45
mereka masing-masing tampilkan dalam kehidupan sehari-hari, maka dinamika kelompok yang terjadi di dalam kelompok itu mencerminkan
suasana kehidupan nyata yang dapat dijumpai di masyarakat secara luas. Hal itu akan lebih dapat terwujud lagi apabila kelompok terdiri dari
individu-individu yang heterogen, terutama dari segi latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing. Keadaan nyata yang dapat dihadirkan
dalam kegiatan kelompok itu merupakan keunggulan ketiga dari layanan konseling kelompok Prayitno dan Erman Anti, 1994: 315.
Dari pernyataan diatas tersebut, dapat disimpulkan bahwa efektifitas layanan konseling kelompok adalah keberhasilan dalam
memberikan bantuan yang dilakukan oleh konselor terhadap beberapa orang konseli lebih dari satu orang secara tatap muka dalam menghadapi
masalah dalam kehidupannya yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan perilaku positif pada konseli sehingga dapat terselesaikan
masalahnya, memiliki mental yang sehat, memiliki pandangan hidup yang baik dan mencapai kebahagiaan.
C. Kajian Tentang Terapi Gestalt
1. Pengertian Konseling dengan Terapi Gestalt
Gestalt diperkenalkan oleh Frederick Fritz Salomon Perls 1983- 1970. Dalam bahasa Jerman, Gestalt berarti bentuk, wujud, atau
organisasi. Kata itu mengandung pengertian kebulatan atau keparipurnaan schultz, 1991:171. Simkin dalam Gilliland, 1989: 92 menyatakan
46
bahwa kata Gestalt mempunyai makna keseluruhan whole atau konfigurasi configuration. Dengan demikian, Perls lebih mengutamakan
adanya integrasi bagian- bagian terkecil kepada suatu hal yang menyeluruh.
Terapi Gestalt yang dikembangkan oleh Federick Perls adalah bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu-
individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi jika mereka berharap mencapai kematangan. Karena bekerja
terutama di atas prinsip kesadaran, terapi Gestalt berfokus pada apa dan bagaimana-nya tingkah laku dan pengalaman di sini dan sekarang dengan
memadukan mengintegrasikan bagian-bagian kepribadian yang terpecah dan tak diketahui. Corey, 2010: 118.
Fokus utama konseling Gestalt adalah terletak pada bagaimana keadaan konseli sekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul
dalam kesadarannya. Oleh karena itu tugas konselor adalah mendorong konseli untuk dapat melihat kenyataan yang ada pada dirinya serta meu
mencoba menghadapinya. Dalam hal ini perlu diarahkan agar konseli mau belajar menggunakan perasaanya secara penuh. Untuk itu konseli bisa
diajak untuk memilih dua alternatif, konseli akan menolak kenyaataan yang ada pada dirinya atau membuka diri untuk melihat apa yang
sebenarnya terjadi pada dirinya sekarang. Konseling Gestalt ini untuk membantu individu yang mengalami
kesulitan dalam mengintegrasikan diri dalam kehidupannya dan
47
lingkungannya, sedang individu tersebut memiliki gangguan psikologis dan potensi yang dimiliki itu tidak dapat berkembang secara wajar. Teori
ini merupakan pendekatan dalam layanan konseling yang memandang manusia sebagai keseluruhan, bukan merupakan jumlah dari bagian-bagian
kepribadian. Inti dari konseling ini adalah penyadaran individu yaitu penyadaran ini menunjuk kepada suatu jenis pengalaman saat ini dan
perkembang karena
hubungan individu
dengan lingkungannya.
Penyadaran ini mencakup pikiran dan perasaan berdasarkan persepsi individu pada saat sekarang terhadap situasi sekarang Sayekti
Pujosuwarno, 1993: 71. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa konseling dengan pendekatan Gestalt adalah bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu-individu harus
menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggungjawab pribadi jika mereka berharap mencapai kematangan. Teori ini merupakan
pendekatan dalam layanan konseling yang memandang manusia sebagai keseluruhan, bukan merupakan jumlah dari bagian-bagian kepribadian.
Fokus utam konseling Gestalt adalah terletak pada bagaimana keadaan konseli sekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul dalam
kesadarannya. Oleh karena itu tugas konselor adalah mendorong konseli untuk dapat melihat kenyataan yang ada pada dirinya serta mau mencoba
menghadapinya.
48
2. Biografi Tokoh