13
BAB II LANDASAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang IPA
1. Hakikat IPA
Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris yaitu Natural Science. IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam Bundu, 2006: 9. Sejalan dengan pendapat tersebut, Wisudawati dan Sulistyowati, 2015: 22 menyatakan bahwa IPA merupakan
rumpun ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual factual, baik berupa kenyataan reality atau kejadian events
dan hubungan sebab akibat. IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi di alam. IPA mempelajari tentang hubungan sebab
akibat mengenai fenomena yang ada di alam yang berupa kenyataan maupun kejadian.
Samatowa 2006: 2 berpendapat bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan yang membahas gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang
didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. IPA merupakan suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan
cara yang khas atau khusus, yaitu melakukan observasi eksperimental, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian
seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain Alvy dan Rahma, 2011: 18.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari fenomena yang terjadi di alam. IPA membahas
14 gejala-gejala yang terjadi di alam secara sistematis berdasarkan hasil percobaan
dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh dari observasi, eksperimental, penyimpulan, dan
penyusunan teori yang saling berkaitan.
2. Komponen IPA
IPA merupakan ilmu yang diperoleh melalui proses ilmiah. IPA diperoleh manusia melalui pengamatan pada beberapa komponen. Secara garis besar IPA
memiliki tiga komponen yang meliputi: 1 proses ilmiah, misalnya mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, merancang dan melaksanakan eksperimen, 2
produk ilmiah misanya prinsip, hukum, dan teori, dan 3 sikap ilmiah, misanya ingin tahu, hati-hati, obyektif dan jujur Bundu, 2006:11.
a.
IPA Sebagai Proses
IPA sebagai proses merupakan pemerolehan IPA yang disusun dan diperoleh melalui metode ilmiah. Menurut Sulistyorini 2007: 9 IPA diperoleh
melalui proses penelitian atau eksperimen yang memerlukan keterampilan dasar yang meliputi: observasi, klasifikasi, interpretasi, presdiksi, hipotesis,
mengendalikan variabel, merencanakan dan melaksanakan penelitian, inferensi, aplikasi dan komunikasi. Keterampilan dasar dalam proses IPA disebut juga
keterampilan proses. Metode ilmiah pada jenjang sekolah dasar tidak diajarkan secara
keseluruhan tetapi keterampilan proses IPA tersebut dikembangkan secara bertahap dan berkesinambungan membentuk keutuhan sehingga siswa dapat
melakukan penelitian sederhana. Untuk memahami suatu konsep IPA, guru
15 memberi peluang kepada siswa untuk memperoleh dan menemukan konsep.
Pengalaman siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar melalui percobaan dan membuat kesimpulan akan mempermudah siswa mempelajari konsep IPA.
b.
IPA Sebagai Produk
IPA sebagai produk berisi prinsip, hukum, dan teori yang dapat menjelaskan dan memahaami alam beserta fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya. IPA
sebagai disiplin ilmu disebut produk sains karena berisi kumpulan hasil kegiatan empirik dan analitik yang dilakukan para ilmuan. Menurut Iskandar Bundu,
2006: 11-12 hasil kegiatan empirik dan analitik tersebut membentuk kumpulan pengetahuan yang tersusun sebagai berikut.
a. Fakta IPA: fakta merupakan produk IPA yang paling dasar yang berupa
pertanyaan dan pernyataan tentang benda maupun peristiwa yang benar-benar ada dan dibuktikan secara objektif.
b. Konsep IPA: konsep merupakan suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta
IPA yang saling berhubungan. c.
Prinsip IPA: prinsip merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep- konsep yang berkaitan.
d. Hukum IPA: hukum merupakan prinsip-prinsip yang sudah diterima
kebenarannya yang memiliki daya uji yang kuat. e.
Teori IPA: teori adalah kerangka hubungan yang lebih luas mengenai fakta, konsep, prinsip, dan hukum sehingga berupa gambaran yang dibuat para
ilmuan untuk menjelaskan gejala alam.
16 c.
IPA Sebagai Sikap Ilmiah
IPA sebagai sikap merupakan sikap yang dimiliki para ilmuwan dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru Bundu, 2006: 13. Sikap ilmiah
dibutuhkan dalam proses IPA supaya produk IPA dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Asy’ari 2006: 20 menyatakan beberapa kriteria yang termasuk sikap ilmiah utama dalam IPA ialah: obyektif, teliti, terbuka, kritis, dan tidak
mudah putus asa.
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar