331 Lebih spesifik, perencanaan personil pembinaan di SMA Negeri 5 Yogyakarta
yang dilakukan bagian kesiswaan adalah melalui wali kelasnya, melalui guru PAIKB, guru BK, sie tatib, dan semua guru sesuai dengan kredibilitas yang
dimiliki. Kredibilitas yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam membina kedisiplinan peserta didik sebagai pembimbing dan pendamping peserta didik.
Dokumentasi : Program kerja kepala sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran
20152016 di dalamnya tertuang rancangan program sekolah mencakup 5 point pokok yaitu pembinaan siswa, kurikulum, sarana prasarana, hubungan
masyarakat, dan pendidik dan tenaga kependidikan. Pada setiap poin tersebut dijelaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari wakil kepala yang
mengurusi urusan masing-masing. Pembinaan berbasis kegiatan keagamaan masuk ke dalam program waka kesiswaan serta dokumen APBS yang
menuangkan kegiatan IMTAQ. Dokumen lain adalah pada program kerja osis siswa puspanegara.
e. Kapan waktu perencanaan program pembinaan karakter berbasis
agama? Wawancara :
Pelaksanaan program sekolah termasuk dalam membuat agenda kesiswaan sudah diatur dari dinas. Untuk program kerja sudah dimulai dari bulan April.
Bulan April sekolah sudah mengadakan lokakarya untuk mendapatkan masukkan dari guru terkait program hingga memunculkan suatu RKAS yang
sudah menuangkan anggaran dan waktu pelaksanaan. Jadi secara tidak langsung waktu perencanaan adalah periode antara april-Juni, april
merumuskan evaluasi dan rancangan program dan juni penuangan dalam anggaran.
2. Aspek Pelaksanaan Program Karakter Berbasis Agama
a. Bagaimana pelaksanaan integrasi dalam mata pelajaran?
Wawancara : Untuk mata pelajaran keseluruhan implementasi di bidang pembelajaran adalah
dalam KBM melalui kebiasaan berdoa. Selain itu untuk pengembangan dalam KBM lainnya adalah menyesuaikan dengan materi yang diajarkan. Misalnya
penanaman afeksi terkait agama pada pelajaran fisika adalah sebagai bentuk rasa syukur terhadap Allah ketika belajar tentang rotasi bumi, pada pelajaran
biologi misalnya tentang penciptaan manusia sehingga kita dapat lebih beriman. Sedangkan integrasi pada pelajaran agama lebih banyak, beberapa
diantaranya diimplementasikan melalui pembelajaran diskusi dan mind mapping untuk membentuk karakter siswa. Sama halnya dengan PAI, pada
pendidikan agama kristenkatolik dalam pelaksanaan pembinaan karakter juga menerapkan sesuai RPP. Sehingga penanaman nilai-nilai afeksi yang umum
adalah dengan berdoa dan menanamkan nilai kebaikan pada pelaksanaan kegiatan inti misal melalui diskusi, mind mapping, dan perintah ajakan untuk
berbuat baik oleh guru kepada siswa.
332 Tidak hanya dalam materi, untuk siswa Islam ada jam tambahan untuk hafalan
juz 30, di kristemkatolik ada kegiatan siswa di gereja. Kegiatan-kegiatan agama ini tidak hanya menerapkan afeksi pada pembelajara, tetapi juga di
mempertebal keimanan. Observasi :
Yaitu pembudayaan berdoa sebelum dan setelah pembelajaran sesuai RPP berafeksi. Hal ini berlaku pada seluruh mapel berdasarkan hasil wawancara dan
dokumentasi. Maka dari itu peneliti melakukan review kegiatan pada pembelajaran PAI. Pada pembelajaran PAI telah nampak bahwa untuk
membentuk karakter beragama siswa selalu dilakukan berdoa, sedangkan dalam pembelajaran digunakan metode yang dapat meningkatkan karakter
siswa melalui diskusi maupun dengan cara menumbuhkan sikap rasa syukur atas seluruh ciptaan Tuhan dan setiap akhir kegiatan senantiasa dilakukan
berdoa pula. Tidak hanya dalam Islam, pada pendidikan agama kristenkatolik juga demikian, kegiatan awal dan akhir selalu dengan berdoa. Pada proses
KBM menekankan kepada penanaman sikapafeksi siswa yang dikaitkan dengan materi pembelajaran. Sama-sama merupakan implementasi dari RPP
berafeksi. Metode yang digunakan adalah dengan komunikasi 2 arah. Selain pembelajaran siswa juga diberikan tugas tambahan untuk mengikuti
peribadatan di gereja dan melaporkan hasilnya sebagai bahan evaluasi. Dokumentasi :
Dokumen program sekolah berbasis agama. Adanya RPP mata pelajaran agama islam dan fisika yang digunakan sebagai sampel. Dalam RPP tersebut nampak
tertulis nilai-nilai afeksi siswa. Kemudian adanya transkrip nilai hafalan juz 30, dan adanya contoh dokumen laporan siswa di gereja. Dokumen-dokumen lain
adalah foto kegiatan pembelajaran untuk melatih siswa dalam presentasi.
b. Bagaimana pelaksanaan integrasi dalam kegiatan pengembangan diri