32 dan akhlak mulia, dan menciptakan warga masyarakat yang demokratis,
menghormati hak-hak asasi dan bertanggung jawab.
4. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik
Pembinaan peserta didik dilakukan dalam rangka memberikan bermacam- macam pengalaman belajar kepada peserta didik untuk bekal kehidupannya di
masa yang akan datang. Menurut TIM Dosen AP UPI 2009: 211 – 212 lembaga
pendidikansekolah dalam melaksanakan pembinaan pengembangan peserta didik biasanya melakukan kegiatan berupa kegiatan kurikuler dan kegiatan
ekstrakurikuler.Kegiatan kurikulerintrakurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan di dalam kurikulum yang pelaksanaannya dilakukan pada jam
pelajaran. Kegiatan ini dalam bentuk proses belajar mengajar dikenal dengan istilah mata pelajaran yang diajarkan melalui pembelajaran di ruang kelas.
Kegiatan kurikuler ini wajib diikuti oleh seluruh peserta didik karena merupakan suatu syarat utama dalam penilaian dan merupakan kegiatan untuk mengasah
kemampuan kognitif siswa dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan sesuai kurikulum yang berlaku.Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan
kegiatan pembinaan peserta didik yang dilaksanakan di luar kurikulum. Kegiatan ini dilakukan sebagai sarana untuk membentuk kepribadian peserta didik
berdasarkan minat dan bakat yang mereka miliki. Umumnya dalam pelaksanaan di sekolah, kegiatan ekstrakurikuler ini ada yang bersifat wajib dan non wajib dan
peserta didik tidak harus mengikuti seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan. Peserta didik hanya mengikuti kegiatan yang dapat mengembangkan
kemampuan dirinya saja. Contoh kegiatan ekstrakurikuler ini misalnya OSIS
33 Organisasi Siswa Intra Sekolah, ROHIS Rohani Islam, kelompok Karate,
kelompok Silat, kelompok Basket, Pramuka, kelompok teater, dan lain-lain. Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional BAB I Pasal 3 ayat 1
menjelaskan bahwa “Pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler Yudha M. Saputra,
1999: 7 merupakan suatu pengembangan diri yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah secara berkala atau hanya dalam waktu tertentu dengan tujuan
untuk memberikan perluasan pengetahuan kepada siswa, manyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi kegiatan pembinaan untuk menjadi manusia seutuhnya.
Sehingga kegiatan ekstrakurikuler juga merupakan salah satu aspek yang digunakan dalam penilaian pendidikan. Sedangkan kegiatan kokurikuler TIM
Dosen AP UPI, 2009: 38 merupakan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan intrakurikuler yang digunakan sebagai pelengkap siswa agar dapat lebih
mendalami dan memahami pelajaran yang telah diperoleh yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Sehingga jika melihat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
BAB I Pasal 3 ayat 1, maka kegiatan pembinaan ini dapat disimpulkan sebagai penunjang kegiatan intrakurikuler. Walaupun pada kenyataannya kegiatan
intrakurikuler tidak dapat dilepaskan dari pembinaan siswa yang hanya berorientasi pada pengembangan aspek kognitif saja.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembinaan peserta didik merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam
lingkup sekolah yang meliputi kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler sebagai kegiatan yang telah ditentukan di
34 dalam kurikulum yang pelaksanaannya dilakukan pada jam pelajaran, kegiatan
ekstrakurikuler sebagai layanan pembinaan peserta didik untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya untuk membentuk kemampuan individu,
serta kegiatan kokurikuler sebagai penunjang untuk memperkaya pelajaran yang telah diterima peserta didik di sekolah melalui tugas dan pekerjaan di luar jam
pelajaran.
C. Kajian Program Pembinaan Karakter