58
Gestalt harus memahami berbagai teknik dalam membantu konseli. Konselor juga harus mampu memutuskan konseli mana yang lebih cocok
untuk mendapatkan terapi Gestalt. Tugas konselor dalam konseling dengan pendekatan Gestalt adalah membiarkan konseli menemukan
sendiri potensi-potensinya yang hilang. Selain itu konselor menyajikan situasi yang menunjang pertumbuhan dengan jalan mengonfrontasikan
konseli kepada titik tempat dia menghadapi suatu putusan apakah akan atau tidak akan mengembangkan potensi-potensinya. Konselor juga
memberikan perhatian pada bahasa tubuh konselinya. Konselor juga bertugas untuk mengarahkan konseli agar konseli memperoleh kesadaran
dari satu peristiwa ke peristiwa lain. Mendorong konseli untuk memiliki tanggungjawab atas dukungan pribadi bukan atas dukungan orang lain.
7. Konseli Gestalt
Konseli adalah orang yang perlu memperoleh perhatian sehubungan dengan masalah yang dihadapinya dan membutuhkan bantuan
dari pihak lain untuk memecahkannya. Gerald Corey 2010: 121 dalam konseling dengan pendekatan Gestalt ini konseli memiliki urusan yang tak
selesai yakni mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkap seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa
berdosa, rasa diabaikan, dan sebagainya. Meskipun tidak dapat diungkapkan, perasaan-perasaan itu tetap tinggal pada latar belakang dan
dibawa kepada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat
59
hubungan yang efektif dengan dirinya sendiri dan orang lain. Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai dirinya menghadapi dan menangani
perasaan-perasaan yang tak terungkapkan itu. Triatoro Safaria 2005: 10 menyebutkan bahwa beberapa literatur
menegaskan karakteristik konseli tidak cocok untuk ditangani dengan terapi Gestalt seperti konseli dengan gangguan psikotik, konseli dengan
kecenderungan bunuh diri, konseli dengan gangguan spesifik seperti gangguan makan atau penyalahgunaan obat. Konseli yang cocok untuk
ditangani dengan konseli Gestalt adalah konseli yang memiliki masalah yang tidak terselesaikan pada masa lampau sehingga menimbulkan
masalah pada masa kini unfinished business. Urusan yang tak selesai ini adalah sebuah situasi atau konflik di masa lalu khususnya yang bersifat
traumatis dan sulit yang belum mencapai pemecahan memuaskan atau di atasi secara baik dalam kehidupan konseli.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa konseli yang cocok untuk ditangani dengan konseling Gestalt
adalah konseli yang memiliki urusan yang tak selesai yakni mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan,
sakit hati, kebencian, kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan, dan sebagainya. Selain itu, konseli yang tidak cocok untuk ditangani
dengan konseling Gestalt adalah konseli dengan gangguan psikotik, konseli dengan lecenderungan bunuh diri, konseli dengan gangguan
spesifik seperti gangguan makan atau penyalahgunaan obat.
60
8. Prinsip kerja Konseling dengan Pendekatan Gestalt