16 c.
IPA Sebagai Sikap Ilmiah
IPA sebagai sikap merupakan sikap yang dimiliki para ilmuwan dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru Bundu, 2006: 13. Sikap ilmiah
dibutuhkan dalam proses IPA supaya produk IPA dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Asy’ari 2006: 20 menyatakan beberapa kriteria yang termasuk sikap ilmiah utama dalam IPA ialah: obyektif, teliti, terbuka, kritis, dan tidak
mudah putus asa.
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Pembelajaran IPA
adalah interaksi
antara komponen-komponen
pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan Asih Widi Wisudawati dan Eka
Sulistyowati, 2015: 26. Pembelajaran IPA harus mencakup semua aspek pengetahuan yang dihasilkan oleh aplikasi metode saintifik, bukan saja fakta dan
konsep proses saintifik tetapi juga berbagai variasi aplikasi pengetahuan dan prosesnya seperti pengamatan, pengelompokan, perkiraan serta penilaian dan
interpretasi yang seyogyanya sudah diajarkan sejak dini Semiawan, 2008: 103. Wisudawati dan Sulistyowati 2015: 26 menyatakan bahwa proses
pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Tahapan
tersebut saling berkaitan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Pembelajaran IPA di SD sangat penting. Samatowa 2010: 3-4
menggolongkan pentingnya IPA di sekolah dasar menjadi empat golongan sebagai berikut.
17 a.
IPA berfaedah bagi suatu bangsa karena kesejahteraan materil suatu bangsa bergantung pada kemampuan bangsa di bidang teknologi. IPA merupakan
pengetahuan dasar untuk teknologi. b.
Bila IPA diajarkan dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis supaya siswa dapat
memecahkan permasalahan. c.
IPA tidak hanya sekedar menghafal pengetahuan apabila diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh siswa.
d. Mata pelajaran IPA memiliki nilai-nilai pendidikan berupa potensi yang dapat
membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran IPA di SD merupakan interaksi komponen pembelajaran IPA yang mengembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis siswa. Adapun
tahapan dalam pembelajaran IPA meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Pembelajaran
IPA sangat penting untuk diberikan sejak usia sekolah dasar karena mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir. Pada kurikulum KTSP, IPA
lebih menekankan mempelajari alam sekitar serta menerapkannya dalam kehidupan di lingkungannya.
4. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar