26 dapat dilakukan evaluasi terhadap kesalahan
–kesalahan atau kekurangan– kekurangan serta kemacetan
–kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu. Jadi, apabila disimpulkan dapat dinyatakan bahwa evaluasi dalam kegiatan
manajemen dapat berupa kegiatan supervisipengawasan. Pengawasan sebagai tindakan penilikan terhadap keberlangsungan kegiatan untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan untuk dapat dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah strategi yang telah dijalankan dapat
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Konsep Dasar Manajemen Program
Program Suharsimi ArikuntoCepi Safruddin A J, 2014: 29 merupakan suatu rencana yang bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan dalam
waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan karena melaksanakan suatu kebijakan yang berlangsung dalam suatu organisasi yang
melibatkan individu maupun kelompok. Dari simpulan konsep, manajemen secara umum adalah meliputi suatu
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang berfungsi untuk mengatur komponen dalam organisasi agar dapat mencapai tujuan
bersama. Kegiatan tersebut perlu dilakukan pengaturan agar program dapat berjalan baik sesuai dengan tahapan yang dilaksanakan. Dalam menunjang
keberhasilan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen tersebut perlu dilakukan suatu proses manajemen dengan mengintegrasikan sumber-sumber untuk menciptakan
suatu keberhasilan program. Sumber-sumber yang dimaksud Daryanto, 2008: 2 selain manusia dan tujuan, juga meliputi tenaga, material, uang, ataupun waktu.
27 Mengintegrasikan sumber-sumber tersebut sangatlah penting dilakukan dengan
proporsi yang ideal karena sumber tersebut apabila langka akan cenderung menggagalkan tercapainya tujuan, sedangkan apabila terlalui melimpah hanya
akan berujung pada suatu pemborosan yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dari tujuan manajemen yang telah disepakati. Berdasarkan sumber
yang dikutip dari academia.edu, dalam kegiatan pendidikan memerlukan rancangan kegiatan yang terdiri atas program tahunan, program semester, dan
program rutin pekan efektif. Dilihat dari konsep manajemen dan program, dapat digambarkan pada
manajemen program pada prinsipnya merupakan suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Kegiatan-kegiatan tersebut
dilakukan oleh suatu instansilembaga dengan memberdayakan sumber-sumber yang ada baik sumber daya manusia, material, maupun waktu yang dilakukan
secara berkesinambungan yang dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan. Sementara itu, apabila kita melihat manajemen program dalam sudut
pandang dunia pendidikan, maka konsep tersebut dilakukan dalam suatu instansilembaga pendidikan seperti sekolah. Sehingga konsep manajemen
program akan menjadi suatu kegiatan yang meliputi pelaksanaan hingga monitoringevaluasi yang dilakukan oleh segenap komponen sumber daya sekolah
yang dilakukan secara jangka rutin, jangka semester, maupun tahunan untuk melaksanakan suatu kebijakan berkesinambungan yang dapat dicapai dalam kurun
waktu tertentu.
28 Maka dari itu, manajemen program yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah manajemen program dalam konteks pendidikan karena yang menjadi subjek dan objek penelitian adalah sekolah. Dalam penelitian ini peneliti hanya
akan membatasi bagaimana manajemen program yang dilakukan sekolah dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang melibatkan komponen yang menjadi
sumber pelaksanaan kegiatan manajemen. Manajemen program tersebut adalah terkait pembinaan karakter agama siswa yang telah dilaksanakan secara
berkesinambungan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan sekolah secara rutin, setiap semester, maupun tahunan.
B. Konsep Pembinaan Peserta Didik
1. Pengertian Pembinaan Peserta Didik
Pembinaan peserta didik menurut Hadiyanto Oscar Gare F, 2013: 444 sebagai upaya sekolah melalui berbagai kegiatan peserta didik di luar jam
pelajaran kelas untuk mengusahakan agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan secara
umum. Penyelenggaraan pembinaan peserta didik merupakan suatu strategi untuk mencapai penyelenggaraan pendidikan nasional sesuai Undang-Undang No. 20
Tahun 2003. Aturan terkait dengan pembinaan tertuang dalam Permendiknas No. 39 Tahun 2008.
Pendapat pembinaan peserta didik juga dikemukakan oleh Rohim dalam tesisnya 2007: 36 yang menjelaskan bahwa pembinaan peserta didik
mengandung pengertian segala kegiatan yang meliputi pemberian berbagai bantuan yang dilakukan oleh sekolah melalui proses bimbingan, yaitu untuk