Pelaksanaan Program Pembinaan Karakter Berbasis Agama

52 yang akan dibentuk, materi standar, metode, dan teknik, media, dan sumber belajar, waktu belajar, dan daya dukung lainnya. Kemudian menurut Pupuh Fathurrohman dkk, 2013: 198-199 nilai-nilai karakter perlu dipilah-pilah atau dikelompokkan untuk diintegrasikan pada mata pelajaran yang paling cocok. Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun agar muatan ataupun kegiatan pembelajarannya berwawasan pendidikan karakter. Pengembangan pendidikan karakter dalam pembelajaran salah satunya adalah melalui RPP. RPP disusun berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh sekolah yang tersusun atas SK, KD, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian yang dikembangkan. Sehingga dalam upaya menciptakan pembelajaran yang berwawasan pada pengembangan karakter, RPP perlu diadaptasi antara lain meliputi: 1 penambahan danatau memodifikasi kegiatan pembelajaran sehingga ada kegiatan pembelajaran yang mengembangkan karakter, 2 penambahan danatau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada indikator yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter, 3 penambahan danatau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian yang dapat mengembangkan danatau mengukur perkembangan karakter.

2. Pelaksanaan Program Pembinaan Karakter Berbasis Agama

Kegiatan pelaksanaan dapat disimpulkan merupakan suatu penggerakan yang dilakukan oleh pimpinan kepada anggota organisasi sehingga dapat memunculkan rasa termotivasi yang dapat menunjang personil agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, apabila dikaitkan dengan pembinaan pendidikan 53 karakter, maka pelaksanaan dalam konteks ini bermakna suatu penggerakan yang dilakukan oleh kepala sekolahgurustaf melalui model pembinaan kepada peserta didik agar melaksanaan kegiatan pembinaan karakter dengan memunculkan motivasi bagi siswa dengan cara pemberian penghargaan misalnya. Pelaksanaan berdasarkan konteks organizing, staffing, dan coordinating dalam pembinaan karakter Novan Ardy, 2012: 60 –61 menterjemahkan dalam makna sebagai berikut : a. Organizing: bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai luhur yang akan ditransformasikan ke dalam diri peserta didik. Hal ini berimplikasi pada komponen pengelolaan, yang mengorganisasikan stakeholders sekolah untuk menciptakan budaya sekolah berbasis pendidikan karakter. Ini dilakukan oleh kepala sekolah, guru, staf, dan penjaga sekolah sebagai instrumenal input. b. Staffing: bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai luhur peserta yang akan ditransformasikan ke dalam diri peserta didik. Hal ini menjadikan stakeholders sekolah membina peserta didik untuk menciptakan budaya sekolah berbasis karakter. c. Coordinating: bertujuan untuk membangun koneksi dengan wali peserta didik untuk bersama-sama berperan dalam pencapaian tujuan pendidikan karakter di sekolah. Koneksi tersebut diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam menciptakan budaya sekolah berbasis karakter. Dalam bentuk kegiatan, implementasi pendidikan karakter dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan sekolah. Menurut Kemendiknas tahun 2010 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, 2011: 13 menyatakan bahwa pendidikan karakter 54 harus masuk dalam setiap aspek kegiatan belajar mengajar di ruang kelas, praktek keseharian di sekolah, dan terintegrasi pada setiap kegiatan ekstrakurikuler.Sementara dari kesimpulan kajian teori, pendidikan karakter diintegrasikan ke seluruh mata pelajaran wajib dan relevan maupun pada kegiatan pengembangan diri siswa dalam lingkup ekstrakurikuler, serta pengembangan diri dalam keseharian budaya sekolah melalui kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Maka dari itu, dari implementasi pendidikan karakter di sekolah oleh Kemendiknas dan kesimpulan teori yang dijabarkan memiliki kesamaan bahwa implementasi pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dalam lingkup ini dapat digambarkan sebagai penggerakan yang dilakukan oleh kepala sekolahgurustaf terhadap berbagai aspek yang telah direncanakan dengan melalui model pembinaan yang dilakukan oleh sekolah dan pendidik kepada peserta didik baik dalam mata pelajaran maupun di luar mata pelajaran, upaya stakeholders dalam mentransformasikan nilai-nilai ke peserta didik. Kegiatan tersebut dilakukan melalui integrasi dalam mata pelajaran, melalui kegiatan pengembangan diri pada ekstrakurikuler, dan padakegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, maupun pengkondisian melalui keseharian budaya sekolah.

3. Evaluasi Program Pembinaan Karakter Berbasis Agama