65
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian Manajemen Pembinaan Karakter Berbasis Agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Peneliti
melakukan pendekatan dengan berorientasi pada berbagai fenomena di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Fenomena yang terjadi ialah segala bentuk perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembinaan karakter berbasis agama yang dilakukan di SMA Negeri 5 Yogyakarta.
Penggunaan metode kualitatif ini menghasilkan deskripsi tentang kegiatan manajemen karakter berbasis agama yang terjadi di SMA Negeri 5 Yogyakarta
dengan menganalisis berbagai fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, hingga persepsi individu. Data yang telah diperoleh dideskripsikan untuk menemukan
kesimpulan penjelasan yang mengarah pada suatu kesimpulan akhir. Peneliti sebagai instrumen akan lebih menerapkan makna dari hasil generalisasi dengan
menganalisis data kualitatif.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dengan judul “Manajemen Pembinaan Karakter Berbasis Agama di S
MA Negeri 5 Yogyakarta” ini dilakukan pada bulan Februari–April 2016. Lokasi Penelitian dilakukan di SMA Negeri 5 Yogyakarta, Jalan Nyi
Pembayun 39 Prenggan Kotagede Yogyakarta.
66
C. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah personil-personil di sekolah yang memiliki peran dan bertanggung jawab dalam pembinaan karakter
berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Subjek tersebut diambil berdasarkan peran personil yang dianggap memiliki pengalaman dan konstribusi
lebih terhadap kegiatan pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Sehingga peneliti menentukan subjek penelitian yang terdiri atas
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, guru, dan siswa sebagai pelaku kegiatan pembinaan karakter.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian kualitatif, peneliti melakukan teknik pengumpulan data di SMA Negeri 5 Yogyakarta melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi.
Wawancara pada masing-masing responden secara formal dilakukan masing- masing satu kali pertemuan. Kemudian untuk melengkapi data temuan di
lapangan dilakukan wawancara lanjutan khususnya terhadap wakil kepala dan guru. Pengumpulan data dilakukan peneliti selama 15 kali kunjungan di SMA
Negeri 5 Yogyakarta. 1.
Wawancara Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara sebagai bahan
pengambilan informasi yang dilakukan melalui pertemuan tatap muka secara individual. Dalam metode penelitian kualitatif, dikatakan bahwa wawancara
merupakan teknik pengumpulan data utama. Hal ini dikarenakan pertanyaan-
67 pertanyaan wawancara dapat dikembangkan lebih rinci sesuai dengan kondisinya
yang dapat terurai menjadi suatu perluasanpendalaman. Wawancara yang dilakukan adalah menggunakan jenis tak berstruktur
sebagai bentuk pengumpulan data deskriptif kualitatif terkait manajemen pembinaan karakter agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Wawancara dalam
penelitian ini dilakukan dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala bidang Kesiswaan, guru, dan siswa sebagai personil-personil yang terlibat dalam kegiatan pembinaan
karakter yang dilakukan secara bertahap. Pada pelaksanaan wawancara, peneliti menggunakan pedoman wawancara berupa garis-garis besar tentang implementasi
pembinaan karakter berbasis agama yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sehingga dapat dilakukan wawancara secara lebih mendalam dan
hasil yang diperoleh dapat digunakan sebagai sumber data yang kuat. Pada pelaksanaannya. Wawancara tak berstruktur memungkinkan untuk menambah dan
mengurangi konsep dalam pedoman wawancara. 2.
Observasi Peneliti menggunakan observasi sebagai cara pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan kegiatan pembinaan karakter agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti membuat pedoman observasi
yang berisi butir-butir kegiatan yang diobservasi. Observasi yang dilakukan peneliti adalah secara nonpartisipatif, yaitu peneliti hanya sebatas mengamati
kegiatan pembinaan karakter yang dilakukan di sekolah tanpa terlibat mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan model observasi yang digunakan adalah secara
terbuka, yaitu peneliti hadir dalam kegiatan responden sehingga terjadi interaksi
68 antar responden dan peneliti yang menghasilkan data yang sesuai kondisi dalam
lingkungan sekolah. Observasi dilakukan terutama terkait implementasi pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta baik dalam
pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan keseharian melalui kultur sekolah. 3.
Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
seputar pembinaan karakter siswa seperti berupa profil sekolah, silabus, data prestasi, data kegiatan siswa, rencana kegiatan sekolah, dan hasil rapat evaluasi
program sekolah yang kemudiandilakukan analisis untuk memperinci penemuan tersebut dan mendapatkan deskripsi dari dokumen responden. Data yang diperoleh
dari hasil dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Dokumen-dokumen yang telah diperoleh terkait
kegiatan pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta inilah yang dilakukan deskripsi dan dianalisis untuk memperdalam dan memperinci
penemuan penelitian tersebut.
E. Instrumen Penelitian