Analisis Observasi Analisis Tes Hasil Belajar Siswa

64 kuantitatif digunakan untuk menganalisis data berupa angka, sedangkan deskriptif kualitatif untuk menganalisis data berupa informasi yang berbentuk kalimat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada setiap siklus. Skor dari lembar observasi dan tes evaluasi akan dibandingkan antara siklus I dan siklus II, apabila mengalami peningkatan maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan CTL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas VA SD Negeri 1 Srandakan. Analisis data kualitatif digunakan untuk memaknai atau menafsirkan hasil pengamatan yang diperoleh dari lembar observasi. Dalam penelitian ini pada pengamatan tindakan yang dilakukan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Hasil refleksi siklus I menjadi dasar untuk pelaksanaan siklus II dan seterusnya.

1. Analisis Observasi

a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lembar observasi aktivitas siswa digunakan sebagai pedoman untuk mengamati aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran IPA dengan pendekatan CTL. Data hasil observasi aktivitas siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Data diambil dari lembar observasi aktivitas siswa yang dipaparkan dalam bentuk persentase. 65 Pengukuran persentase skor hasil observasi menggunakan rumus sebagai berikut Trianto, 2010: 241. Hasil perhitungan persentase skor hasil observasi tersebut kemudian ditafsirkan dalam kategori sebagai berikut Purwanto, 2012: 103. Tabel 6. Kategori Persentase Skor. Persentase Kategori 86-100 Sangat baik 76-85 Baik 60-75 Cukup 55-59 Kurang 0-54 Sangat Kurang Dari analisis data lembar observasi aktivitas siswa dapat diketahui persentase aktivitas siswa pada masing-masing siklus, sehingga dapat diketahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA yang telah dilaksanakan. Hasil analisis data kemudian disajikan secara deskriptif kuatitatif. b. Lembar Observasi Guru Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pendekatan CTL pada RPP yang sudah disusun. Hasil pengamatan dalam lembar observasi guru dianalisis secara deskriptif kualitatif yang diolah menjadi kalimat bermakna.

2. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa

Tes hasil belajar siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif yaitu dengan mencari mean atau nilai rata-rata untuk membandingkan rata-rata siklus I dan siklus II. Persentase = ×100 66 Rata-rata dihitung menggunakan rumus sebagai berikut Purwanto, 2006: 86. Keterangan : M = mean rata-rata ∑X = jumlah nilai siswar N = jumlah siswa Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti, dapat diketahui dengan menghitung capaian ketuntasan belajar berdasarkan KKM di SD Negeri 1 Srandakan yaitu sebesar 75. Tingkat penilaian hasil belajar akan dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan gagal dengan klasifikasi sebagai berikut. Tabel 8. Pengelompokan Nilai Berdasarkan Pendapat Arikunto 2009: 245 Rentang Nilai Kategori 80-100 Baik Sekali A 66-79 Baik B 56-65 Cukup C 40-55 Kurang D 0-39 Gagal E Sedangkan, untuk mengetahui capaian ketuntasan belajar setiap siklus dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut Daryanto, 2011: 192. M = P = ×100 67

H. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNG MULYO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN MATERI GLOBALISASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 WARUNGPRING PEMALANG

0 10 278

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUIPENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS VA SD MUHAMMADIYAH 22 SRUNI TAHUN 2015

0 6 17

PENDAHULUAN PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS VA SD MUHAMMADIYAH 22 SRUNI TAHUN 2015/ 2016.

0 2 6

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning ( CTL) Pada Siswa Kelas II SD Negeri 2 Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning ( CTL) Pada Siswa Kelas II SD Negeri 2 Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo

0 1 16

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning pada Pokok Bahasan Persegi dan Persegi Panjang (PTK Pada Siswa

0 1 18