Prosedur Pengembangan METODE PENELITIAN

49 mendesain produk pada bulan Oktober. Kemudian pada bulan November-Desember, peneliti melakukan validasi produk. Setelah memperoleh hasil validasi, pada bulan Januari peneliti melakukan revisi produk.

C. Prosedur Pengembangan

Suatu masalah atau gejala yang dipandang menarik dan berharga untuk diteliti akan dicari solusinya melalui riset. Dengan demikian dengan menggunakan metode atau lebih tepatnya pendekatan dipilih karena dianggap oleh peneliti akan dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dikajinya. Penelitian dan pengembangan Research and Development yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang administasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui Research dan Development. Prosedur pengembangan yang digunakan pada Penelitian ini menggunakan pengembangan oleh Borg and Gall yakni metode Research and Development RD yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Mengacu pada Sugiyono 2015:408 mengemukakan ada beberapa langkah-langkah penelitian dan pengembangan antara lain: 1. Potensi dan Masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 yang terjadi. Masalah ini dapat diatasi melalui Research and Development RD dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola, dan sistem ini akan ditemukan dan dapat diaplikasikan secara efektif jika dilakukan melalui penelitian dan pengembangan. 2. Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi atau data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Di sini diperlukan metode penelitian tersendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai. 3. Desain Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development RD bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian Research and Development RD diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasinya. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 4. Validasi Desain Validasis desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional akan lebih efektif atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatanya. 5. Revisi Desain Setelah desain produk, divalidasi oleh pakar dan para ahli lainnya, maka dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut. 6. Uji coba Produk Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas. 7. Revisi Produk Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya. 8. Uji coba Pemakaian Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan pada pemakaian kondisi nyata. Dalam uji coba pemakaian, sebaiknya pembuatan produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk tersebut. Dalam hal ini adalah media pembelajaran yang dikembangkan peneliti. 10. Produksi Masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal. Berikut adalah langkah-langkah pengembangan menurut Sugiyono tersebut dapat dipaparkan dalam bagan sebagai berikut: Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode Research and Development RD Potensi dan Masalah Validasi Desain Revisi Produk Revisi Desain Desain produk Pengumpulan Data Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba Produk Produksi masal 53 Prosedur pengembangan penelitian ini akan menghasilkan desain produk final berupa pengembangan media papan rangkaian listrik. Pengembangan produk ini akan mengikuti prosedur yang dikemukakan oleh Sugiyono. Peneliti membatasi pengembangan media papan rangkaian listrik hanya sampai pada tahap ke 5 yaitu 1 Potensi dan masalah, 2 Pengumpulan data, 3 Desain produk, 4 Validasi desain, dan 5 Revisi produk. Langkah-langkah pengembangan tersebut dapat dipaparkan dalam bagan sebagai berikut: Bagan 3.2 Desain Penelitian Pengembangan Tahap Keempat Validasi Media Pembelajaran Tahap Kedua Pengumpulan Data Hasil wawancara Pengumpulan data Penentuan masalah Konsultasi dosen Tahap Ketiga Desain Media Pembelajaran Papan Rangkaian Listrik Konsep media Desain media Pengumpulan bahan Pembuatan media pembelajaran Tahap Pertama Analisis Kebutuhan Potensi dan Masalah Analisis Kebutuhan Wawancara Pembuatan instrumen validasi Konsultasi dosen Revisi Instrumen siap digunakan Analisis Guru dan kepala sekolah Pakar media Pembelajaran Validasi media Tahap Kelima Revisi Produk Hasil validasi produk Revisi media Prototipe media pembelajaran konvensional 54 Tahap pertama, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara dengan guru wali kelas V berinsial U pada Sabtu, 14 September 2016 di SD Negeri Kalasan 1 yang merupakan salah satu SD yang sudah menggunakan kurikulum 2013. Wawancara dengan guru kelas V ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di lapangan, terkait dengan penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan potensi dan masalah tersebut, peneliti dapat mengembangkan media pembelajaran konvensional pada tema 3 Kerukunan Dalam Bermasyarakat dengan subtema 1 Hidup Rukun”. Tahap kedua, peneliti melakukan analisis kebutuhan sesuai dengan potensi dan masalah berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh. Hasil wawancara tersebut, digunakan sebagai bahan pertimbangan pembuatan produk berupa media pembelajaran konvensional untuk kelas V SD. Kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengumpulan data yang relevan terkait masalah yang ada. Tahap ketiga adalah tahap untuk mendesain produk yang akan dikembangkan oleh peneliti yakni media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik pada materi rangkaian listrik. Pada tahap ini, peneliti menentukan konsep media yang cocok untuk memecahkan masalah sesuai dengan hasil wawancara. Selanjutnya, mendesain media yang akan dibuat dan pengumpulan bahan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini. Setelah semua bahan tersedia, maka dilanjutkan dengan pembuatan media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 sesuai dengan desain yang telah dirancang. Media pembelajaran yang dibuat adalah papan rangkaian listrik yang didesain untuk mempermudah siswa memahami konsep atau materi pembelajaran IPA tentang rangkaian listrik seri dan paralel. Tahap keempat, peneliti menggunakan validasi pakar media pembelajaran untuk mengevaluasi desain produk pengembangan media pembelajaran. Tahap ini diawali dengan pembuatan instrumen validasi dan melakukan validasi produk. Instrumen yang dibuat adalah kuensioner yang digunakan untuk validasi produk penelitian yang dilakukan oleh satu pakar media pembelajaran dan guru kelas V SD. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan serta kelebihan dari produk tersebut, sekaligus dijadikan bahan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan. Tahap kelima merupakan tahap akhir yakni revisi produk. Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar, saran dan masukan oleh para pakar serta dosen pembimbing sehingga menjadi produk berupa media pembelajaran konvensional yaitu media papan rangkaian listrik untuk kelas V sekolah dasar.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengembangan media konvensional kotak bintang pada materi mengurutkan angka dalam subtema aku merawat tubuhku untuk siswa kelas 1 sekolah dasar.

0 1 212

Pengembangan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda pada subtema aku istimewa untuk siswa kelas satu (I) Sekolah Dasar.

0 2 322

Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema hidup rukun di sekolah untuk siswa kelas 2 Sekolah Dasar.

14 128 291

Pengembangan media pembelajaran konvensional album Pop Up Two par pada materi pokok perkembangbiakan hewan dalam subtema perkembangbiakan hewan dan daur hidup hewan untuk siswa kelas III sekolah d

0 0 196

Pengembangan media pembelajaran konvensional pop up book pada materi pokok jenis jenis pekerjaan berdasarkan kondisi geografis subtema 1 untuk siswa kelas empat (IV) sekolah dasar

0 8 198

Pengembangan media pembelajaran konvensional papan siklus air subtema 2 macam macam peristiwa dalam kehidupan pada materi pokok siklus air untuk siswa kelas V sekolah dasar

0 1 225

Pengembangan media konvensional kotak bintang pada materi mengurutkan angka dalam subtema aku merawat tubuhku untuk siswa kelas 1 sekolah dasar

0 0 210

Pengembangan media papan penjumlahan pada materi pokok penjumlahan dalam subtema gemar berolahraga untuk siswa kelas I sekolah dasar

0 4 215

Pengembangan media pembelajaran konvensional timeline timbul pada materi pokok teknologi komunikasi untuk siswa kelas III Sekolah Dasar

0 5 246

Pengembangan media pembelajaran papan rantai makanan subtema 3 memelihara ekosistem pada materi pokok rantai makanan pada suatu ekosistem untuk siswa kelas V sekolah dasar

7 17 227