29 membantu peserta didik dalam menghindari atau mengatasi kesulitan
–kesulitan untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Pembinaan peserta didik sebagai
kegiatan untuk memberikan bekal dan arahan kepada peserta didik terhadap berbagai jenis materi pembinaan yang telah direncanakan baik melalui bidang
akademik, non akademik, dan sikapmental spiritual peserta didik agar dapat mampu mengembangkan potensi di sekolah sesuai dengan tujuan Pendidikan
Nasional. Pendapat lain tentang pembinaan seperti dikutip dalam KBBI Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2005: 152 yaitu “pembinaan adalah proses, cara, perbuatan membina, pembaharuan, penyempurnaan, dan usaha, tindakan dan
penyempurnaan, dan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang lebih baik”.
Kesimpulan dari konsep pembinaan peserta didik menurut pendapat tersebut dapat dijabarkan sebagai segala kegiatan yang dilakukan oleh sekolah
baik berupa proses, cara yang meliputi pembaharuan, penyempurnaan, dan tindakan dalam rangka memberikan pelayanan berupa bantuanbimbingan kepada
peserta didik melalui berbagai kegiatan di sekolah, baik akademik maupun non akademik untuk membentuk sikap dan mengembangkan potensi yang dimiliki
peserta didik sesuai yang diharapkan.
2. Fungsi Pembinaan Peserta Didik
Pembinaan peserta didik sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka memberikan pelayananbantuan kepada peserta didik untuk membentuk
sikap dan potensi yang dimilikinya. Fungsi yang sedemikian merupakan salah
30 satu penjabaran dari tujuan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003. Sehingga fungsi pembinaan peserta didik adalah sama seperti yang dicita-citakan pada Bab II Pasal 3 UU tersebut, yang menyatakan :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi
warga negara
yang demokratis
dan bertanggungjawab.”
Berdasarkan penjelasan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep pembinaan karakter sebagai
segala kegiatan yang dilakukan oleh sekolah baik berupa proses, cara yang meliputi pembaharuan, penyempurnaan, dan tindakan dalam rangka memberikan
pelayanan berupa bantuanbimbingan kepada peserta didik melalui berbagai kegiatan di sekolah, baik akademik maupun non akademik untuk membentuk
sikap dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik sesuai tujuan yang direncanakan memiliki hubungan dengan makna dalam tujuan pendidikan
nasional. Hal ini dijelaskan bahwa membentuk sikap dan mengembangkan potensi mewakili menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Sedangkan fungsi yang dimaksud
dari pembinaan siswa tersebut dapat disamakan dengan fungsi pendidikan nasional.
31
3. Tujuan Pembinaan Peserta Didik
Jika dilihat dari fungsi Bab II Pasal 3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, maka tujuan dari pendidikan nasional disamping
mencerdaskan bangsa adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Maka dari itu, pembinaan peserta didik
sebagai serangkaian dari proses pendidikan juga memiliki tujuan yang sama sesuai yang diuangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
Secara lebih khusus, tujuan pembinaan peserta didik dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2008 pasal 1 tentang pembinaan kesiswaan, yang menjelaskan bahwa tujuan pembinaan peserta didik adalah :
a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu meliputi bakat,
minat, dan kreatifitas; b.
Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh
negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan; c.
Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat;
d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia,
demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani civil society.
Kesimpulan dari peraturan tersebut dapat diketahui bahwa tujuan pembinaan karakter dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 39 Tahun 2008
pada dasarnya merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan nasional yang sama- sama mengedepankan pengembangan potensi siswa, pembentukan kepribadian
32 dan akhlak mulia, dan menciptakan warga masyarakat yang demokratis,
menghormati hak-hak asasi dan bertanggung jawab.
4. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik