68 antar responden dan peneliti yang menghasilkan data yang sesuai kondisi dalam
lingkungan sekolah. Observasi dilakukan terutama terkait implementasi pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta baik dalam
pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan keseharian melalui kultur sekolah. 3.
Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
seputar pembinaan karakter siswa seperti berupa profil sekolah, silabus, data prestasi, data kegiatan siswa, rencana kegiatan sekolah, dan hasil rapat evaluasi
program sekolah yang kemudiandilakukan analisis untuk memperinci penemuan tersebut dan mendapatkan deskripsi dari dokumen responden. Data yang diperoleh
dari hasil dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Dokumen-dokumen yang telah diperoleh terkait
kegiatan pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta inilah yang dilakukan deskripsi dan dianalisis untuk memperdalam dan memperinci
penemuan penelitian tersebut.
E. Instrumen Penelitian
Berdasarkan teknik pengumpulan data di atas, maka instrumen dalam penelitian pembinaan karakter berbasis agama ini adalah peneliti menggunakan
alat bantu berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi yang disusun sebelum penelitian dengan mengacu pada kajian
pustaka peneliti. Sehingga melalui instrumen ini akan memudahkan proses pengumpulan data agar menjadi lebih sistematis dan mudah. Sebelum dilakukan
penyusunan instrumen menjadi pedoman-pedoman tersebut, terlebih dahulu
69 dilakukan pembuatan kisi-kisi instrumen untuk memudahkan pembuatan
instrumen. Kisi-kisi instrumen penelitian tersebut berisi tentang komponen, sub komponen, indikator, sumber data, metode, dan instrumen dalam penelitian
pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta. 1.
Pedoman Wawancara Pada penelitian ini peneliti menggunakan pedoman wawancara secara tidak
berstruktur agar dapat diperoleh data secara mendalam terkait pembinaan karakter, sehingga besar kemungkinan dalam implementasinya terjadi perubahan
antara yang ditanyakan dengan pertanyaan pada pedoman. Sebelum pedoman wawancara tersebut dibuat, sebelumnya juga telah dibuat kisi-kisi pedoman
wawancara dilanjutkan penulisan pertanyaan. Pembuatan kisi-kisi pedoman wawancara tersebut dengan merumuskan tujuan wawancara, pembuatan layout,
menyusun pertanyaan, hingga pada tahap melaksanakan wawancara dengan berbagai subjek penelitian di SMA Negeri 5 Yogyakarta.
2. Pedoman Observasi
Peneliti menggunakan pedoman observasi dengan cara menyusun garis- garis besar dari butir-butir umum kegiatan yang diobservasi melalui langkah-
langkah seperti perumusan tujuan observasi, pembuatan kisi-kisi, penyusunan pedoman, hingga diperoleh data observasi agar dapat dianalisis. Butir-butir umum
kegiatan yang dimasukkan dalam pedoman observasi terkait manajemen pembinaan karakter berbasis agama seperti analisis kondisi lingkungan di SMA
Negeri 5 Yogyakarta, pembinaan karakter oleh guru dalam pembelajaran,
70 pembinaan karakter dalam pengembangan diri, pembinaan karakter dalam budaya
sekolah, maupun kondisi fasilitas yang digunakan dalam pembinaan karakter. 3.
Pedoman Dokumentasi Selain menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi, dalam
penelitian semakin memiliki kekuatan data apabila menggunakan dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian tertuang dalam pedoman dokumentasi. Pedoman
inilah yang di dalamnya memuat keterangan-keterangan dokumen yang dapat digunakan sebagai penambah pemahaman atau penambah informasi dalam
penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman dokumentasi untuk memperoleh data pendukung seperti data-data sekolah yang terkait dengan
program pembinaan karakter peserta didik melalui media bantu sehingga akan diperoleh hasil fisik yang jelas. Hal-hal yang didokumentasi berupa dokumen
kegiatan, silabus, data prestasi siswa, visi misi, dan laporan-laporan yang mendukung kegiatan pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5
Yogyakarta.
F. Teknik Analisis Data