Jenis Aktivitas Belajar Aktivitas Belajar

40 dengan ujian lisan, ujian tertulis, tes buku terbuka, tes yang dikerjakan di rumah, dan lain-lain. Gagne dan Briggs menjelaskan rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam kelas meliputi 9 aspek untuk menumbuhkan aktivitas dan partisipasi siswa. Adapun aspek tersebut sebagai berikut. a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Menjelaskan tujuan instruksional kemampuan dasar kepada siswa. c. Mengingatkan kompetensi prasyarat. d. Memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari. e. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. f. Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. g. Memberikan umpan balik feed back. h. Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur. i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran. Yamin, 2007: 83-84

3. Jenis Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar memiliki jenis yang beragam yang dapat dilihat dari pertisipasi siswa dalam pembelajaran. Mc Keachie mengemukakan bahwa aktivitas siswa dapat diukur apabila siswa ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan pembelajaran, sehingga siswa mengetahui tujuan yang akan dicapai saat 41 pembelajaran tersebut Warsono dan Hariyanto, 2012: 8. Aktivitas siswa dapat dilihat dari partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa yang aktif akan memahami materi yang diajarkan karena siswa mengetahui tujuan pembelajarannya. Dierich menggolongkan kegiatan siswa menjadi delapan aktivitas sebagai berikut Sardiman, 2007: 101. a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, dan pekerjaan orang lain. b. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, dan diskusi. c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. d. Writing activities, spserti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan pecobaan, membuat konstruksi, pendekatan mereparasi, bermain, berkebun, beternak. g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. h. Emotional activities, seperti misalnya menaruh minatserius, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. 42 Menurut Uno dan Mohamad 2011: 34 ciri-ciri siswa yang aktif sebagai berikut. a. Siswa akan terbiasa belajar teratur walaupun tidak ada ulangan. b. Siswa mahirmemanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada. c. Siswa terbiasa melakukan sendiri kegiatan belajar tanpa adanya perintah dari guru terlebih dahulu. d. Siswa mengerti bahwa guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sudjana 2009: 61 mengemukakan aktivitas siswa dapat dilihat dalam kegiatan sebagai berikut. a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. b. Terlibat dalam pemecahan masalah. c. Bertanya kepada siswa lainguru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi. d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah. e. Melaksanakan diskusi kelompok. f. Menilai kemampuan dirinya dari hasil yang diperolehnya. g. Melatih diri dalam memecahkan soalmasalah. h. Kesempatan menggunakanmenerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugaspersoalan yang dihadapinya. Aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di lingkungan sekolah beragam jenisnya. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat. Tahapan pembelajaran IPA terdapat berbagai macam aktivitas, mulai dari aktivitas mengamati, mengukur, mengklasifikasi, membandingkan, memprediksi, menyimpulkan, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, menganalisis, data dan mengkomunikasikan hasil kegiatan tersebut termasuk dalam ketrampilan proses IPA. Jadi semua bentuk kegiatan atau aktivitas yang 43 dilakukan dalam pembelajaran IPA disebut dengan keterampilan proses Bandu, 2006: 23. Aktivitas pembelajaran IPA menurut Sani 2014: 64-67 dibedakan menjadi tiga, yaitu aktivitas membangun pengetahuan konseptual, aktivitas membangun pengetahuan prosedural, dan aktivitas membangun pengetahuan ekspresi. Pertama, aktivitas siswa dalam membangun pengetahuan konseptual meliputi: membaca teks, menghadiri presentasi demonstrasi, membuat catatan, mengamati benda, berdiskusi, berpartisipasi dalam simulasi, mengeksplorasi topik, mempelajari istilah, mengobservasi fenomena, membedakan pengamatan dengan inferensi, mengembangkan prediksi atau hipotesis serta variabel, memilih prosedur, menata prosedur, mengorganisasi data, menganalisis data, membandingkan temuan dengan prediksi atau hipotesis, dan membuat hubungan antara temuan dan konsep atau pengetahuan. Kedua, aktivitas siswa dalam membangun pengetahuan prosedural meliputi: belajar dan latihan prosedur keselamatan, mempelajari pengukuran, latihan menggunakan alat, mempersiapkan dan membersihkan peralatan, melakukan prosedur percobaan, melakukan pengamatan, mencatat data, memanipulasi variabel untuk memperoleh data, mengumpulkan data, mengumpulkan sampel, dan menganalisis data. Ketiga, aktivitas siswa dalam membangun pengetahuan ekspresi meliputi: merespon pertanyaan, menulis laporan, mengkreasi gambar, presentasi atau demonstrasi, debat, mengembangkan pendekatan, membuat sketsa atau gambar 44 percobaan, mengembangkan peta konsep, menjalankan permainan pendidikan, mengembangkan permainan, dan mengkreasi produk. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa merupakan keterlibatan siswa atau partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Aktivitas siswa dapat digolongkan menjadi 8, yaitu visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Aktivitas pada pembelajaran IPA dapat dilihat dari segi aktivitas membangun pengetahuan konseptual, aktivitas membangun pengetahuan prosedural, dan aktivitas membangun pengetahuan ekspresi. Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA di SD. Aktivitas belajar dalam penelitian ini meliputi: 1 visual activities: memperhatikan penjelasan guru, membaca langkah percobaan, mengamati dalam eksperimenpercobaan; 2 oral activities: berdiskusi menyampaikan pendapat maupun bertanya; 3 listening activities: mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan presentasi, mendengarkan pendapat teman; 4 writing activities: menulis data hasil percobaan, membuat rangkuman; 5 motor activities: menyiapkan alat dan bahan percobaan, melakukan percobaan, 6 mental activities: menganalisis hasil percobaan, menanggapi presentasi kelompok lain, membuat kesimpulan; dan 7 emotional activities: bersemangat, berani, dan serius. 45

E. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNG MULYO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN MATERI GLOBALISASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 WARUNGPRING PEMALANG

0 10 278

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUIPENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS VA SD MUHAMMADIYAH 22 SRUNI TAHUN 2015

0 6 17

PENDAHULUAN PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS VA SD MUHAMMADIYAH 22 SRUNI TAHUN 2015/ 2016.

0 2 6

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning ( CTL) Pada Siswa Kelas II SD Negeri 2 Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning ( CTL) Pada Siswa Kelas II SD Negeri 2 Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo

0 1 16

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning pada Pokok Bahasan Persegi dan Persegi Panjang (PTK Pada Siswa

0 1 18