a.
Ciri Fiksatif fixative property Ciri ini menggambarkan kemampuan media untuk merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu objek yang telah diambil gambarnya direkam dengan
video atau video kamera dapat dengan mudah direproduksi kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu
rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri Manipulatif manipulative property
Ciri ini menggambarkan kemampuan media dapat melakukan transformasi suatu kejadian. Kejadian atau peristiwa yang memakan
waktu lama, dapat disajikanditampilkan dalam waktu yang singkat. Contohnya adalah metamorfosis kupu-kupu, dapat disajikan dalam
waktu yang lebih singkat menggunakan gambar atau rekaman video. Di samping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat
21
pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya, proses tsunami dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari
media. c.
Ciri Distributif distributive property Ciri ini dari Media memungkinkan sebuah kejadian atau objek
dapat dipindah tanpa terbatas ruang dan waktu. Distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-
sekolah pada suatu wilayah tertentu, tetapi media itu juga misalnya rekaman video dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang
diinginkan kapan saja. Selain itu juga, dapat digunakan secara berulang-ulang.
d. Jenis-jenis Media
Ada banyak media pembelajaran yang dapat digunakan untuk suatu proses pembelajaran. Mulai dari yang sederhana, konvensional,
hingga media yang kompleks, rumit, dan modern. Dari yang hanya secara manual dan konvensional dalam pengoperasiannya, hingga yang sangat
tergantung pada perangkat keras dan kemahiran sumber daya manusia tertentu dalam pengoperasiannya. Russel dalam Kosasih, 2007:12-14
mengemukakan bahwa jenis media yang lazim digunakan dalam pembelajaran antara lain: media grafis, media audio, dan media proyeksi
diam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Media Grafis
Termasuk di dalamnya media visual, yakni pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual
menyangkut indera penglihatan. Media grafis ini meliputi: gambar foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta globe, papan
panel, dan papan buletin. b.
Media Audio Media jenis ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan
yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal kata-kata atau bahasa lisan maupun nonverbal.
Media audio meliputi radio, alat perekam tape recorder, piringan hitam, dan laboratorium bahasa. Karakteristik media audio umumnya
berhubungan dengan segala kegiatan melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Jika
diklasifikasikan kecakapan-kecakapan yang bisa dicapai meliputi hal- hal berikut:
1 Pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian.
2 Mengikuti pengarahan.
3 Digunakan untuk melatih daya analisis peserta didik dari apa
yang mereka dengar. 4
Perolehan arti dari suatu konsep. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5 Memisahkan kata atau informasi yang relevan dan yang tidak
relevan. 6
Mengingat dan mengemukakan ide atau bagian-bagian dari cerita yang mereka dengar.
c. Media Proyeksi
Media jenis ini mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya,
media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan. Sedangkan media proyeksi, pesan tersebut harus
diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran. Yang termasuk dengan media proyeksi seperti slide, filmstrip, film,
penggunaan OHP dan lain-lan. d.
Media informasi adalah alat untuk menyampaikan suatu informasi.
Contoh, komputer, internet.
e. Lingkungan sebagai media pendidikan, yakni memanfaatkan segala
aspek yang ada di lingkungan sebagai alat dalam belajar.
Media yang dikembangkan peneliti dalam penelitian ini yakni media grafis. Jenis media yang dikembangkan adalah papan rangkaian
listrik. Media ini berbentuk papan rangkaian seri dan paralel yang digunakan dalam pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam
memahami konsep tentang rangkaian listrik seri dan paralel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Kriteria Pemilihan Media
Wilkinson dalam Kosasih, 2007: 14-15 mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran,
yakni: a.
Tujuan Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang
dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling pokok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan
kelengkapan dari kriteria yang utama ini. b.
Ketepatgunaan Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting
dari benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang dipelajari adalah aspek-aspek yang menyangkut gerak,
maka media film atau video akan lebih tepat. Penggunaan bahan- bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapaian
akademik. c.
Keadaan siswa Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari benda
interindividual antara siswa. Misalnya jika siswa tergolong tipe auditif visual makan siswa yang tergolong auditif dapat belajar
dengan media visual dan siswa yang tergolong visual dapat juga belajar dengan menggunakan media auditif.
25
d. Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak
tersedia. Media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memnuhi keperluan
siswa dan guru. e.
Biaya Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media,
hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu
ada beberapa media yang perlu diperhatikan dalam memilih media, Arsyad 2010:75-76 antara lain:
a. Sesuai dengan tujuan yang dicapai
Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau
gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab
26
dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep- konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-
tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkat yang lebih tinggi. b.
Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip dan generalisasi
Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses
dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus
selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas dan pembelajaran dan kemampuan mental siswa.
c. Praktis, luwes, dan bertahan
Jika tidak tersedia waktu, dana dan sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan
memakan waktu lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media pembelajaran yang baik. Kriteria ini menuntun para
guru instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat
digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan uang tersedia disekitrnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.
27
d. Guru terampil menggunakannya
Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai
dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. e.
Pengelompokkan sasaran Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama
efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang,
kelompok kecil dan perorangan. f.
Mutu teknis Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus
memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin
disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
Kustandi Sutjipto 2011:81-83 mengemukakan beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media sebagai
berikut: a.
Sesuaikan jenis media dengan materi kurikulum Saat memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan,
yang perlu diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang terdapat di dalam kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. Selanjutnya dilakukan penelaahan terkait jenis
media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut.
b. Keterjangkauan dalam pembiayaan
Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang
ada. c.
Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran
Merancang dan mengembangkan media pembelajaran perlu memperhatikan dukungan ketersediaan peralatan pemanfaatannya
di kelas. d.
Ketersediaan media pembelajaran di pasaran Hal ini berkaitan dengan media yang dibeli dalam bentuk jadi atau
yang telah diproduksi. Dalam mengadakan media pembelajaran, perlu diperhatikan ketersediaan media tersebut di pasaran.
e. Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran
Media pembelajaran yang diadakan atau dikembangkan hendaknya mudah digunakan oleh guru maupun murid.
29
f. Pengembangan Media
Penggunaan media dalam suatu proses pembelajaran sangat membantu guru untuk menyampaikan materi atau informasi dengan baik.
Dengan menggunakan media, diharapkan terjadi interaksi antara guru dan peserta didik secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang
sesuai dengan tujuan. Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan
atau materi pelajarannya kepada peserta didik, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan peserta didik. Dalam
hal ini, pengembangan media yang dirancang adalah media konvensional papan rangkaian listrik. Pembuatan media tersebut untuk siswa kelas V
SD dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami konsep tentang rangkaian listrik seri dan paralel.
Pengembangan suatu media pembelajaran oleh guru harus memperhatikan kebutuhan dan karakteristik peserta didik itu sendiri. Jika
kita ingin membuat suatu media pembelajaran, tentu saja kita berharap bahwa media yang akan dibuat dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh
peserta didik. Media pembelajaran tersebut hanya akan digunakan jika memang media itu mereka perlukan. Mengacu Lickona dalam Suryana,
2013:115 terkait dengan pengembangan media tersebut, guru juga harus mengetahui bagaimana karakteristik peserta didik kelas V, seperti:
a. Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
30
b. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin belajar.
c. Memiliki minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran khusus untuk
menonjolkan bakat-bakatnya. d.
Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. e.
Membenci kegagalan atau kesalahan. Sadiman 2014:17-18 menyatakan, setelah mengetahui kebutuhan
dan karakteristik peserta didik, sebagai guru yang merancang media pembelajaran tersebut, kita harus mengetahui pengetahuan atau
keterampilan awal peserta didik. Dalam hal ini, pengembangan media konvensional yang dimaksud memiliki kegunaan yang sama dengan
media pembelajaran lainnya yaitu: a.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka.
b. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif peserta didik. Hal ini dapat menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung
antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan serta memungkinkan peserta didik belajar sendiri menurut kemampuan dan
minatnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Media Pembelajaran Konvensional