Tujuan Konseling Kelompok Pendekatan Gestalt

31 nantinya akan memperoleh kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhan.

2. Tujuan Konseling Kelompok Pendekatan Gestalt

Tujuan dari konseling kelompok pendekatan Gestalt adalah tujuan konseling kelompok yang berintegrasi dengan tujuan dari pendekatan Gestalt itu sendiri. Tujuan konseling kelompok dengan tujuan pendekatan Gestalt pada dasarnya adalah sama namun berbeda dalam aspeknya. Berikut merupakan tujuan dari konseling kelompok. Gibson dan Mitchell dalam Latipun, 2008: 181 mengungkapkan, konseling kelompok berfokus pada usaha membantu konseli dalam melakukan perubahan dengan menaruh perhatian pada perkembangan dan penyesuaian sehari- hari, misalnya modifikasi tingkah laku, pengembangan keterampilan hubungan personal, nilai, sikap atau membuat keputusan karir. Menurut Prayitno 2004: 2, tujuan konseling kelompok dibagi menjadi dua, yakni tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu: a. Tujuan umum konseling kelompok adalah berkembangnya kemampun sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan. Dalam kaitan ini sering menjadi kenyataan bahwa kemampuan bersosialisasiberkomunikasi seseorang terganggu oleh perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang tidak obyektif, sempit danter kungkung serta tidak efektif. Melalui layanan konseling kelompokhal-hal yang mengganggu atau menghimpit perasaan dapat 32 diungkapkan, dilonggarkan, diringankan melalui berbagai cara. Pikiran yang suntuk, buntu, atau beku dicairkan dan di dinamiskan melalui berbagai masukkan dan tanggapan baru. Persepsi dan wawasan yang menyimpang dan sempit diluruskan serta diperluas melalui pencairan pikiran, penyadaran dan penjelasan. Sikap yang tidak obyektif, terkungkung dan tidak terkendali, serta tidak efektif digugat dan didobrak, kalau perlu diganti dengan yang lebih efektif. Melalui kondisidan proses yang berperasaan, berpikir, berpersepsi, dan berwawasan yang terarah, luwes dan luas serta dinamis kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi dan bersikap dapat dikembangkan. Dan juga bertujuan untuk mengentaskan masalah konseli dengan memanfaatkan dinamika kelompok. b. Tujuan khusus konseling kelompok terfokus pada pembahasan masalah pribadi individu peserta kegiatan layanan. Melalui konseling kelompok yang intensif dalam upaya pemecahan masalah tersebut para peserta memperoleh dua tujuan, yaitu: 1 Terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap terarah pada tingkah laku khususnya dalam bersosialisasi komunikasi. 2 Terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain peserta layanan konseling kelompok. 33 Dewa Ketut Sukardi 2008: 68 menjelaskan tujuan konseling kelompok yang lebih rinci adalah sebagai beikut : a. Melatih anggota kelompok agar berani mengungkapkan pendapat didepan orang banyak. b. Melatih anggota kelompok untuk saling menghormati dan saling menghargai terhadap teman sebayanya. c. Membantu mengembangkan bakat dan minat dari masing-masing anggota kelompok. d. Membantu menyesuaikan permasalahan-permasalahan dalam kelompok. Pada dasarnya tujuan konseling kelompok tidak berbeda jauh dengan tujuan dari pendektan Gestalt itu sendiri. Namun dalam perbedaannya, konseling kelompok lebih bertujuan kepada aspek sosial individu. Hal ini dapat terlihat dari tujuan-tujuan konseling kelompok dari pendapat di atas. Seperti adanya sifat tolong-menolong, saling menghargai dan menghormati, yang mana merupakan sifat dasar dari bersosialisasi. Berbeda dengan pendektan Gestalt yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan potensi individu atau lebiih kepada masalah pribadi. Namun hal itu saling berkaitan antara satu sama lain, antara tujuan konseling kelompok dengan pendekatan Gestalt. Sehingga dari beberapa pendapat di atas, dapat diketahui bahwa terdapat persamaan dan perbedaan mengenai tujuan konseling kelompok pendekatan Gestalt yang lebih menekankan kepada aspek pribadi-sosial. 34

3. Tipe Konseling Kelompok