13 melakukan afeksi peserta didik. Penilaian kegiatan sebagai penunjang nantinya
akan menyatu dengan pendidikan agama dan tidak menjadi satu dalam penialaian aspek pengembangan diri. Ini wajar mengingat status sekolah bukan sebagai
madrasah diniyah sehingga kurikulum yang diterapkan juga serupa dengan sekolah negeri lain. Maka dari itu langkah penilaian afeksi basis agama akan
terintegrasi sebagai pertimbangan nilai pendidikan agama. Maka dari itu, melihat beberapa implementasi pembinaan karakter berbasis
agama yang dapat berjalan secara lancar, peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang bagaimana kegiatan manajemen dalam pembinaan karakter
tersebut. Hal lain yang menjadi ketertarikan peneliti adalah ciri khas SMA Negeri 5 Yogyakarta yang tidak dimiliki oleh sekolah negeri lain sebagai sekolah
berbasis agama yang telah memiliki landasan yuridis yang mampu mencetak kualitas peserta didik yang lebih baik.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penulisan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. SMA Negeri 5 Yogyakarta sebagai sekolah yang dianggap berhasil
mengembangkan nilai-nilai agama dalam keseharian sekolah. 2.
Implementasi dari kegiatan kokurikuler pembinaan karakter rata-rata berupa kegiatankeagamaan, sehingga masih dominan dilakukan oleh guru agama.
3. Belum adanya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan masih terbatasnya
kegiatan pengembangan karakter untuk siswa non muslim.
14 4.
Sekolah belum memiliki rancangan tujuan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan belum dituangkan dalam muatan kurikulum sebagai sekolah berbasis
agama. 5.
Anggaran sekolah untuk penyelenggaraan program sekolah berbasis agama melalui kegiatan IMTAQ masih terbatas, walaupun telah memiliki proporsi
terbesar dalam anggarannya. 6.
Masih adanya guru yang merasa kesulitan dalam melakukan evaluasi afeksi peserta didik, terutama agama yang menuangkan penilaian dari kegiatan
kokurikuler wajib.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan hasil pada identifikasi permasalahan di atas, maka peneliti memberikan batasan masalah pada manajemen program pembinaan karakter
berbasis agama yang meliputi perencanaan program karakter, pelaksanaan program karakter, dan evaluasi program karakter yang dilakukan pada satuan
pendidikan di SMA Negeri 5 Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah terkait
manajemen program pembinaan karakter berbasis agama diantaranya: 1.
Bagaimana perencanaan program pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta?
15 2.
Bagaimana pelaksanaan program pembinaan karakter berbasis agama di SMA Negeri 5 Yogyakarta?
3. Bagaimana evaluasi program pembinaan karakter berbasis agama di SMA
Negeri 5 Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian